Benarkah Menangis Berarti Lemah?



GHIRAHBELAJAR.COM, Oleh Ilham Solihin, S.Pd*

Berbicara soal ekspresi sesorang tidak terlepas pada ungkapan kesedihan dan kebahagian yang dapat berbentuk tenangisan, yang merupakan hak bagi setiap orang dalam mengekspresikan perasaannya. Menangis merupakan hal wajar jika manusia melakukan kegiatan tersebut untuk mengekspresikan isi hati yang dapat berupa ungkapan kesedihan yang diartikan sebagai air mata kesedihan sedangkan jika air mata ditujukan sebagai ungkapan dari perasaan kebahagiaan maka diartikan sebagai tangis haru. Namun ternyata terdapat pengecualian pada air mata yang terjadi pada laki-laki dalam menyatakan perasaannya, khususnya saat laki-laki menangis.

Menurut sebagian orang ada yang menganggap hal ini sebagai kegiatan yang tabu kalau laki-laki kedapatan menangis tersedu-sedu, bahkan terkadang ada pernyataan menohok pafa air mata laki-laki yang sering disebut-sebut sebagai air mata buaya dan tidak jarang bahwa air mata laki-laki dianggap sebagai air mata kebohongan yang mengekspresikan sebagai air mata sosiopat dan akal bulus dari kaum adam. Berdasarkan fenomena yang tidak jarang dijumpai tersebut membuat mimin tertarik menelaah kembali karena tidak jarang mimin mendapati fenomena tersebut secara langsung, namun bukan sebagai pengalaman pribadi.

Fenomena air mata laki-laki yang seharusnya memberikan gambaran psikologis bekas justru tidak jarang menimbulkan pertanyaan, benarkah air mata laki-laki merupakan lambang kelemahan dan yang paling parah diberikan gelar banci. Padahal katanya, air mata cowok lebih jujur daripada cewek, lho. Namun apakah benar bahwa laki-laki yang menangis itu tandanya lemah, kebohongan, air mata buaya ? Pertanyaan ini masih sering dilontarkan perihal cowok dan air matanya. Supaya gak bingung, berikut ini hal tentang menangis dan hubungannya dengan sisi maskulinitas dan psikologi laki-laki.

Benarkah air mata tandanya lemah?


Selama ini stereotip laki-laki menangis selalu sebagai lambang kelemahan dan sikap maupun pandangan memang bukan sebuah hal baru lagi. Pada kasus ini tentunya dipengaruhi pada didikan sedari kecil yang tentunya juga akan membawa efek yang sama. Sebagai seorang laki-laki yang memang selalu dituntut untuk harus selalu kuat, keras dan pantang bagi laki-laki untuk menangis. Hal ini diperkasai dengan survei yang berkaitan dengan laki-laki yang memang mendapat nilai lebih pada taraf ketegaram soal urusan hati dibanding para kaum hawa. Laki-laki dianggap lebih tajam pada fikirannya dengan selalu mengutamakan logika sementara perempuan lebih sering melibatkan urusan hati dan selalu mengutamakan perasaannya.

Namun pada ungkapan tersebutlah yang kemudian menjadikan banyak laki-laki hanya semakin sulit untuk mengungkapkan ekspresi karena mengingat dirumah sakit jiwa, kuantitas laki-laki lebih unggul daripada perempuan. Hal ini cukup untuk memberikan gambaran bahwa memang banyak laki-laki cenderung sulit mengekspresikan perasaannya dengan benar, dan yang sebagian laki-laki memang membutuhkan air mata untuk menangis.

Mengungkapkan emosi


Menangis merupakan salah satu cara seseorang dalam meluapkan emosinya. Karena melalui ekspresi menangis maka perasaan seseorang akan terasa cenderung lebih lega dan tenang. Menangis dapat menjadi sebuah ungkapan dari perasaan haru, sedih ataupun kecewa, setidaknya beban hati jauh lebih berkurang. Jika perasaan dipendam terlalu lama justru akan berdampak buruk pada diri sendiri, maka pada tahap ini masih wajar saja jika seorang laki-laki menangis karena duku ataupun suka yang dia ekspresikan melalui tangis.

Manfaat yang baik untuk tubuh


Dalam sebuah pernyataan yang menjelaskan bahwa menangis bukan hanya sekadar meluapkan emosi saja, namun dalam menangis terdapat manfaat yang sangat baik bagi kesehatan. Selain dapat lebih menenangkan dan meredakan emosi yang terpendam menangis dapat juga membuang racun-racun berbahaya dalam tubuh.

