Puisi Lama dan Puisi Baru


GHIRAHBELAJAR.COM - Salah satau karya sastra yang paling tua adalah puisi. Puisi merupakan ungkapan, curahan hati, perasaan, dan kegelisahan pengarangnya. Pengarang puisi disebut juga dengan istilah penyair, pesyair, atau pemuisi.

Sebagai karya sastra biasanya disajikan menggunakan bahasa yang singkat, padat, serta dituangkan dalam bentuk bait-bait. Gaya bahasa puisi cenderung konotatif, imajinatif, serta mengandung ambiguitas (ambiguity).

Puisi Lama


Apa yang kamu tahu tentang puisi lama? Ya, puisi lama atau puisi tradisional dikenal juga dengan beberapa nama seperti syair, pantun, dan gurindam. Perbedaan antara puisi lama dan baru terdapat pada penyajian, gaya bahasa, dan sistematikanya.

Karakteristik puisi lama salah satunya bisa kita lihat dari sistematika penulisannya. Puisi lama memiliki pakem-pakem tertentu, seperti aturan baku bait, larik, isi, dan rima. Di mana, puisi lama umumnya bersajak ABAB atau AAAA.

Pada setiap baitnya, puisi lama terdiri atas empat larik atau baris untuk pantun dan syair, serta dua larik untuk gurindam. Di tiap lariknya, pantun dan gurindam terdiri atas delapan hingga 12 suku kata. Sementara, syair bisa memiliki 8-14 suku kata.

Pantun terdiri atas dua baris isi dan dua baris sampiran. Sementara pada syair dan gurindam, semua baris syair adalah isi dan nasihat. Syair dan gurindam umumnya bersajak AAAA dan pantun ABAB.



Contoh pantun (pola ABAB):

Jalan-jalan ke pasar minggu
Jangan lupa membeli rambutan
Kalau hidupmu mau maju
Janganlah bermalas-malasan




Contoh syair (pola AAAA):

Kala hatimu didera luka
tebalkan sabar segala
percayakanlah kepada-Nya
sebab Dia Maha Segala




Contoh gurindam (pola AA):

barang siapa tiada memegang agama
sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama

barang siapa mengenal yang empat
maka yaitulah orang yang makrifat


(Gurindam Dua Belas, Raja Ali Haji)



Puisi Baru


Puisi baru merupakan deretan kata-kata padat makna. Puisi baru atau puisi modern tidak terikat pada pakem tertentu, seperti pola rima, bait, maupun larik. Kendati, dalam penulisannya, puisi baru juga begitu memperhatikan pilihan dan bunyi kata.

Puisi baru terdiri atas puisi naratif atau prosais, puisi lirik, dan puisi deskriptif. Puisi naratif atau prosais merupakan gaya penyajian puisi dengan ungkapan bercerita. Puisi naratif terdiri atas balada dan romansa. Berikut adalah contoh puisi romansa:

Puisi Sapardi Djoko Damono berjudul “Aku Ingin”

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.


Selanjutnya yaitu puisi lirik. Puisi lirik merupakan puisi yang berisi luapan perasaan batin penulis. Puisi lirik terdiri atas elegi, serenada, dan ode. Elegi adalah puisi yang menggambarkan perasaan duka. Sedangkan serenada adalah puisi yang berisi percintaan. Dan, ode yaitu puisi yang di dalamnya berisi pujian dan pujaan.

Selanjutnya yaitu puisi deskriptif. Puisi deskriptif adalah puisi yang berisi interpretasi penyair terhadap keadaan, peristiwa, atau hal lainnya yang dianggap penting. Puisi deskriptif terbagi terdiri atas puisi satire, kritik sosial, dan impresionistik.

Puisi satire berisi perasaan tidak puas terhadap suatu keadaan yang dituangkan dalam bentuk sindiran. Puisi kritik sosial berisi kritik baik langsung maupun tidak terhadap kondisi sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Sementara puisi impresionistik berisi kesan penyair terhadap sesuatu.

Berikut ini adalah contoh puisi satire:

...
Bila rakyat berani mengeluh 
Itu artinya sudah gawat 
Dan bila omongan penguasa
Tidak boleh dibantah
Kebenaran pasti terancam

Apabila usul ditolak tanpa ditimbang
Suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan
Dituduh subversif dan mengganggu keamanan
Maka hanya ada satu kata: lawan!


(Wiji Thukul, 1986)

***

Nah, itulah tadi ulasan ringkas mengenai puisi lama dan puisi baru. Bagaimana cukup membantu? Jangan lupa share link-nya bila tulisan ini kamu rasa bermanfaat. Terima kasih.

Posting Komentar

0 Komentar