Mahasiswa Uhamka Olah Limbah Jadi Minyak


 
GHIRAHBELAJAR.COM, JAKARTA - Peningkatan jumlah penduduk dunia yang pesat dapat memperparah masalah limbah plastik. Sebagai negara berpenduduk padat, Indonesia merupakan penghasil sampah plastik terbesar di Asia Tenggara.

Menurut Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2015, produksi sampah tertinggi per harinya mencapai 3.346 ton dan meningkat menjadi 3.429 ton pada 2016. Kebanyakan, sampah-sampah itu dihasilkan dari kota-kota besar, seperti Surabaya, Jakarta, Denpasar, dan Makassar.

Limbah plastik dapat menyebabkan pencemaran tanah, pencemaran udara sehingga membahayakan pernapasan. Selain itu, limbah plastik juga dapat menyebabkan pencemaran air ketika limbah dibuang ke perairan. Sampah yang dibuang ke wilayah perairan dapat merusak ekosistem yang ada di dalamnya.

Sampah plastik sangat mengkhawatirkan bagi lingkungan. Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasinya, mulai dari pengurangan penggunaan hingga daur ulang dan menjadikannya produk bermanfaat.

Dengan begitu, diperlukan penanggulangan untuk mengatasi permasalahan limbah plastik. Salah satu cara yang cukup efektif, yaitu mengubah limbah plastik menjadi bahan bakar minyak menggunakan metode pirolisis. Seperti yang dilakukan mahasiswa prodi matematika FKIP Uhamka, yang terdiri atas Devi Yuliana, Fika Rahmah, dan Mutiah Sari Nasution.

Salah satu mahasiswa prodi matematika FKIP Uhamka, Devi Yuliana, menjelaskan, metode pirolisis merupakan proses dekomposisi termokimia sebuah material melalui pemanasan suhu maksimal dengan sedikit atau tanpa oksigen serta pereaksi kimia lainnya. "Pirolisis berperan penting pada tahap awal, mengubah material plastik menjadi gas," ujarnya, Kamis (30/12).

Sementara itu, mahasiswa lainnya, Fika, menjelaskan, kelompoknya tengah mencoba mengubah limbah menjadi BBM. "Kami masih banyak belajar dalam percobaan pertama yaitu mengubah limbah plastik menjadi BBM (Bahan Bakar Minyak), sehingga hasil yang diharapkan kurang maksimal," ujar salah seorang mahasiswa, Fika, Kamis (30/12).

Mutiah menjelaskan, hasil dari kegiatan inti ini, yaitu harus memberikan tambahan informasi yang baik agar mahasiswa dan masyarakat dapat saling berbagi ilmu dan pengalaman.

"Proses destilasi/penyulingan sampah plastik dalam peningkatan keilmuan dan kognitif profesional melalui proses sampah dan destilasi. Kami juga dapat menyediakan peralatan/peralatan untuk mengolah sampah plastik menjadi minyak mentah," ungkapnya.

Posting Komentar

0 Komentar