GHIRAHBELAJAR.COM - Popularitas Embel-Embel Dakwah
Oleh Cahyo
Dulu aku pernah ada rasa risih dan bete selalu dibanding-bandingkan dengan orang yang aktif di pergerakan dakwah kampus yang berafiliasi PKS dan mereka diakui karena mereka pimpinan di lembaga internal mahasiswa dan dekat dengan pejabat partai politik di Fraksi PKS di DPR.
Mereka dielu-elukan para akhwat mahasiswi yang aktif di LDF dan LDK kampus.
Yaitu karena halaqoh ku saat itu orientasinya adalah jabatan strategis semua binaan harus memimpin di Lembaga-lembaga internal kampus termasuk di lembaga kerohanian Islam dan diharuskan ikut acara-acara kepemimpinan dauroh-dauroh di PPSDMS-NF(Sekarang RK) dan musholla dekat kampus.
Jargon-jargonnya itu
"Menolak menjadi biasa!"
"Menolak menjadi Kupu-kupu!"
"Menjadi pemimpin!"
Sepulang dari acara itu aku menunduk dadaku selalu merasakan sesak dan air mata selalu menetes.
Aku lihat mereka yang ikut acara itu mereka lulus masuk UI,UIN dan UNJ jalur PMDK dan mereka saat sekolah memang hobi berorganisasi dan punya bakat memimpin.
Mereka diminta untuk mendirikan forum angkatan dakwah kampus yang berafiliasi PKS dan merekrut para mahasiswa yang anak-anak kader pejabat PKS yang lulusan pesantren dan lulusan SMAIT untuk bergabung di Forum Angkatan Dakwah.
Aku lupa bahwa semua itu punya tanggung jawab masing-masing
Semakin banyak amanah semakin banyak tanggung jawab yang dibebankan.
Kuliah itu juga tanggung jawab dan bekerja juga tanggung jawab semua pasti punya tanggung jawabnya masing-masing.
Mungkin karena pergaulanku dengan mereka yang statusnya dan latar belakang berbeda jauh denganku membuatku menjadi susah dan sulit nyambung dengan mereka.
Lebih baik berteman dengan yang setara/statusnya sama dengan diri kita tanpa memaksakan diri agar diakui seperti mereka.
0 Komentar