Lalu, air mata yang dikeluarkan dikatakan dapat membunuh bakteri, mengurangi rasa stres, membuang energi negatif dan menggantinya dengan energi positif. Inilah sebabnya seseorang merasa lebih tenang usai menangis, walaupun setelah menangis mata tidak jarang akan sembab dan terlihat bengkak karena terlalu lama menangis.

Menangisi untuk hal yang tepat


Jika seorang laki-laki menangis tersedu-sedu maka secara logika itu merupakan hal wajar, karena jika mengingat pada manfaat dari menangis yang dapat membantu kita dalam mengekspresikan emosi yang tertahan didalam hati. Namun ketika laki-laki yang menangis harus tetap meninjau kembali pada sesuatu yang ditangisi, apakah benar bahwa tangisan tersebut telah tertuju pada hal yang tepat. Menangis pada hal yang tepat itu misalnya, menangis saat kita beribadah kemudian berdoa dan mengharapkan sesuatu pada tuhan, mengis karena teringat atau rindu pada orang terkasih seperti orang tua dan keluarga, menangis karena rasa haru terhadap suatu kejadian atau moment seperti karena patah hati, sedangkan jika menangis namun tidak adanya sebab justru dapat menunjukkan tanda hal yang tidak normal.

Pada kesedihan yang terjadi karena akibat dari hati yang patah maka sangat disarankan untuk tidak sampai menjadikan kesedihan tersebut sampai berlarut-larut, selain karena itu justru akan menghambat kinerja sehari-hari namun juga dilihat bahwa laki sangat dikenal sebagai laki-laki yang maskulin maka laki-laki juga sangat lekat dengan sosok yang kuat dan tegar.

Menangis hak bagi semua orang


Berbicara soal menangis maka tidak terlepas pada air mata namun siapa pun berhak menangis, termasuk cowok. Mereka juga berhak mengungkapkan sisi emosinya lewat tangisan. Laki-laki tidak perlu berkecil hati dan merasa jadi "banci" saat ketahuan menangis. Padahal kamu sedang berusaha jujur terhadap perasaan sendiri. Anggapan laki-laki yang menangis berarti sebagai kaum lemah sangat tidak relevan, mengingat menangis merupakan hak setiap orang. Siapapun bisa merasakan kesedihan yang teramat sangat dan jika menangis dapat melegakan perasaan lebih tenang, maka bebaskan hati dari sesak yang ada, terlebih menangis bukan sebuah aib dan dosa.

Makna Menangis dari Sisi Psikologi


Menangis yang dinilai sebagai bentuk atau yang selalu di kaitkan dengan kelemahan namun di satu sisi ada pula yang memandang bahwa hanya mereka yang pemberani yang mampu menunjukkan air mata mereka tanpa ada rasa terbebani. Menangis akan membentuk seseorang menjadi lebih baik secara mental dan perasaan karena semua ekspresi hati di ungkapkan melalui derai air mata. Dengan meminjam bahu seseorang atau menjadikan tempat sujud sebagai sandaran ketika bersedih juga akan semakin memberikan kesan yang lebih baik pada diri seseorang secara psikologis ketika menangis.

Dengan menangis maka psikologi seseorang akan semakin terbentuk pada pondasi yang lebih kokoh, kebencian, rasa sakit, kecewa, patah hati, kehilangan, tangis haru, serta dendam bercampur menjadi satu sebagai bahan utama membentuk karakter pribadi yang luar biasa pasca menangis. Semua hal yang di lewati tersebut akan menjadikan psikologi seseorang menjadi lebih kuat tanpa ada rasa ketakutan dari perasaan tersebut Psikologi yang terus berkembang pula akan perlahan namun pasti menjadikanmu sosok yang siap disetiap masalah besar maupun kecil, menangis sangat berperan penting membentuk sikap ego pada psikologi seseorang. Sikap ego tersebut diartikan penulis sebagai sikap rasa tidak memperdulikan ucapan dan komentar dari para penghujat dan omongan orang tidak bertanggung jawab.



Biodata: Ilham Solihin, S.Pd merupakan Mahasiswa asal bumi Sriwijaya (Palembang). Saat ini penulis sedang menempuh studi Interdiciplinary Islamic Studies (Konsentrasi Psikologi Pendidikan) UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Ig @raden.am12

Posting Komentar

0 Komentar