Rektor Uhamka: PR Besar Kita, Cegah Kekerasan di Ruang Digital


GHIRAHBELAJAR.COM - Rektor Uhamka: PR Besar Kita, Cegah Kekerasan di Ruang Digital

JAKARTA - Semakin berkembangnya teknologi di era digital, belakangan ini justru berbagai kasus kejahatan pun kian marak terjadi di dunia maya dan tidak sedikit pula orang yang menjadi korbannya.

Salah satu kejahatan tersebut adalah pelecehan seksual. Pelecehan seksual atau sexual harassment adalah segala bentuk perilaku pendekatan yang berkaitan dengan seks yang tidak diinginkan, baik itu berupa lisan, tulisan, tindakan, ataupun israyat.

Maka dari itu, Lembaga Penelitian dan Pengembangan UHAMKA bekerja sama dengan United Nations Development Programme (UNDP) Selenggarakan Webinar Kekerasan seksual di Era Digital dan Cara penanganannya pada 2 Juli 2021, melalui online virtual zoom meeting.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari kerja sama Lemlitbang UHAMKA dengan UNDP pada tahap kedua yang dimaksudkan untuk menyebarluaskan berbagai macam informasi terkait dengan berbagai bentuk tindak kekerasan pada perempuan dan anak dengan bentuk dan model yang terus bertambah seiring dengan kecanggihan teknologi,” tutur Ketua Lemlitbang UHAMKA, Prof. Dr. Suswandari.

Lebih lanjut, Suswandari menambahkan bahwa persoalan kekerasan pada perempuan dan anak adalah persoalan bersama dan juga harus diselesaikan dengan cara bersama-sama yaitu bekerja sama dengan berbagai pihak.

Di lain pihak, Rektor Uhamka Prof. Dr. Gunawan Suryoputro mengatakan “ini menjadi PR besar, bagaimana terus aktif berpartisipasi mencegah terjadinya kekerasan melalui media teknologi ini. Jangan sampai dengan kondisi pandemi saat ini lalu kita melupakan bagian dari keharusan kita untuk terus-menerus menyuarakan dan bertindak melindungi kaum perempuan dan anak dari tindakan kekerasan.” Ungkapnya.

Gunawan pun mengatakan, saat ini Uhamka terus berusaha mencanangkan melalui berbagai unit yang ada untuk menjadi kampus yang nyaman, tentram, sehat, aman, sesuai dengan visi dari Uhamka itu sendiri.

Kegiatan webinar ini diikuti oleh 750 peserta yang berasal dari berbagai kalangan, mulai dari guru, pelajar sekolah menengah, dosen, dan mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Posting Komentar

0 Komentar