Akibat Demam Drakor, Korean Slang Menjamur


GHIRAHBELAJAR.COM, Oleh: Laili Amalia Nazah

Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh setiap individu atau kelompok untuk menyampaikan perasaan atau pemikiran dan memiliki maksud tertentu yang ingin disampaikan penutur kepada mitra tutur melalui alat indra mulut sebagai medianya. Sebagai alat komunikasi memungkinkan terjadinya perbedaan dalam penggunaannya.

Perbedaan ini dapat dilihat dari segi variasi dan keragaman bahasa tersebut. Hal ini disebabkan karena manusia sebagai penutur bahasa merupakan makhluk sosial yang saling berinteraksi satu sama lain. Bahasa memiliki ragam atau variasi. Hal itu terjadi karena penggunaan bahasa dalam setiap daerah berbeda-beda. Artinya, meskipun bahasa memiliki kaidah atau pola tertentu yang sama, karena bahasa itu digunakan oleh penutur yang memiliki latar belakang sosial dan kebiasaan yang berbeda.

Maka, bahasa itu menjadi bervariasi, baik dalam tataran fonologi, morfologi, sintaksis, maupun pada tataran leksikon. Salah satu gaya bahasa yang digunakan oleh anak muda adalah slang. Slang adalah bentuk bahasa yang umum digunakan, dibuat dengan adaptasi populer dan perluasan makna kata-kata yang ada dan dengan menyusun kata-kata baru tanpa memperhatikan standar skolastik dan aturan linguistik di membentuk kata-kata; umumnya terbatas pada kelompok sosial tertentu atau kelompok umur.

Slang juga memperkenalkan banyak kata baru ke dalam bahasa dengan menggabungkan kata-kata menjadi makna baru. Penggunaan slang bervariasi dari salah satu dari variasi bahasa sosial dimana variasi bahasa sosial ini terdiri dari Akrolek, Basilek, Vulgar, Kolokial, Jargon, Argot, Ken, dan Slang.

Variasi bahasa disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan disebabkan oleh para penuturnya. Dalam hal ini, ada kaitannya dengan munculnya bahasa yang digunakan oleh kalangan anak muda yang cukup populer saat ini, yaitu kalangan pencinta drama Korea (drakor) yang saat ini sedang merebak luas di Indonesia.

Para pencinta drakor ini terpengaruh oleh tren atau budaya serapan dari negara Gingseng Korea Selatan. Di Indonesia sedang marak pecinta drakor dimana para pecinta drakor tersebut terdiri dari anak-anak muda hingga orang dewasa. Drakor adalah kependekan dari drama korea yang merupakan sebuah drama series populer yang berasal dari negara gingseng Korea Selatan. Banyak aktor dan aktris korea sudah menembus batas dalam negeri dan populer di mancanegara termaksud di Indonesia sendiri. Kepopuleran Drakor membawa warna baru dalam bahasa pergaulan remaja Indonesia masa kini.

Banyak sekali remaja-remaja pencinta drakor yang senang menggunakan ungkapan-ungkapan dalam bahasa Korea ketika berbicara dengan teman sebaya maupun sesama pencinta Drama Korea. Hal itu terjadi karena para pencinta Drakor tersebut ingin menunjukkan jati diri mereka dan untuk memisahkan atau membedakan diri dengan orang yang lain. Pecinta Drakor ini terbentuk karena generasi muda Indonesia yang banyak mengikuti perkembangan budaya Korea. Karena kecintaan terhadap budaya Korea sangat besar, mereka rela bersusah payah mempelajari bahasa serta kebudayaannya.

Tujuan mereka mempelajari itu semua hanyalah agar bisa lebih mudah memahami bahasa idola mereka dan tentunya lebih mudah juga untuk berkomunikasi dengan sesama pecinta Drakor. Apalagi, selama kita mengisolasi diri di rumah akibat pandemi Covid-19, banyak orang Indonesia yang memilih mengusir kebosanannya dengan menonton drama Korea. Mulai remaja hingga orang tua, dari wanita hingga pria, demam drama Korea semakin kita rasakan.

Tak bisa dimungkiri bahwa popularitas drama Korea sungguh luar biasa, karena mampu merambah dunia internasional, terutama di Asia. Lalu, mengapa drama Korea sangat diminati dan mampu mempengaruhi banyak orang untuk menontonnya. Jawabannya karena, alur cerita yang sangat menarik dan mampu menggaet penonton untuk ikut merasakan emosi dalam drama tersebut.

Berikut ini merupakan ungkapan-ungkapan bahasa Korea yang sering digunakan oleh masyarakat pencinta drakor, di antaranya:

Annyeong. Annyeong adalah kata yang paling umum disebutkan oleh pecinta drakor. Kata ini, jika diartikan, bermakna 'halo' atau 'hai'. Ada bentuk kata yang lebih sopan, yakni annyeong haseo.

Ommo. Kata ommo biasanya diungkapkan oleh karakter di Drakor jika merasa kaget atau terkejut. Kira-kira, dalam bahasa Indonesia, kata ini artinya sama dengan 'Astaga!' atau 'Ya ampun!'. Misalnya: “Ommo kertas ujianku robek.”

Chingu. Dalam kamus pencinta Drakor, kata Chingu berarti 'teman'. Chingu sering digunakan sebagai kata sapaan oleh para sesama pecinta Drakor. Misalnya: "Terima kasih.. Chingu atas bantuannya selama ini.”

Gomawo. Dalam kamus istilah bahasa Korea pencinta Drakor, Gomawo merupakan kata dalam bahasa Korea yang berarti 'terima kasih'. Gomawo digunakan dalam keadaan informal seperti sesama teman sepermainan. Misal: "Gomawo Bella, besok aku balikin bukunya."

Daebak. Daebak adalah kata dalam bahasa Korea yang memiliki arti 'keren/hebat'. Kata daebak digunakan untuk menunjukkan kekaguman akan sesuatu. Misalnya: "Daebak, BTS jadi aset Negara Korea Selatan."

Saranghae. Saranghae merupakan kata dalam bahasa korea yang memiliki arti 'aku cinta kamu/aku mencintaimu'. Kata saranghae juga di gunakan untuk menunjukan kekaguman terhadap seseorang dalam arti bukan yang benar-benar mencintai antara wanita dan pria. Karna kata saranghae ini bisa di gunakan untuk teman sebaya, teman yang lebih tua, keluarga, guru dan kerabat lainnya. Misalnya: "Saranghae Pak Aziz, baik banget aku dikasih nilai A+."

Nah, itulah beberapa variasi bahasa Korean Slang dari pecinta drama Korea yang sudah merebak luas di Indonesia.

Posting Komentar

0 Komentar