Bangkit dengan Tingkatkan Budaya Membaca

GHIRAHBELAJAR.COM, Oleh: Meylien Puspaning Tyas

Menumbuhkan minat dan kecintaan terhadap membaca bisa dilakukan di manapun dan kapan pun. Bisa di rumah, di sekolah, di tempat kerja, bahkan dalam perjalanan pun kegiatan membaca bisa dilakukan. Apalagi kalau di perpustakaan, sudsh bsnysk sekali buku yang disediakan untuk membaca.

"Buku adalah jendela dunia." Kalimat yang sering ada dari dulu sampai sekarang. Dengan membaca buku kita sudah bisa mengetahui hal-hal yang menakjubkan tentang dunia luar. Membaca merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan kualitas hidup seseorang. Membaca juga bisa menjadi salah satu faktor untuk menjauhkan kita dari kebodohan dan juga dari jurang kemiskinan.

Membaca merupakan salah satu cara untuk mendapatkan informasi. Orang yang menerapkan budaya membaca dalam hidupnya akan dipenuhi oleh informasi dan ilmu pengetahuan yang baik. Sedikitnya minat baca di kalangan generasi muda indonesia perlu di perhatikan. Masalah tersebut tidak bisa dianggap sepele, karena dengan besarnya minat baca seseorang dapat menentukan kualitas wawasannya.

Buku adalah sebuah salah satu perangkat komunikasi massa yang merupakan suatu hal yang sangat penting dalam memacu minat baca oleh masyarakat. Dengan membaca termasuk suatu kegiatan yang paling dasar dalam dunia pendidikan serta kebiasaan yang paling penting dalam kehidupan sehari-hari karena dengan membaca, masyarakat juga bisa menemukan ide-ide yang baru dan juga bisa mendapatkan informasi terbaru dan akurat, serta juga bisa menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang luas.

Membaca dipandang sebagai suatu kegiatan yang sangat strategi dan mendasar dalam perkembangan kepribadian atau psikologi pada setiap diri manusia. Kenyataan ini dapat dilihat dari kebiasaan seseorang, bahwa apa yang dibaca akan berpengaruh terhadap pola pikir dan terhadap perilaku yang dilakukan pada kehidupan setiap harinya.

Minat baca anak muda sekarang ini bisa dikatakan sangat lemah. Padahal banyak manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan membaca tersebut. Banyak faktor yang memengaruhi dan menjadi penyebab rendahnya minat baca anak muda. Salah satunya ialah semakin berkembangnya teknologi.

Secara umum, terdapat dua faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya minat baca siswa yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang dihadirkan dari dalam dirinya tersebut, seperti pembawaan atau kebiasaan seseorang pada dirinya tersebut. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar dirinya atau bisa juga dari faktor lingkungan, baik dari lingkungan keluarga atau juga lingkungan sekolah.

Oleh karena itu, memperkenalkan literasi digitasl pada masyarakat Indonesia adalah salah satu cara yang cukup efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat khususnya generasi muda. Sebagian besar dari mereka mungkin akan terus menerus menyukai kegiatan menonton dan mendengarkan.

Implementasi dari penyerapan proses membaca buku, dapat dilihat dari hasil pada kecerdasan dalam melakukan proses analisa dan pelaksanaan pada olah keterampilan yang dimiliki. Seseorang yang menerapkan budaya membaca mempunyai logika yang lebih tinggi dan proses analisa yang lebih tinggi pula dibanding orang yang jarang melakukan kegiatan membaca.

Tanggung jawab pendidik atau pengajar tidak boleh hanya tertuju pada proses mengajar dalam pengertian mengantarkan pengetahuan pada siswa, mengembangkan bakat siswa, membentuk kemampuan untuk memahami, tetapi juga gemar membaca. Harus diakui, memang budaya dari para siswa pun sampai saat ini belum menunjukkan adanya kemajuan yang pesat.

Perubahan perkembangan zaman sangat mempengaruhi fungsi perpustakaan tidak lagi sebagaimana seperti dahulu. Keberadaan perpustakaan dapat menjadi pendongkrak pengetahuan bagi masyarakat luas. Kunjungan ke perpustakaan semakin berkurang dari tahun ke tahun. Dan akhirnya para siswa lebih tertarik untuk menghabiskan waktu senggangnya dengan bermain gadget dari pada membaca di perpustakaan. Maka dari itu dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin hari semakin pesat dapat mengalihkan generasi muda.

Teknologi informasi boleh bertambah banyak menggerogoti buku-buku yang ada di seluruh muka bumi ini, akan tetapi minat baca janganlah hingga punah. Karena membaca akan memberikan dampak positif bagi penulis atau pengarang yang dapat meningkatkan roda perekonomian secara merata.

Hal yang terpenting dan harus dilakukan oleh generasi kaum muda era milenial ini adalah meningkatkan dan menumbuhkan kesadaran diri akan pentingnya membaca. Karena hal ini akan dapat membawa manfaat yang sangat besar terutama bagi sang pembaca itu sendiri.dorongan dari berbagai pihak untuk menambah minat membaca sangat penting, terutama dari pihak keluarga.

Peningkatan kualitas diri manusia berhubungan erat dengan minat baca yang membudaya. Dalam hal ini peranan orang tua sangat penting pertumbuhan minat baca sejak dini untuk meningkatkan kedisiplinan belajar di rumah. Karena budaya membaca itu dapat membentuk kepribadian diri manusia dalam kehidupan.

Sebagai generasi penerus bangsa, kaum muda harus bisa berkarya dengan kemampuan yang dimiliki supaya tidak ketinggalan dengan negara berkembang maupun negara maju lainnya. Kaum muda juga harus bisa menjadi pelopor atau penggerak untuk menjadikan literasi sebagai budaya yang menyenangkan juka dilakukan untuk kegiatan setiap harinya.

Seperti yang kita bisa contoh ialah budaya membaca di negara maju, yaitu Jepang. Di mana Jepang itu negara yang pernah menjadi negara yang hancur karena telah kalah dari Perang Dunia II, yang pada kota Nagasaki dan kota Hirosima dibom oleh pihak sekutu. Meskipun begitu Jepang bisa bangkit dari keterpurukan. Salah satunya adalah dengan menggalakkan budaya membaca. Keinginan untuk selalu belajar ini tercermin pada tingginya budaya baca dan tulis masyarakat Jepang.

Posting Komentar

0 Komentar