Mengenal Gejala Sosial dan Dampaknya Bagi Masyarakat


GHIRAHBELAJAR.COM – Kehidupan sosial di tengah masyarakat tidak pernah lepas dari beragam fenomena sosial. Fenomena yang terjadi di tengah masyarakat dikenal juga dengan istilah gejala sosial.

Fenomena sosial biasanya terjadi disebabkan adanya perubahan di tengah kehidupan masyarakat. Perubahan sosial yang terjadi di tengah masyarakat dapat berdampak positif dan negatif. Sehingga, alangkah baik bila perubahan sosial itu disikapi dengan bijak dan hat-hati.

Mengapa begitu? Karena fenomena sosial tidak lepas dari masalah-masalah sosial. Mulai dari kesenjangan ekonomi, gesekan budaya, perusakan dan pencemaran lingkungan, persinggungan agama, hingga masalah-masalah yang ditimbulkan karena perbedaan kepentingan politik.

Baik di masyarakat tradisional maupun masyarakat modern, masyarakat perdesaan maupun masyrakat pinggiran kota dan perkotaan, gejala atau fenomena sosial pasti ada. Sebab itulah bagian dari hakikat kehidupan yang dinamis. Di mana di dalamnya terdapat interaksi antara individu maupun kelompok, yang tidak semuanya sama, melainkan terdiri atas masyarakat yang berbeda latar belakang budaya, berbeda suku, dan beragam perbedaan lainnya.

Adapun faktor-faktor terjadinya gejala sosial terdiri atas faktor kultural dan struktural. Dalam konteks faktor kultural, gejala sosial dipengaruhi oleh nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang di masyarakat. Kemiskinan, kerja bakti, perilaku menyimpang, hingga premanisme adalah bentuk gejala sosial yang terjadi secara kultural.

Sedangkan faktor struktural yaitu suatu keadaan yang memengaruhi struktur. Gejala sosial struktural, di antaranya marginalisasi, ketimpangan, dan sebagainya. Kemudian, apa saja ragam gejala sosial dalam masyarakat? Berikut penjelasannya.

Ragam gejala sosial dipengauhi oleh perbedaan sosial, individu, dan kelompok yang menyebabkan adanya kerentanan dalam interaksi. Gejala sosial umumnya terbagi empat, yakni ekonomi, budaya, psikologi, dan lingkungan.

Gejala Sosial dalam Konteks Ekonomi, Budaya, Psikologi, dan Lingkungan


Gejala sosial dalam konteks ekonomi merupakan kenyataan dari kehidupan masyarakat yang tidak bisa lepas dari kegiatan ekonomi. Gejala yang timbul dalam konteks ekonomi antara lain kemiskinan, pengangguran, perbudakan sosial, dan ketimpangan kelas sosial.

Sementara dari sisi budaya, gejala sosial lebih karena disebabkan perbedaan kultur. Keanekaragaman budaya juga dapat menimbulkan gejala sosial, mulai dari akulturasi (pencampuran budaya), infiltrasi budaya (meniru budaya asing secara ekstrem), hingga terjadinya kenakalan remaja, bullying, dan sebagainya.

Sementara itu, dari sisi psikologis, gejala sosial terjadi apabila seseorang dalam suatu masyarakat mengalami kegoncangan jiwa. Contohnya: gangguan jiwa, kemunculan aliran-aliran sesat, kecurigaan berlebih terhadap orang lain, dan lain-lain.

Selanjutnya yaitu gejala sosial dalam konteks lingkungan, dalam hal ini erat kaitannya dengan kondisi kesehatan masyarakat. Sebab, lingkungan yang kotor dan tercemar, tidak terawat, kurangnya sanitasi, minim drainase, dan kurangnya lahan hija bisa menjadi penyakit. Misalnya, demam berdarah, diare, dan sebagainya.

Beragamnya Identitas Masyarakat


Setiap gejala sosial pasti menimbulkan dampak baik secara jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam hal budaya, gejala sosial bisa menimbulkan inkonsistensi identitas. Hal ini dapat membuat masyarakat secara kultural memiliki identitas ganda bahkan ketidakjelasan identitas. Fenomena sosial ini disebut juga dengan istilah culture shock.

Bila tidak diatasi atau dibiarkan begitu saja, cultur shock bisa mengakibatkan lunturnya budaya autentik yang dimiliki masyarakat. Sebab, bisa memunculkan terjadinya dominasi budaya asing. Sisi positifnya, keragaman identitas ini membuat masyarakat lebih mudah menerima informasi dan pengetahuan baru dari dunia luar, berpikiran lebih terbuka, dan memiliki perspektif luas.

Budaya asing yang masuk ke dalam suatu masyarakat sangat perlu difilter. Meskipun pada era digital ini, informasi termasuk di dalamnya kampanye budaya, begitu besar gelombangnya dan semakin terbuka. Maka, upaya membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga budaya autentik agar tidak luntur bisa digalakkan.

Posting Komentar

0 Komentar