Memaknai Kebangkitan Nasional, Rektor Uhamka Bahas Kemajuan Pendidikan Indonesia


GHIRAHBELAJAR.COM, JAKARTA – Di ulang tahun Tempo ke-50, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati setiap tanggal 20 Mei memiliki makna bangkitnya semangat nasionalisme, persatuan, dan kesatuan yang menjadi landasan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal itu disampaikan Rektor Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (Uhamka), Gunawan Suryoputro.

Bagi Gunawan, ini sangat penting bagi Indonesia karena memiliki makna semangat nasionalisme dalam mengisi kemerdekaan dengan pembangunan di segala bidang, di antaranya bidang pendidikan. Hal ini pun diungkapkan dalam acara ngobrol bareng Tempo yang digelar dalam rangka ulang tahun ke-50 tahun Tempo. Acara tersebut mengusung tema “Kebangkitan Nasional: Perjuangkan Pendidikan untuk Tunas Bangsa”.

Gunawan Suryoputro lebih lanjut mengatakan, bagi Uhamka, Hari Kebangkitan Nasional ini sebagai ritual, dalam arti tidak hanya simbolik. Tetapi, memang betul-betul dimaknai, dihayati dengan sungguh-sungguh dalam bentuk kerja-kerja yang tersistematis, terstruktur, dan visioner.

Jika perguruan tinggi pada umumnya mengedepankan tridharma, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Gunawan menjelaskan, hal itu berbeda dengan Uhamka karena merupakan institusi di bawah naungan persyarikatan Muhammadiyah, Uhamka mengedepankan catur dharma, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat serta Al Islam dan Kemuhammadiyahan.

Menurut Gunawan, dukungan yang Uhamka berikan untuk mencapai sumber daya manusia yang berkualitas adalah kurikulum yang dimiliki Uhamka merupakan kurikulum yang terintegrasi. “Dalam implementasinya pun, ketika sudah mendapatkan ilmu dari kampus, mahasiswa dilatih untuk turun ke lapangan guna memberdayakan masyarakat.  Hal ini dikenal dengan teori Al-Maun,” ujarnya.

“Maka dari itu, sebelum Merdeka Belajar diluncurkan oleh Kemendikbud, sebenarnya Uhamka sendiri sudah menerapkannya sejak lama,” kata dia melanjutkan, Rabu (27/5).

Gunawan pun mengungkapkan harapannya untuk kemajuan pendidikan Indonesia, yaitu optimalisasi anggaran pendidikan. Menurut dia, konsentrasi dalam hal ini belum difokuskan. Selanjutnya ia berharap kualitas lembaga pendidikan tenaga kependidikan atau yang lebih dikenal dengan LPTK dapat meningkat secara konsisten.

Dan yang terakhir adalah terkait perbaikan infrastruktur pendidikan. “Dengan kebangkitan nasional ini harus  kita maknai tidak hanya simbolik. Oleh karena itu, komitmen kita untuk melayani pendidikan ini harus berpikir yang pragmatis. Oleh karena itu, kita harus inklusif memberikan kesempatan untuk siapa saja,” tuturnya.

Posting Komentar

0 Komentar