Kenapa Minat Baca Kita Rendah?

 


GHIRAHBELAJAR.COM, Oleh: Laily Syifa Idrus

Membaca menjadi sumber ilmu yang tertinggi di mana kita bisa mendapaatkan pengetahuan-pengetahuan baru yang belum diketahui sebelumya, membaca mempunyai segudang manfaat, seperti bisa mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara melalui asupan pengetahuan generasi yang membaca buku, untuk meningkatkan pengetahuan wawasan dan informasi, menambah ide-ide baru, dan sebagainya.

Oleh karena itu, penting untuk mempunyai kesadaran gemar membaca sedari dini. Namun, kesadaran membaca tidak lagi sehebat dahulu hal ini terbukti dengan semakin menyusutnya data kunjungan perpustakaan dari tahun ke tahun. Makin berkembangnya teknologi menyebabkan anak milenial melupakan kebiasaan membaca dan lebih menyukai aktivitas bermain games dan social media, memang tidak bisa dimungkiri bahwa kemajuan teknologi sangat mengalihkan perhatian anak anak milenial. Maraknya ponsel pintar membuat anak malas membaca bahkan ketika ada tugas anak anak millenial memilih untuk mendapatkan jawaban instan di situs pencarian dibanding membaca buku

Dikutip dari data UNESCO, terdapat 750 juta orang dewasa di dunia yang belum memiliki kemampuan membaca walaupun secara mendasar. Selain itu, ada 264 juta anak dan remaja tidak mendapat manfaat dari pendidikan di sekolah. Sedangkan berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2016 serta Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud, penduduk Indonesia yang telah berhasil diberaksarakan mencapai 97,93%, atau tinggal sekitar 2,07% (3,4 juta orang).

Education Development Center (EDC) menyatakan bahwa literasi lebih dari sekadar kemampuan membaca dan menulis, namun lebih dari itu, literasi adalah kemampuan individu untuk menggunakan segenap potensi dan kemampuan yang dimiliki dalam hidupnya. Oleh karena itu sangat disayangkan apabila anak anak milenial yang seharusnya kaya akan pengetahuan dan ide-ide kreatif yang bisa didapat dari membaca justru melupakan hal penting ini.

Penyebab Rendahnya Minat Baca


Lalu, mari kita membahas tentang penyebab yang sesungguhnya rendahnya minat membaca para kaum milenial. Benarkah penyebab utama dari rendahnya minat baca ini adalah teknologi? Padahal, teknologi tidak bisa disalahkan sepenuhnya. Faktanya teknologi juga bisa menukung literasi kaum milenial. Namun, penyebab utama justru kembali pada keluarga sebagai lingkungan utama kaum milenial, yakni bagaimana keluarga bisa menumbuhkan kesadaran anak untuk membaca.

Hal ini bisa dimulai dengan membiasakan budaya membaca sedari dini. Kesadaran sendiri bisa tumbuh dengan diawali oleh motivasi, anak yang telah termotivasi dalam membaca secara otomatis akan meluangkan waktu untuk membaca atau bahkan menjadikan kegiatan membaca sebagai kegiatan yang diprioritaskan. Penyebab yang lainnya, yaitu kurangnya sarana prasarana dalam mendukung minat membaca, baik literasi melalui buku fisik maupun literasi melalui media massa teknologi, keduanya menbutuhkan biaya untuk mengakses.

Hal ini bisa dipecahkan melalui orang tua atau keluarga untuk memenuhi sarana prasarana dalam membentuk kebiasaan minat baca sedari dini, langkah selanjutnya bisa dilanjutkan oleh pihak sekolah dengan terus memberi edukasi mengenai pentingnya kebiasaan membaca serta menyediakan fasilitas membaca untuk para siswa agar para siswa bisa meluangkan waktu untuk membaca tanpa memikirkan biaya untuk membeli buku, atau mengakses literasi melalui situs e-book dan sebagainya.

Penyebab lainnya, yaitu kurangnya akses untuk menumbuhkan minat membaca seperti masysrakat didesa terpencil yang jauh dari akses literasi. Solusi yang bisa diterapkan, yaitu menciptakan perpustakaan keliling dari satu tempat ke tempat lain agar seluruh lapisan masyarakat terutama kaum milenial, termasuk yang bertempat tinggal di tempat atau daerah terprencil, bisa merasakan manfaat membaca.

Tumbuhkan Minat Baca


Sebagai kaum milenial sendiri hendaknya mari kita tanamkan minat membaca di diri kita masing-masing bisa dimulai dari memilih bacaan yang sesuai dengan kesukaan, apabila menyukai buku dengan campuran gambar visual maka hendaknya memilih buku yang sesuai dengan keinginan tersebut agar menjadi awal mula menumbuhkan minat membaca sehingga sebagai pemula tidak merasa jenuh dan bosan dalam membaca. Kemudian mengatur jadwal khusus untuk bisa membaca setiap hari, mengusahakan untuk bisa membeli buku seminggu sekali untuk menyempatkan diri untuk membaca buku dan tidak ada alasan kekurangan sarana, memanfaatkan waktu luang sebisa mungkin untuk membaca buku.

Bisa juga mempunyai daftar untuk membaca buku yang sedang popular atau rekomendasi. Bisa belajar yang Effective Reading. Sebelum tidur atau waktu istirahat kita bisa menggunakan waktu untuk belajar membarca. Untuk membaca bisa kita target sendiri. Meluangkan waktu untuk belajar berdiskusi dan bergabung di suatu komunitas agar tidak merasa jenuh membaca sendiri serta agar hasil yang dibaca juga memberikan nilai tambahan bagi sang pembaca maupun lingkungannya.

Ada beberapa alasan kuat yang mendasari mengapa kaum milenial hendaknya meningkatkan minat baca, yaitu meskipun teknologi telah menyajikan informasi dengan cepat dapat dan sangat lengkap, buku tetap menjadi sumber ilmu yang utama karena dalam buku memuat data yang runtut dan terperinci sebagai akar pengetahuan yang kuat. Dalam berkembangnya teknologi, semua orang bisa menulis unggahan yang bisa diakses siapa pun. Namun, sayangnya tidak bisa memastikan apakah penulis bisa menyajikan informasi yang akurat dan bersumber yang kuat. Kaum milenial sangat butuh informasi yang akuran sebagai sumber pengetahuan yang dapat menghasilkan ide-ide kreatif yang berguna bagi bangsa dan negara.

Posting Komentar

0 Komentar