Meledak! Warna dan Pengalaman Yuki dalam Buku 'The Lyrics of Acceptance'


GHIRAHBELAJAR.COM, JAKARTA — Penerbit Gramedia Pustaka Utama bersama Pear Press resmi merilis buku terbaru karya seniman Yuki R. Agriardi berjudul The Lyrics of Self-Acceptance, Selasa (29/6), dalam acara daring yang bertajuk “Well with Art”. 

Dalam acara ini, selain menghadirkan Yuki sebagai penulis, juga dipandu oleh penulis dan penyair, Theoresia Rumthe, dan diperkaya dengan hadirnya Ardhana Riswarie, Art Psychotherapist terdaftar di Australia, New Zealand, and the Asia Pacific Region - Anzacata, serta Asri Winata, Assistant Curator dari Museum MACAN. Masing-masing pakar dalam bidangnya ini bergabung untuk membahas buku dan menggali praktik therapeutic art secara mendalam.

“Saya ingin apa yang saya rasakan bisa keluar. Rasanya tidak baik memendam semua hal yang melukai, atau yang terlalu senang juga tidak baik dipendam sendiri. Namun, saya juga tidak mungkin tiba-tiba curhat setiap hari ke setiap orang, rasanya membebani orang lain bagi saya, jadi saya berusaha untuk mengeluarkannya dengan cara gambar,” tutur Yuki.

“Oil pastel saya pilih karena sifatnya immediate atau langsung. Nggak ada perantara antara tangan kita, tubuh kita, dengan material dan kertas, jadi apa yang saya rasakan energinya langsung tersalurkan lewat goresan, gerakan tangan saya, lewat material tersebut dan akhirnya terekam di kertas tersebut.”

Gambar-gambar yang dihasilkan Yuki pada periode 2017-2019 kemudian dikumpulkan dan disajikan berdampingan dengan sekumpulan lirik, menjadi cikal bakal The Lyrics of Self-Acceptance. Terbitnya buku ini juga merupakan bagian dari seri karya terbaru milik Yuki berjudul “Future Habitat of Happiness”, yang datang dari proses menyelidiki kesejahteraan batin manusia dengan memahami dirinya sendiri dan segala kegaduhan yang ia rasakan secara internal.

Yuki sendiri sudah lebih dulu dikenal sebagai seniman yang sering berkarya dengan warna biru dan gambar binatang. Namun, di The Lyrics of Self-Acceptance ia menggunakan berbagai warna, seolah mengungkapkan bahwa setiap fase menuju penerimaan diri tidak bisa diratakan pada satu perspektif, alasan, dan masalah, seperti terlihat dengan ledakan warna dan pengalaman di dalam buku ini.

“Kami percaya substansi buku ini sangat kaya, walaupun disampaikan lewat lirik-lirik yang pendek. Substansi yang sebenarnya datang dari kejujuran Yuki sendiri, sebagai manusia zaman sekarang yang memiliki multi-identitas, sebagai seniman, sebagai dosen, sebagai desainer, dan tentunya sebagai pribadi tanpa embel-embel identitas tersebut,” ujar Namira Daufina, Editor & Content Manager Pear Press.

“Cara berkarya Yuki yang menarik dan juga sangat relevan dengan kebutuhan masa kini, terutama pada situasi pandemi, di mana kita banyak terisolasi. Maka, bagaimana cara kita berbenah diri, merefleksi diri, yang mungkin dalam kamus Yuki melalui seni. Ini sesuatu yang menarik dan membuat Pear Press yakin bahwa The Lyrics of Self-Acceptance mudah-mudahan memberikan manfaat dan dampak yang sama besar dan sama banyaknya,”

Setelah dua kali terjual habis lewat program prapesan di lokapasar, The Lyric of Self-Acceptance akan resmi dijual di berbagai toko buku baik toko buku fisik maupun online mulai Rabu, 30 Juni 2021 mendatang. Buku ketujuh hasil dari kolaborasi PT Simpul Aksara Grup dan Gramedia Pustaka Utama lewat label Pear Press sejak 2019 ini dicetak dengan seluruh halaman berwarna dan dibanderol dengan harga Rp98.000. (Wisnu)

Posting Komentar

0 Komentar