Studi Mengenai Variasi Bahasa


GHIRAHBELAJAR.COM, Oleh: Rima Nurfitrya Fauzi

Di antara penutur bahasa, ada variasi dalam cara mereka menggunakan bahasa mereka. Variasi ini ditunjukkan oleh perbedaan linguistik dalam suara (fonetik) dan struktur (tata bahasa). Mungkin hanya ada beberapa variasi antara bentuk bahasa, seperti pengucapan kata-kata kecil atau perubahan kecil dalam struktur tata bahasa yang tidak menghambat komunikasi antarkelompok.

Terkadang ada perbedaan dalam cara berbicara antara pria dan wanita, perbedaan kelas sosial, dan perbedaan antara kelompok umur. Orang-orang akan mengidentifikasi beberapa karakteristik ini sebagai tanda "terbaik" atau lebih bahasa "cantik", fitur lain akan dianggap tidak standar atau tidak diinginkan. Beberapa perbedaan ini dapat menghambat kejelasan dan komunikasi antara kelompok.

Studi variasi bahasa memandu kegiatan pengembangan bahasa. Misalnya, dalam pengembangan sistem penulisan, diinginkan untuk bermanfaat dan dapat diterima oleh sebagian besar pembicara bahasa. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi karakteristik plus serikat bahasa.

Spesialis Evaluasi Sil menggunakan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif untuk mempelajari variasi bahasa. Dua metode kuantitatif penting untuk pembelajaran variasi bahasa adalah tes lexicostatis dan kejelasan.

Metode ini terdiri dari mencari kata-kata umum yang umum di dua atau lebih tempat yang berbeda. Kata-kata ini dibandingkan dengan identifikasi kesamaan fonetik dan persentase kesamaan dihitung. Kecerdasan (juga variasi ucapan) terdiri atas dua jenis, yakni default dan diperoleh.

Asisten kejernihan adalah pemahaman bahwa itu tidak dipelajari dan terkait dengan kesamaan linguistik (yang melekat, seperti sistem suara dan struktur tata bahasa) yang dimiliki oleh dua varietas ucapan. Semakin besar kesamaan intrinsik antara dua varietas, semakin besar kemungkinannya, setiap pelapor akan dapat memahami literatur yang sama. Kejelasan diperoleh, sebaliknya, adalah tingkat pemahaman tentang berbagai wacana yang dicapai melalui pembelajaran.

Untuk mengukur kejelasan, spesialis evaluasi SIL menggunakan tes teks yang direkam (RTT). Metode ini terdiri dari rekaman cerita autologis pendek RTT. Pertanyaan pemahaman adalah dubbing dalam perekaman. Rekaman baru direproduksi untuk orang-orang di komunitas lain. Jumlah jawaban yang benar untuk memahami pertanyaan memberikan ukuran untuk memahami intervensi publik lainnya. 

Spesialis evaluasi SIL sangat menghargai metode partisipasi dalam pekerjaan dengan anggota komunitas linguistik. Metode pengumpulan data kualitatif, dalam konteks partisipatif, termasuk observasi, kuesioner, dan wawancara. Bekerja bekerja sama dengan memperoleh informasi komunitas tentang kualitas dan kapasitas serta pengetahuan dalam pembangunan masyarakat setempat.

Editor: Reza

Posting Komentar

0 Komentar