Belajar IPA: Proses Terjadi, Manfaat, dan Kerugian Batu Bara dan Minyak Bumi


GHIRAHBELAJAR.COM – Belajar IPA: Proses Terjadi, Manfaat, dan Kerugian Batu Bara dan Minyak Bumi

Dalam tulisan kali ini, saya akan membahas tentang Batu Bara dan Minyak Bumi, yang tentunya ada di pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dasar. Adapun yang bakal dibahas adalah mengenai proses terjadinya dan kegunaannya. Okelah, langsung saja kita bahas.

Batu Bara


Pertama-tama akan kita bahas mengenai batu bara. Kawan-kawan Pembelajar yang budiman, batu bara merupakan salah satu kekayaan alam yang sangat luar biasa bermanfaat bagi kehidupan manusia. Tahukah kamu, listrik yang kita rasakan sehari-hari salah satunya merupakan energi dari batu bara? Tahukah kamu, zaman dulu, sebelum ditemukan kereta api listrik, batu bara menjadi bahan bakar sehingga kereta bisa melaju.

Itu hanya sedikit saja manfaatnya dibandingkan beberapa manfaat lain dari batu bara. Nah, pembelajar yang budiman, batu bara itu ternyata tidak terbentuk begitu saja. Batu bara terbentuk dari fosil tumbuhan. Ya, tumbuhan di kawasan tropis yang terkubur di dalam tanah dan telah mengalami proses pembusukan. Selain itu, perubahan suhu dan kurun waktu jutaan tahun membuat tumbuhan itu menjadi batu bara.

Indonesia karena merupakan wilayah subtropis menjadi salah satu penghasil batu bara terbesar. Data BP Statistical Review of World Energy tahun 2017 menyebutkan, Indonesia masuk ke dalam lima negara terbesar penghasil batu bara. Dengan hasil produksi 255,7 juta ton. Posisi yang lebih unggul dibandingkan Rusia dan Arfrika Selatan. Hal itu disebabkan di Indonesia terdapat beberapa daerah penghasil batu bara dengan jumlah besar. Yakni, Sumatra Selatan, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur.

Wah, Indonesia sangat luar biasa ya, walaupun kadang tambang batu bara masih banyak yang lalai terhadap kelestarian lingkungan di sekitarnya. Padahal, batu bara sangat banyak manfaatnya bagi kehidupan manusia, seperti menjadi bahan bakar, pembuatan kain dan plastik, dan menjadi salah satu zat pewarna.

Kerusakan alam tak terhindarkan, hal itu disebabkan dalam prosesnya pertambangan batu bara mesti dilakukan dengan melubangi atau membuat terowongan ke dalam bumi. Setelah digali dan dibuat terowongan, tambang batu bara dibuat rel kereta untuk mengangkut ke tempat penampungan batu bara untuk kemudian diolah di pabrik.

Minyak Bumi


Selain batu bara, kekayaan alam yang terkandung dalam perut bumi adalah minyak. Ya, minyak bumi yang biasa kita sebut minyak tanah, bensin, solar merupakan minyak yang berasal dari perut bumi. Bila batu bara tercipta dari pembusukan dan fosil tumbuhan berjuta-juta tahun silam, minyak bumi ini terbentuk dari sisa-sisa hewan yang mati. Bangkai hewan yang mati tersebut terpendam di dalam tanah.

Kemudian, mengalami proses pembusukan selayaknya bangkai makhluk hidup lainnya. Namun, karena da perubahan suhu yang terjadi dan dalam kurun waktu yang begitu lama, maka terciptalah minyak bumi. Tidak mudah, butuh waktu berjuta-juta tahun bumi bisa menghasilkan minyak yang kadang dikonsumsi dengan sangat boros oleh manusia.

Misalnya, berbagai produksi industri yang menggunakan bahan bakar minyak untuk mesin produksinya. Kemudian, kendaraan datau alat transportasi yang menggunakan bahan bakar minyak. Setiap hari bisa dibayangkan berapa barel habis untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sementara secara alami, bumi membuat minyak itu butuh jutaan tahun lamanya.

Meski begitu, tak bisa dimungkiri minyak bumi sangat membantu kita. Di antara manfaatnya yaitu untuk bahan bakar, pembuatan aspal, membuat pelumas atau oli, dan membuat kain sintetis serta plastik. Nah, beberapa produk tersebut sangat erat kaitannya dengan kehidupan kita, bukan? Masihkah mau kita berboros dalam menggunakan energi bumi? Tentu mesti pikir-pikir dulu ya.

Sebab, meskipun menurut survei Indonesia punya cadangan minyak bumi yang besar bahkan lebih besar dari Venezuela, bila kita boros menggunakannya tetap saja energi itu tidak akan mencukupi kebutuhan kita.

Dampak Kerugian


Pertambangan, baik pertambangan minyak maupun batu bara masing-masing memberikan dampak atau kerugian. Utamanya kerugian itu terjadi bagi alam itu sendiri. Misalnya, terjadi polusi udara, pencemaran air, kebakaran, dan kecelakaan bagi para pekerja. Minyak bumi ditambang dengan cara mengebor ke bagian dalam bumi.

Kecelakaan akibat kurang perhitungan misalnya, seperti terjadi di Porong, Sidoarjo, pada tahun 2006. Tragedi lumpur Lapindo bermula dari peroses pengeboran yang dilakukan PT Lapindo Brantas. Pengeboran tersebut kemudian mengalami kendala hingga kemudian memancar gas disertai lumpur panas 60 derajat Celcius dari pusat pengeboran.

Akibatnya, lumpur panas menenggelamkan beberapa kecamatan, beberapa warga meninggal karena menghirup gas yang keluar dari area pengeboran. Hal itu tidak hanya merugikan perusahaan tambang, tapi juga warga yang terdampak juga kelestarian alam yang rusak.

***

Semoga tulisan ini bisa membuka mata kita, bahwa kekayaan alam berupa batu bara dan minyak bumi memang sangat bermanfaat buat hidup kita. Tapi, keserakahan akibat pemenuhan kebutuhan manusia dan kepentingan bisnis bisa membayakan bagi alam dan bagi manusia juga.

Posting Komentar

0 Komentar