Membaca Keledai Yang Mulia, Puisi-Puisi Estetik Mario F Lawi


GHIRAHBELAJAR.COM – Membaca Keledai Yang Mulia, Puisi-Puisi Estetik Mario F Lawi

“Setelah menempuh perjalanan panjang, ia merasa

telah menjadi Krtistus. Dunia tampak begitu kecil

Di bawah kakinya…”

Begitulah bait pembuka puisi “Keledai yang Mulia” yang ditulis Mario dalam buku barunya.

Beberapa pekan lalu, saya sempat mampir ke toko buku TM Bookstore di Depok Town Square alia Detos. Saat mencari-cari buku puisi di rak kategori sastra, mata saya tertuju ke salah satu buku dengan sampul warna krem. Di depannya terdapat gambar seekor keledai yang sedang meminum air di genangan, membuat saya makin penasaran. Sampul yang sederhana tapi begitu estetik. Begitulah kesan pertama melihat buku kecil ini.

Ya, ternyata buku itu merupakan buku puisi karangan Mario F Lawi yang terbit tahun 2019. Buku kecil berisi sekitar 100 judul puisi ini sangat menarik untuk disimak. Selain karena bobot dan puisi yang disajikan, yang mencerminkan tema-tema religius dan cinta kasih yang luas, di dalamnya juga terdapat gambar-gambar ilustrasi yang keren dan estetik.

Berikut adalah salah satu puisinya berjudul “Ecce Homo” yang ditampilkan di sampul bagian belakang buku:

Kupadamkan cahaya sekeliling untuk mengingatmu di tengah malam yang cerah ini. Langit dan udara membawa jernih suaramu masuk ke relung terdalam semesta diriku. Semesta diriku dulu punya nama dan bahasa, dan seketika kehilangan sesuatu yang berharga dari dirinya. Tak lagi banyak yang ia punya kini, kecuali sesuatu yang tidak berarti apa-apa.

Di ujung sana ada pagi, dan matahari belum tentu dapat menyeka sisa kesedihan yang telah merembes jauh ke dalam diriku. Kumiliki kesedihan dan alasan, sebaik kumiliki kenangan dan dirimu.

Orang-orang dapat berdiri di pinggir jalan, berdesak-desakan dan kelihatan baik-baik saja tanpa memasukkan kenangan ke dalam saku untuk mengusapnya setiap kali kehilangan datang mengancam, tapi kau tahu ke mana semua kebahagiaan mereka terbang, menghablur, atau sekedar menjadi bukan apa-apa.

Aku hanya dapat berharap pada sesuatu yang tidak berarti apa-apa itu jika semesta diriku akhirnya benar-benar kehilangan kemampuan menghasilkan gaung dan memadamkan ingatanku.

***

Sajak-sajak yang ditulis Mario F. Lawi dalam kumpulan puisi terbarunya “Keledai yang Mulia” ini memang banyak mengisahkan cerita-cerita religius serta cinta kasih dalam artian luas. Puisi-puisinya yang terbit di penerbit Shira Media ini ditulis antara tahun 2007 hingga 2018.

 

Identitas Buku

Judul: Keledai Yang Mulia dan Puisi-Puisi Lainnya

Penulis: Mario F Lawi

Penerbit: Shira Media

Tebal: 106 halaman

Harga: Rp 39.000


Posting Komentar

0 Komentar