GHIRAHBELAJAR.COM, JAKARTA, 10 Mei 2021 — Novel Funiculi
Funicula menjadi salah satu karya literatur Jepang yang diterjemahkan dan
diterbitkan Gramedia Pustaka Utama pada Mei ini. Mengambil tema
perjalanan waktu, novel fiksi karya Toshikazu Kawaguchi ini menawarkan
imajinasi yang berbeda untuk mereka yang bermimpi bisa berkunjung ke masa lalu
maupun masa depan.
Dari waktu ke waktu, banyak yang membayangkan alangkah
beruntungnya kalau manusia punya kemampuan menjelajah waktu, termasuk hal-hal
yang ingin dicapai jika bisa terwujud. Ide-ide tersebut kemudian menginspirasi
penciptaan karya fiksi, film, musik, dan lainnya.
“Toshikazu Kawaguchi menjadikan imajinasi mengenai
pelesir waktu menjadi sebuah pertunjukan teater, yang kemudian dialihwahana
menjadi novel. Alih-alih meramu cerita petualangan yang tipikal fiksi ilmiah,
ia justru menulis rangkaian kisah yang lebih humanis, menggunakan latar sebuah
kafe tua di Jepang dan pengalaman emosional orang-orang di dalamnya,” tutur
Kartika Eka Nurinindita, atau yang akrab disapa Nindy, Editor Bidang Fiksi
Gramedia Pustaka Utama.
Funiculi Funicula adalah novel pertama Toshikazu
Kawaguchi yang diadaptasi dari pertunjukan teater garapannya bersama 1110
Productions. Pertunjukan ini memenangkan penghargaan utama dalam Festival
Teater Suginami Kesepuluh. Kisahnya tentang empat orang berbeda yang mencoba
tawaran menjelajah waktu di kafe Funiculi Funicula.
Walaupun terdengar menarik, tetapi tidak banyak yang
mau mencoba tawaran tidak lazim ini dikarenakan peraturannya yang tidak mudah.
Pertama, pengunjung harus duduk di kursi tertentu. Kedua, tidak boleh
meninggalkan tempat duduk sampai perjalanan waktunya selesai. Ketiga, harus
kembali sebelum kopi mendingin. Jika tidak dipatuhi mereka akan mendapatkan
konsekuensi yang menyedihkan.
“Ceritanya kemudian menjadi emosional karena kita
diajak bertemu empat orang yang rela mengambil risiko dari peraturan yang ada.
Mengenal seorang perempuan yang mau menemui kekasihnya sebelum pergi ke luar
negeri, istri penderita Alzheimer, kakak yang tidak ingin kehilangan adiknya,
serta ibu yang belum pernah bertemu anaknya. Toshikazu Kawaguchi mampu merangkai
alur cerita dengan menarik,” tambah Nindy.
Funicula Funicula menambah daftar judul AsianLit yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama (GPU). Setelah meledaknya penjualan novel Kim Ji-yeong, Lahir Tahun 1982 pada akhir 2019, rencana penerbitan di genre ini terus berkembang. Direncanakan ada 20 judul AsianLit GPU yang siap terbit di tahun 2021. (Wisnu/GPU)
0 Komentar