Resensi: Apa Kabar Indonesiaku?




GHIRAHBELAJAR.COM, Oleh: Alya Tri Handayani 

Menggebuk Pagebluk merupakan buku yang membahas beragam hal, mulai dari isu tentang Pendidikan, bullying, politik, literasi, sosial budaya, sampai pesan-pesan penting saat kita menghadapi pagebluk ini. Tema yang diangkat dalam buku ini adalah seputar hal diatas yang telah dijelaskan diatas. Disini dibahas peranan penting segala aspek untuk mendukung politik, Pendidikan, sosial budaya dikala pandemik sekarang ini. Misalnya saja pembahasan mengenai menuntut guru berliterasi , sinergi guru dengan orang tua bahkan peran serta radio. Semua masing-masing peran tersebut sangat dibutuhkan dalam keberhasilannya masyarakat Indonesia dalam melewati musibah akibat pandemi ini, yaitu banyak yang jadi sektor-sektor yang sulit untuk bergerak, jadi buku ini akan menjawab atas pertanyaan kita selama ini tentang pandemik ini, ada juga beberapa kritikan dan saran yang di sampaikan penulis kepada berbagai sektor kehidupan.

Tokoh-tokoh didalam buku ini sangat bermacam-macam karakter dalam penyampaiannya misalnya saja di sub judul Infodemik bikin kacau urusan yang ditulis oleh Edi Setiawan beliau menggunakan peribahasa yang lugas dan tegas dan cocok banget sama apa yang terjadi dimasyarakat kita yang awam, yang masih mengira bahwa corona gak lebih berbahaya dibanding perut yang kelaparan, sebenarnya tidak masalah juga tapi terkadang masyarakat juga tidak patuh akan protocol dan seperti menganggap enteng, penasaran kan kelanjutannya?, dibahas juga kejahatan yang banyak dilakukan melaui ruang digital mialnya cyberbullying, disini juga ada sub judul yang menjawab bagaimana sikap orang tua kepada korban dan pelaku bullying seperti bagaimana peran keluaraga dalam memahami emosi korban dan pelaku, dan juga ditegaskan oleh penulis untuk menghapus senioritas sekarang juga, yang sangat menarik menurut saya yaitu mengenai peringkat literasi tertinggal, apa yang menyebabkan itu semua, yuk cek aja dibukunya mengenai penjabaran lainnya.

Pembahasan dibuku ini tidak hanya seputar pendidikan tapi sempat saya sampaikan, kita juga diarahkan untuk melakukan persiapan pada New Pilkada yang katanya ditunda menjadi 9 Desember 2020, dan peringatan juga kepada kita untuk tidak kendor, meski pilkada molor, kita tak boleh lengah karena politik adalah penentu suatu negara bisa mencapai sebuah kemajuan peradaban

Terdapat sebuah kutipan dibawah ini:

“Kita tidak hanya berjuang melawan pagebluk, tapi juga berjuang melawan infodemik.”

Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus

(Direktur Jenderal WHO)

Buku menggebuk pagebluk ini yaitu bisa membawakan buku ini dengan Bahasa yang santai dan mudah difahami beserta ilustrasi-ilustrasinya serta banyak lelucon yang sedikit nada menyindir, tapi tetap enjoy untuk dibaca. Banyak judul-judul dari daftar isi yang membuat peresensi menjadi ingin buru-buru untuk mengetahui pembahasan. Buku ini lumayan banyak kalimat yang berhasil memunculkan gelak tawa dan menurut peresensi buku ini berhasil untuk menghibur sekaligus mendapatkan informasi apa yang sebenarnya terjadi dengan pembahasan yang anti hoaks.

Kekurangan buku ini adalah kurang ilustrasi, bagi peresensi yang lebih menyukai buku dengan ilustrasi dan mungkin lebih semangat lagi untuk membaca karena ini lumayan memberikan kantuk meskipun isinya menarik untuk dibaca apa daya mata tak ingin lagi membuka kelopaknya karena penulisannya terlalu datar.

Hikmah yang dapat dipetik yaitu banyak ajakan untuk berbagai pihak untuk melakukan kerjasama agar terciptanya pemecahan masalah yang bisa membuat kita semua keluar dari masa pagebluk ini, memberi wawasan yang lebih untuk kita tetap bersabar dan terus berusaha untuk berpegang tangan dengan doa, ilmu dan usaha.




Biodata Peresensi:

Alya Tri Handayani akrab dipanggil Alya. Seorang mahasiswa di STIE JIC jurusan Manajemen Bisnis Angkatan ganjil 2020.

Disclaimer: Artikel ini merupakan kiriman peserta Give Away Menggebuk Pagebluk

Posting Komentar

0 Komentar