9 Nilai Luhur Universal untuk Generasi Berpendidikan


 


GHIRAHBELAJAR.COM, Oleh Annisa Hendini*

Tolok ukur keberhasilan suatu negara atau bangsa adalah generasi muda yang memiliki pendidikan di masa sekarang hingga yang akan datang, karena mempertahankan keberhasilan biasanya lebih sulit dari pada merebut keberhasilan itu sendiri. Generasi berkarakter adalah generasi yang menguasai ilmu dan berakhlak mulia. Generasi muda merupakan penerus tongkat stafet kepemimpinan, perjuangan untuk tetap berdiri kokoh, seiring dengan tugas seorang yang berpendidikan, sehingga orang yang berpendidikan mampu berkompetisi di berbagai pelosok dunia yang mempengaruhi integritas nasional, kesemuanya hanya mungkin dijalani dengan kualitas kompetensi yang berdaya saing tinggi.

Sendi yang menopang sebuah generasi yang berpendidikan pada umumnya adalah berupa karakter. Untuk membangun dan mengoptimalisasikan peran generasi muda dalam berpendidikan dimana mereka memiliki suatu cita-cita dan tujuannya yang tak pernah berakhir sampai kapan pun, sehingga kami generasi muda yang ingin berpendidikan kami perlu diperhatikan dan dibina. Sehingga kami sebagai generasi muda ini tidak hanya untuk mencari kehidupan duniawi dan kami ingin dengan kami memiliki pendidikan menjadi pendidik untuk anak-anak yang perlu pendidikan.

Oleh karena itu, kami perlu mempersiapkan generasi muda yang berjiwa nasionalis-patriotis, cerdas, jujur dan bertanggung jawab melalui pendidikan karakter yang menjunjung nilai-nilai. Pendidikan sebagai proses yang lebih menitikberatkan kepada peran manusia sebagai makhluk sosial yang menghargai kedudukan dan martabat manusia. Dunia pendidikan sepertinya lebih mementingkan penguasaan dimensi pengetahuan saja dan mengabaikan pendidikan nilai atau moral, merupakan alasan yang kuat bagi bangsa Indonesia untuk membangkitkan komitmen dan melakukan pendidikan karakter.

Pendidikan karakter bangsa diharapkan mampu menjadi alternatif solusi untuk mengatasi berbagai persoalan. Kondisi dan situasi ini tampaknya menuntut pendidikan karakter yang perlu di transformasikan sejak dini, yakni sejak pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi sehingga menjadi generasi penerus. Selain itu, pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Jadi, orang berkarakter adalah orang yang mempunyai kualitas moral tertentu yang positif.

Dengan demikian, pendidikan membangun karakter yang sifat atau pola perilakunya yang didasari atau berkaitan dengan dimensi moral yang positif atau baik, bukan yang negatif atau buruk. Bahwa karakter pun dalam mewujudkan sepenuhnya potensi dan cita-cita generasi muda dalam membangun kehidupan yang baik, yang bermanfaat bagi dirinya, orang lain dan bangsanya. Oleh sebab itu, kita masih mempunyai kesempatan serta masa depan dengan mendidik generasi masa depan dengan nilai-nilai yang mempunyai karakter bersih dan mulia.

Untuk membangun pendidikan karakter generasi muda kita harus menanamkan 9 pilar nilai-nilai luhur universal, yaitu:
  1. Cinta tuhan dan alam semesta beserta isinya. Menyadari bahwa manusia merupakan ciptaan tuhan yang maha esa. Dari kesadaran ini akan memunculkan sikap penghambaan semata-mata pada tuhan yang maha esa. Kesadaran ini juga berarti generasi muda memahami keberadaan diri dan alam sekitar sehingga mampu menjaga dan memakmurkannya. Orang yang cinta dengan tuhan nya akan menjalankan apapun perintah dan menjauhi larangan nya.
  2. Bertanggung jawab, kedisiplinan dan kemandirian. Generasi saat ini pun adanya kesadaran suatu yang dilakukannya dan bersedia menjalani risiko akibat perbuatan. Selain itu juga generasi yang berpendidikan selalu disiplin dan memunculkan sikap mandiri sebagai generasi muda.
  3. Kejujuran. Kejujuran adalah kunci dari semuanya, dimana dari kita yang terbiasa berbuat jujur akan terbangun sebuah kepercayaan bagi generasi muda.
  4. Hormat dan santun. Generasi yang berpendidikan tidak akan meremehkan dan merendahkan orang lain. Tetapi orang yang berpendidikan itu yang memiliki nilai luhur seperti hormat dan santun dimana para generasi memilii perilaku yang dilakukan untuk merendah diri, menghargai dan santun terhadap orang yang lebih tua dan kepada orang lain.
  5. Kasih sayang, kepedulian dan kerja sama. Kasih sayang ini pola suatu hubungan yang adanya saling mengasihi, saling mencintai, saling memberi dan saling memperhatikan. Sedangan kepedulian merupakan memperlakukan orang lain dengan sopan, tidak suka menyakiti orang lain, mau mendengar orang lain tanpa menghakiminya. Dan kerja sama dimana para generasi yang berusaha untuk mencapai tujuan bersama.
  6. Percaya diri, kreatif, kerja keras dan pantang menyerah. Generasi muda yang mampu atas suatu yang dia peroleh sehingga dalam melakukan tindakan tidak terlalu sering merasa cemas, merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai dengan keinginan. Generasi yang berpendidikan pasti memiliki daya cipta yang baru berupa gagasan ataupun karya nyata yang belum pernah ada. Generasi muda pun mampu bekerja keras walaupun rintangan yang dilewatinya membuat mereka dia tidak pantang menyerah untuk mewujudkan tujuan.
  7. Keadilan dan kepemimpinan. Para generasi muda yang memiliki jiwa kepemimpinan dengan pendidikan pasti selalu berbuat adil terhadap sesuatu hal dan seorang pemimpin tidak akan menjadi pemimpin jika tidak mencipatakan suatu keadilan.
  8. Baik dan rendah hati. Hakekat seseorang yang mengorbankan segala sesuatu yang ia miliki untuk kepentingan orang banyak dan tidak memandang rendah orang lain. Generasi yang memiliki pendidikan lebih tinggi tidak akan sombong dengan apa yang mereka miliki bahkan mereka lebih bersikap tenang dan membantu.
  9. Toleransi, cinta damai dan persatuan. Kesatuan orang lain yang merasa senang dan aman, karena dengan begitu para generasi mampu bersikap saling menghargai dan menghormati perbedaan antar sesama manusia.

Dengan begitu, pendidikan untuk karakter ini, generasi muda bisa lebih memperhatikan dan memfilter mana yang baik dan mana yang buruk secara bijak. Dan harus memiliki akhlak moral dalam diri sehingga bisa menjadi orang yang berkarakter baik, jujur, sabar, rendah hati, tanggung jawab dan rasa hormat. Karakter tersebut tercermin dalam kesatuan organisasi atau sikap yang harmonis dan dinamis. Tanpa nilai-nilai moral dasar ini yang senantiasa dalam diri pribadi kapan dan di mana saja, orang pendidikan pun harus memiliki kadar keimanan dan ketakwaannya.

*Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Posting Komentar

0 Komentar