Bagaimana Hubungan Agama dan Sains?


GHIRAHBELAJAR.COM, JAKARTA - Kajian Intelektual PK IMM FKIP Uhamka yang ketiga dilakukan melalui media zoom meeting berjalan dengan lancar. Kajian ini dilaksanakan oleh Bidang Riset Pengembangan Keilmuan PK IMM FKIP Uhamka, Selasa (5/6). Bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan dalam Islam dalam upaya pengembangan intelektual.

Dibuka dengan perkenalan dari Ahmad Ruslan M.Pd, selaku pemateri. Ia mengatakan bahwa wahyu pertama Nabi Muhammad SAW yaitu Iqra (bacalah) pada saat berdiam diri di Gua Hira. Jika dikaitkan dengan sekarang seperti Soekarno yang mendapatkan ide Pancasila ketika sendiri di dekat pohon sukun.

Ruslan menjelaskan tentang relasi agama dan sains yaitu adanya konflik, independensi, diaglosis dan integras. Konflik yaitu adanya pertikaian, Independensi yaitu merasa agama segalanya dan pengetahuan segalanya, Dialogis yaitu komunikasi yang harus terkonfirmasi, Integrase yaitu sebuah semangat untuk berkolaborasi, Syi’ah, yang diartikan sesat yang berasal dari tradisi di Iran.

Ruslan juga menjelaskan bahwa adanya hubungan yang sejalan antara agama dan sains. Bahkan para peneliti terdahulu menjadikan agama sebagai acuan penelitian yang mungkin sudah tidak asing lagi terdengar oleh masyarakat sekitar. Yang membedakan keduanya adalah ilmu agama hadir dari wahyu Allah atau Kitabullah sedangkan ilmu pengetahuan hadir melalui cara berpikir manusia yaitu riset, pengalaman dan percobaan. Ia juga mempertegas bahwa ilmu pengetahuan itu tidak dapat dipisahkan oleh agama.

Kegiatan ini pun diakhiri dengan penyerahan sertifikat yang dilanjutkan dengan sesi foto bersama. Dukungan dari berbagai pihak turut membantu kelancaran kegiatan ini. Dengan banyaknya peserta yang hadir menunjukan bahwa adanya keingintahuan dalam mengulik ilmu yang belum diketahui ataupun upaya dalam memperdalam ilmu yang sudah dimiliki. (kontributor: intan puspita sari)

Posting Komentar

0 Komentar