Memahami Makna Toleransi dalam Bermasyarakat


GHIRAHBELAJAR.COM, Oleh: Muhammad Ilham Alfirdaus


Sebelum kita mengulas atau memperdalami toleransi pada hakikatnya apa sih toleransi itu? Jadi, menurut Faishal selaku ketua HMI Korkom FAI UMM, toleransi adalah tindakan menahan diri perbedaan yang ada di masyarakat. “Cak Nur pernah berpendapat bahwa manusia itu hidup dari satu masa ke masa lain dan dari lingkungan-lingkungan yang berbeda maka dari itu toleransi sangat dibutuhkan untuk menerbitkan kerukunan bermasyarakat yang ada di lingkungan tersebut,” ujarnya.

Teman-teman sudah tahu arti toleransi? Setelah kita sudah mengetahui makna dari toleransi lalu apa sih toleransi beragama itu? Di setiap umat beragama pasti memiliki panduan beragama yang berbeda-beda dari satu agama ke agama lain pasti berbeda. Maka kita harus menerima dari pembeda dari agama tersebut tapi bukan berarti kita harus mengikutinya. Seperti ada perayaan Natal kita tidak harus mengikutinya. Namun, karena berada di lingkungan bermasyarakat, maka biarkan saja, tidak boleh menjelekkan atau menghina karena Hari Natal adalah perayaan dari umat Kristen. Seperti halnya umat Muslim memiliki hari raya sendiri yaitu Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Pasti teman-teman sudah taukan makna dari toleransi beragam itu seperti apa yang sudah dijelaskan oleh Faishal? Lalu apa sih dampak dari toleransi itu terhadap lingkungan masyarakat. Dampak yang paling mencolok adalah terciptanya kerukunan untuk hidup bermasyarakat. Kita dapat tolong-menolong tanpa memandang ras dan golongan. Jika kita ingin berbuat baik, tidak harus memandang agama satu dengan agama lain. Rasulullah juga pernah berkata, “ihtilafi rahmati ummah” (perbedaan dari ummatku adalah rahmat).

Kenapa sih harus ada perbedaan? Karena dengan adanya perbedaan kita bisa berkembang dan memiliki wawasan yang unggul atau maju seperti mahnet, jika kutub utara bertemu dengan kutub utara maka tidak akan bersatu kalau kutub utara bertemu dengan kutub selatan maka mahnet itu akan bersatu karena dari perbedaan itulah akan terciptanya rahmat yaitu rasa toleransi yang menciptakan hidup rukun dalam bermasyarakat.

Ada tiga golongan bagaimana manusia memandang agama itu seperti apa. Orang menganggap agama adalah ritual, etika sosial, dan pembebasan sosial. Setiap manusia pasti berbeda cara meimplikasikan toleransi dalam lingkungan bermasyarakat. Karena tanpa adanya rasa toleransi pasti tidak akan terwujudnya kerukunan yang ada di lingkungan tersebut. Toleransi itu bersifat relatif tergantung pada kondisi dan lingkungan.

Setelah teman-teman mempelajari makna dari toleransi pasti teman-teman sudah mengetahui apa itu tolansi? Apakah di Negara Indonesia penerapan toleransi sudah bisa di katakan baik? Menurut Faishal, penerapan toleransi di Indonesia bisa dikatakan kurang karena banyak sekali hal-hal yang membeda-bedakan agama, misalnya hotel.

Kenapa banyak sekali jenis-jenis hotel mulai dari harga yang murah sampai yang menjulang ke langit jadi rakyat yang memiliki harta yang kurang tidak akan bisa mencoba hotel yang mungkin lebih nyaman untuk beristirahat. Kenapa ada hotel syariah jika masyarakat yang non-Islam pasti tidak akan nyaman jika beristirahat di hotel syariah. Dari situ pasti ada masyarakat yang merasa dikucilkan karena sangat membeda-bedakan ras dan agama.

Posting Komentar

0 Komentar