RESENSI: Dampak Buruk Covid-19



GHIRAHBELAJAR.COM, Oleh: Puput Nova Agustiana, Mahasiswa STIE JIC

Judul : Menggebuk Pagebluk
Penulis : Nurkhumaira Tus Dayu, Dkk
Penerbit : Pustaka Sedayu Jl. Salak Jaya Blok C-7, Pondok Benda, Pamulang Timur,
Tangerang Selatan, Banten. 081287888295
Cetakan : 1 September 2020
Tebal : viii x 110 halaman
Ukuran : 14 x 20 cm

Dampak dari pandemi ini tentunya telah menghambat dan merampas gerak bebas masyarakat untuk melakukan aktivitas sehari-hari, tak ubahnya juga berdampak pada mahasiswa yang merujuk pada surat edaran Mendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang pencegahan Covid-19 pada satuan pendidikan, dan Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 yang mengharuskan mahasiswa melakukan kegiatan pembelajaran online dirumah.

Namun, apakah dengan mahasiswa dirumahkan oleh kampusnya masing-masing tidak bisa berbuat apa-apa? Apakah mahasiswa hanya berkutat dengan kesibukan menyelesaikan tugas yang diberikan dosen? Apakah mahasiswa fokus menghabiskan marathon film sambil berbaring diatas kasur?

Sangat disayangkan, jika mahasiswa yang merupakan agen perubahan dan pengontrol kehidupan sosial menutup mata dengan dampak yang ditimbulkan oleh pendemi ini. Ada banyak hal di kehidupan masyarakat yang dapat dibantu oleh peranan mahasiswa.

Langkah awal yaitu menjadi warga yang kreatif dan pemimpin. Mahasiswa dapat berkesempatan melakukan tindakan pencegahan dari virus tersebut terhadap diri sendiri, keluarga, serta lingkungan tempat tinggalnya dengan tetap dirumah saja dan keluar apabila memang adanya kepentingan yang mendesak. Karena kaum intelektual seharusnya dapat memberi contoh yang baik.

Mahasiswa dapat memanfaatkan media sosial untuk membuat gerakan bersama mahasiswa satu Universitas atau seluruh Indonesia. Mahasiswa dapat mengajak masyarakat melalui media online untuk mematuhi protokol kesehatan dan menjaga jarak fisik serta dapat menggalang donasi yang ditujukan kepada yang membutuhkan ditengah pandemi.

Selain itu, mahasiswa dapat melakukan gerakan sosial dengan terjun langsung menjadi relawan satgas Covid-19. Mahasiswa dapat pula menjadi relawan dengan menyalurkan bantuan logistik makanan bergizi, vitamin, masker dan lain sebagainya. Dengan begitu segala elemen yang ada saling bahu-membahu untuk menyudahi penyebaran Covid-19.

Mahasiswa dengan pengetahuan dan segala kelebihannya dapat ikut berpartisipasi dalam membantu menurunkan morbiditas Covid-19 dengan memberi edukasi atau pesan singkat tentang pencegahan melalui media elektonik, menjadi relawan, membantu tenaga medis, ataupun kegiatan yang lain yang bisa dilakukan meskipun dikerjakan dari rumah, karena dari mahasiswa inilah ide kreativitas muncul dan harapannya peran mereka bisa diterima di masyarakat dan pandemi ini berakhir.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh tingkat pengetahuan, sikap dan peran mahasiswa terhadap upaya pencegahan Covid-19. Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi adalah mahasiswa kesehatan di Indonesia, pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Uji validitas dan reliabilitas menggunakan uji Product Moment dan alpha chonbrach. Analisis data menggunakan Regresi Linier dengan tingkat signifikansi 5%. Pengumpulan data dengan kuesioner tentang pengetahuan, sikap dan peran dalam pencegahan Covid-19.
Pandemi COVID-19 telah mengubah tatanan hidup manusia, terutama dalam beraktivitas. Banyak kegiatan yang kini dilakukan secara online, salah satunya adalah kegiatan belajar mengajar. Pengurangan bahkan peniadaan kegiatan belajar mengajar di kampus menjadi keputusan yang tepat untuk mencegah transmisi COVID-19. Namun, sudahkah kamu merasakan berbagai dampak positif kuliah online di masa pandemi COVID-19?
Kuliah online atau daring menjadi pilihan alternatif kegiatan belajar mengajar (KBM) perkuliahan di tengah pandemi COVID-19. Tahun ajaran baru perguruan tinggi yang akan atau bahkan sudah dimulai di banyak universitas membuat para mahasiswa harus menjalani aktivitas perkuliahan. Semua kegiatan belajar mengajar seperti diskusi dan presentasi diupayakan tetap berjalan dengan berbagai penyesuaian. Untuk kegiatan perkuliahan yang dilakukan secara offline, tentu akan mengikuti protokol kesehatan kampus. Sementara itu, untuk perkuliahan online, para mahasiswa dan dosen dapat menyiapkan perangkat yang dapat mendukung aktivitas belajar mengajar.
Kegiatan perkuliahan daring dilaksanakan dengan beberapa aplikasi yang menyediakan layanan tatap muka berupa audio dan video, seperti Zoom, Microsoft Teams, dan WhatsApp Group. Kegiatan ini dilakukan dengan tetap memperhatikan keefektifan dan ketercapaian mutu pembelajaran yang telah direncanakan.
Keberlangsungan KBM online ini tetap menuai pro dan kontra. Beragam dampak positif dan negatif hadir dari perkuliahan yang dilakukan tanpa tatap muka langsung. Di luar dampak negatif seperti hambatan komunikasi karena kendala jaringan internet, ternyata kuliah online di tengah pandemi COVID-19 juga memiliki dampak positif. (Puput Nova A)
Judul Buku : Menggebuk Pagebluk || Penulis : Nurkhumaira Tus Dayu, Dkk ||
Editor : Ahmad Soleh || Penerbit : Pustaka Sedayu || Cetakan : 1 September 2020 ||
Tebal dan Ukuran : viii x 110 hlm, 14 x 20 cm
#Lombamenuliskp20102020

Disclaimer: Artikel ini dipublikasi ulang dari tautan https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=799854080865569&id=100025229528391&scmts=scwspsdd
Artikel ini merupakan kiriman dari peserta Give Away Menggebuk Pagebluk.

Posting Komentar

0 Komentar