Ciptakan Lingkungan Pertemanan yang Sehat


 

GHIRAHBELAJAR.COM, Oleh Rahma Aulia Azzahra*

Remaja merupakan suatu aset masa depan bangsa serta generasi penerus cita-cita yang sangat diharapkan dapat melanjutkan perjuangan bangsa dan negara di kemudian hari. Seorang individu dikatakan remaja apabila telah memasuki usia 17 sampai 25 tahun, di usia tersebut akan cenderung memperluas lingkungan pergaulannya untuk mengetahui perkembangan utamanya, yakni identitas diri, memilih dan memegang teguh prinsip serta mengembangkan kapasitas dirinya.

Usia remaja maupun dewasa akhir dalam proses perkembangannya akan mengalami masa krisis identitas. Krisis Identitas di sebabkan oleh beberapa hal yaitu merasa hidupnya selalu diatur, mengjar penghargaan dari lingkungan, dan memiliki pandangan yang sempit dan terbatas dalam kehidupan

Remaja yang mampu memahami dirinya dapat dikatakan berhasil melalui tahap perkembangan yang dinamis dalam hidupnya. Namun saat ini banyak kasus kenakalan remaja yang sedang beredar luas, kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja.

Kenakalan remaja merupakan tingkah laku yang melampaui batas toleransi orang lain atau lingkungan sekitar serta suatu tindakan remaja ini dapat disebabkan oleh suatu bentuk pengabaian sosial sehingga remaja ini dapat mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang. Sedangkan menurut Bimo Walgito, kenakalan remaja adalah tiap perbuatan bila perbuatan itu dilakukan oleh orang dewasa, maka perbuatan itu merupakan kejahatan. Jadi, perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh anak, khususnya anak remaja.

Ulah para remaja yang masih dalam tarap pencarian jati diri sering sekali mengusik ketenangan orang lain. Kenakalan-kenakalan ringan yang mengganggu ketentraman lingkungan sekitar seperti sering keluar malam dan menghabiskan waktunya hanya untuk hura-hura seperti minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan terlarang, berkelahi, terjadinya bullying, berjudi, dan lain-lainnya itu akan merugikan dirinya sendiri, keluarga, dan orang lain yang ada disekitarnya.

Cukup banyak faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja salah satunya ialah lingkungan pertemanan. Di era milenial ini lingkungan pertemanan sangat berpengaruh dalam kasus kenakalan remaja karena pengaruh budaya Barat serta pergaulan dengan teman sebayanya yang sering memengaruhinya untuk mencoba dan akhirnya malah terjerumus ke dalamnya.

Lingkungan adalah faktor yang paling memengaruhi perilaku dan watak remaja. Jika dia hidup dan berkembang di lingkungan yang buruk, moralnya pun akan seperti itu adanya. Sebaliknya jika ia berada di lingkungan yang baik maka ia akan menjadi baik pula. Sedangkan pertemanan merupakan hubungan antara dua orang yang saling membantu, berbagi perasaan, informasi, waktu, saling memercayai, menghargai, serta saling mendukung baik itu fisik, ego, maupun sosial agar tercapai keakraban.

Memiliki pergaulan yang sehat akan berdampak positif untuk diri dan lingkungan, sedangkan pergaulan yang tidak sehat hanya akan membawa dampak negatif. Dalam usia remaja, biasanya memiliki emosi yang sangat labil, dan mudah terpengaruh terhadap bujukan. Selain itu peer group merupakan sekelompok individu yang saling berinteraksi serta mempunyai kesamaan mulai dari usia, pola pikir, minat, dan tingkat perkembangan yang sama. Melihat hal ini tepat kiranya lingkungan pertemanan dapat mempengaruhi pilihan individu.

Oleh sebab itu, remaja di era milenial harus dapat memilih lingkungan pertemanan yang dapat membawanya menjadi lebih baik. Adapun beberapa ciri-ciri pertemanan yang sehat, yaitu:

1. Dapat Menjadi Dirinya Sendiri

Dijelaskan oleh Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog, ketika seseorang menjalani pertemanan, dia bisa nyaman dan menjadi diri sendiri. Artinya, remaja tidak dituntut untuk menjadi orang lain.

2. Menghargai Privasi dan Batasan

Pertemanan yang sehat adalah mereka yang saling respek (menghargai) batasan satu sama lain. Hal ini penting karena setiap orang punya batas privasi dan kenyamanan. Teman yang baik akan paham batasan tersebut dan saling menghargai privasi. Kemudian mereka juga saling memberi ruang untuk remaja bisa berkumpul bersama keluarga dan bermain bersama teman yang lain.

3. Mendukung Satu Sama Lain untuk Berkembang

Saling mendukung dan menginspirasi satu sama lain untuk terus berkembang adalah hal yang baik untuk setiap pertemanan yang sehat. Ketika sesuatu yang negatif terjadi, teman yang baik tetap akan memberikan dukungan dan tidak pergi meninggalkannya.

4. Dapat Menerima Kekurangan dan Kelebihan

Teman yang baik tidak akan mengejek kekurangan yang dimiliki, mereka juga tidak iri dengan kelebihan yang kita miliki. Sebaliknya, mereka akan bangga dengan kelebihan Anda dan menutupi kekurangan yang kita miliki.

5. Dapat Mengandalkan Satu dengan yang Lain

Pertemanan yang sehat yaakni dapat saling mengandalkan satu sama lain, meski tetap sesuai batasan. Contohnya, jika kita merasa sedang sedih atau memiliki masalah, teman yang baik akan mendengarkan sekaligus memberi masukan.

Dengan banyaknya kasus yang terjadi di kalangan remaja maka segala usaha pengendalian kenakalan remaja harus ditujukan ke arah tercapainya kepribadian remaja yang mantap, serasi dan dewasa. Remaja diharapkan akan menjadi orang dewasa yang berpribadi kuat, sehat jasmani dan rohani, teguh dalam kepercayaan sebagai anggota masyarakat, bangsa dan tanah air.

*Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA

Posting Komentar

0 Komentar