Bullying Memengaruhi Motivasi Belajar Siswa


GHIRAHBELAJAR.COM, Oleh Silvia Wulan Febrianti

Pada zaman sekarang ini banyak sekali kasus-kasus yang ada terjadi kepada pendidikan Indonesia yaitu termasuk kasus pembullyian antar siswa yang menyudutkan salah satu temannya di sekolah atau satu kelas. Bullying dalam sekolah ini sangat berpengaruh dalam seorang siswa yang memang masih adanya rasa semangat untuk belajar dan adanya motivasi dalam belajar, jika salah satu siswa yang menjadi korban bullying akan merusak motivasi dalam belajar yang mungkin salah satu nya yaitu ia tidak akan mau untuk datang ke sekolah untuk belajar, merasa tidak aman dan nyaman, untuk para korban bullying akan merasakan ketakutan yang luar biasa, rendah diri serta merasa ia tidak berharga, sulit dalam berkonsentrasi dalam belajar.

Perilaku bullying yaitu perilaku kekerasan yang dilakukan oleh orang yang merasa kuat dan merasa lebih senior kepada orang yang lemah dan menyudutkannya. Usia yang rentan yang menjadi korban bullying sekitar dari umur 13-18 tahun, masa yang yang sangat penting dalam kehidupannya yang memang sedang pembentukan kepribadian.

Motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal, seperti sikap, harapannya ia ke depannya seperti apa, khayalan-khayalan, sikapnya, tingkat pendidikannya. Sedangkan faktor eksternal, yaitu dari luar dirinya seperti tuntutan dari keluarga, kehidupan dalam berkelompok, pekerjaannya sebagai pelajar maupun lingkungan sekolah. Faktor eksternal dan internal inilah yang memengaruhi motivasi belajar pada siswa, inilah yang menyebabkan kasus-kasus adanya bullying dari lingkungan sosial yang memang dari teman-teman yang tidak suka dengan temannya sebaya dan melakukan penyudutan ataupun secara fisik.

Bullying sering terjadi di sekolah. Biasanya yang melakukan bullying, yaitu kaka kelas yang merasa tua di sekolah tersebut kepada adik kelasnya. Kaka kelas yang menekan kana tau menyudutkan adik kelas ada pun yang melakukan yang memang tidak wajar atau dengan kekerasan fisik yang membuat siswa yang menjadi korban akan merasakan pengaruh dari perilaku bullying atau dampaknya yang memang akan membuat siswa atau korban tersebut menjadi trauma. Namun, biasanya kaka kelas yang melakukakn kekersan fisik ia akan melontarkan alasan yang ingin membuat mental adik kelasnya ini kuat, tetapi cara kaka kelas tersebut salah besar. Karena tidak semua orang bisa menerima adanya kekerasan fisik dalam membentuk mental yang kuat, itu hanya membuat siswa trauma dan hilangnya motivasi dalam belajar.

Terjadinya bullying tidak hanya pada kaka kelas dan adik kelas, tetapi bisa juga dari guru kepada siswa hal ini juga sangat di takutkan kepada orang tua, karena orang tua sudah memberikan amanah menjaga anaknya kepada gurunya. Namun, ada guru yang tidak menjalankan amanahnya sebagai guru. Guru melakukan perilaku kekerasan pada siswa, sehingga siswa akan merasa ketakutan yang berlebih dan akan terjadinya penekanan gurunya kepada siswa agar tidak dilaporkan kepada orang tua maupun orang lain.

Selain itu, kebanyakan pula dari kasus seperti ini anak takut untuk bercerita dan selalu murung karena tertekan. Jika ia melaporkan ke orang tua atau siapa pun nilai siswa tersebut akan diberikan nilai yang rendah. Ada beberapa perilaku bullying yaitu kontak fisik langsung seperti mendorong, memukul, ataupun memeras dan merusak barang orang lain, kontak verbal langsung seperti mengancam, mempermalukan di depan orang orang, dan pelecehan seksual.

Adanya perilaku bullying di lingkungan sekolah membuat siswa yang menjadi korbannya tidak berani mengungkapkan apa yang ia rasakan karena adanya tekanan dari kaka kelas atau teman yang membully. Seharusnya sekolah tempat nyaman untuk siswa belajar dan mengembangkan kreativitas dan minta bakatnya dan memfasilitasi lingkungan yang aman untuk berkembangnya secara akademis.

Banyak siswa korban bullying yang tidak berani untuk bercerita kepada teman yang memang terdekat ataupun orang tuanya, karena sudah banyak korban bullying ini memendam apa yang dia rasakan dan ketakutan ini melebihi semua hal, dan guru pun tidak akan tau jika adanya bullying di lingkungan sekolah. Semakin banyak jika tidak ada yang melaporkan kasus yang selalu ada di lingkungan sekolah membuat siswa tidak nyaman di sekolah, tidak berkembang dalam hal akademik maupun non akademik, maka pengaruh dari adanya bullying sangatlah berpengaruh besar dan membuat menghalangkan siswa untuk berprestasi.

Seharusnya ketika bullying di dalam sekolah, setidaknya teman-teman yang memang pernah melihat temennya di-bully segera dilaporkan kepada gurunya agar cepat ditindaklanjuti dan tidak semakin banyak korban pembullyian atau pun pelaku bullying di sekolah. Kalua memang temannya melihat dan takut untuk melaporkannya, temannya seharusnya bisa menemani temannya yang menjadi korbannya agar ia tidak merasa sendirian dan bisa diajak bercerita dan membuatnya percaya diri untuk bercerita dan melaporkan kepada gurunya. Dengan adanya komunikasi yang baik semua akan bisa diselesaikan dengan baik. Dengan adanya komunikasi antara guru dan murid pun bisa mencegah bullying.

Posting Komentar

0 Komentar