Dosen Uhamka Beri Pelatihan Peta Konsep Bahan Ajar dan Daftar Rujukan Mendeley


GHIRAHBELAJAR.COM, JAKARTA – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Sekolah Pascasarjana UHAMKA menggelar Pelatihan Mengorganisasikan Bahan Ajar dan Penggunaan Pengelolaan Daftar Rujukan Mendeley kepada para pendidik di SMKN 58 Jakarta, Senin (20/12) secara virtual. Selain itu kegiatan ini juga digelar secara offline atau luring pada 21-22 Desember 2021.

Ketua Tim PKM SPs Uhamka Dr. Rismita, M.Pd. mengungkapkan pelatihan bisa terselenggara dengan baik atas kerja sama dengan LPPM UHAMKA selaku penyandang dana, SPs UHAMKA, dan SMKN 58 Jakarta, serta kerja sama dengan dua mahasiswa, Elin Marlina dan Siti Latifah. Peserta yang mengikuti secara virtual berjumlah 23 orang.

Sebagai ketua tim PKM, Dr. Rismita, M.Pd. menyampaikan, tujuan dari kegiatan pelatihan in dalam rangka meningkatkan kemampuan guru dalam mengorganisasikan bahan ajar menggunakan peta konsep (mind map) agar kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh pendidik berjalan secara efektif.

Bahan ajar yang baik yang diorganisasikan oleh pendidik, menurut dia, adalah bahan ajar yang menarik untuk dibaca, sesuai dengan tujuan pembelajaran, menyajikan informasi factual, mudah dipahami, konsisten, relevan, dan sesuai dengan kebutuhan siswa, serta berdasarkan kurikulum. “Peta konsep dibuat berbentuk skema atau bagan yang menggambarkan ilustrasi grafis mengenai keterkaitan dan hubungan antara satu konsep dengan konsep lain yang tertuang dalam kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi per materi mata pelajaran,” ungkap Rismita.

Dia menjelaskan tahap-tahap dalam membuat peta konsep. Di antaranya, (1) mencari dan memperhatikan judul buku yang digunakan sebagai sumber belajar atau sumber rujukan, (2) memahami isi dan bagian yang terdapat dalam buku, (3) mencatat pokok-pokok buku, (4) menyimpulkan setiap isi dari bagian atau bab buku, (5) membuat skema secara grafais, dan (6) membuat kotak-kotak yang diisi mengenai materi yang akan diajarkan.

“Mengorganisasikan bahan ajar dengan peta konsep, pendidik harus menyelaraskan dengan kurikulum SMK dan menyesuaikan dengan buku-buku yang digunakan. Bagi pendidik yang mengajar mata pelajaran kejuruan dan produktif, jika kesulitan dalam mencari sumber bacaan dan rujukan menggunakan Google Scholars, kemudian setelah diperoleh buku yang berkenaan dengan mata pelajaran, maka pendidik bisa menyimpan buku tersebut di software Mendeley yang digunakan untuk citation & reference manager, sehingga pendidik dapat mengolah dokumen referensi yang dimiliki, membuat pengelompokan bahan ajar ke dalam peta konsep berdasarkan topik/kategori materi ajar,” ungkapnya.


 

Mendeley ini, menurut dia, juga bermanfaat untuk mengintegrasikan citation & reference manager ke dalam sebuah jaringan kelompok pendidik kejuruan atau produktif dalam berbagi sumber rujukan.

Narasumber kedua, Dr. Istaryatiningtias, M.Si. menyatakan bahwa guru dalam mengajar menyesuaikan dengan pembaharuan pembelajaran di SMK Pusat Keunggulan sebagai dasar dalam meneruskan proses peningkatan kualitas pembelajaran yang telah diinisiasi pada kurikulum sebelumnya. “Yang mencakup rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran yang menggunakan penguatan literasi dan numerasi, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan,” ujarnya.

Senada, narasumber ketiga, Dr. Fetrimen, M.Pd. mengatakan bahwa pembelajaran di SMK sebaiknya menggunakan pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning), dan pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning). “Pembelajaran berbasis proyek ini membimbing siswa dalam suatu proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai konten materi dalam kurikulum dan konsep berbasis produksi yang diimplementasikan di SMK,” kata Fetrimen.



 

Posting Komentar

0 Komentar