Gerakan Program Literasi Sekolah dan Tantangannya


GHIRAHBELAJAR.COM, Oleh Chindy EkaYulia Ningsih*

Zaman yang berkembang semakin modern di era globalisasi ini menjadi tuntutan untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas adalah dengan memberikan pendidikan yang berkualitas juga. Pendidikan adalah suatu usaha untuk menumbuhkan karakter, merubah pola pikir dan mindset seseorang, juga sebagai usaha mempersiapkan bekal kebutuhan massa yang akan datang, dengan tujuan memerangi kebodohan dan kesenjangan sosial. Mengembangkan karakter dan mindset manusia tentu harus dimulai dari sejak dini agar anak dapat menemukan potensi serta kemampuan pada dirinya.

Tentu ini manjadi tantangan bagi dunia pendidikan untuk dapat menghasilkan penerus bangsa yang berkulitas di era globalisasi ini. Banyak orang tua yang berbondong-bondong ingin memberikan pendidikan yang terbaik dan layak untuk anaknya agar mereka menjadi generasi yang berkualitas. Sekolah juga seirirng berkembangnya zaman mulai mengganti kurikulum pembelajaran mereka dan juga berupaya memberikan ilmu serta pengetahuan agar peserta didiknya dapat menjadi penerus banggsa yang berguna. Agar dapat terciptanya penerus bangsa yang berkualitas dapat di tumbuhkan dengan upaya peningkatan kemampuan pada peserta didik salah satunya adalah upaya peningkatan kempuan kognitif pada peserta didik.

Kemampuan kognitif sendiri mengacu pada kemampuan untuk memperoleh pengetahuan dari pengalaman dan informasi. Dengan meningkatnya kemampuan kognitif ini peserta didik dapat berfikir, mengingat dan mengambil sebuah keputusan. Kemampuan kognitif peserta didik dapat dilihat dari keaktifan dan kemandiriannya dalam pembelajaran anak agar mampu menyelesaikan tugas yang diberikan tanpa bantuan guru. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan tujuan dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak bukanlah hal yang mudah. Dalam Upaya peningkatan kemampuan kognitif pada peserta didik dapat di lakukan dengan beberapa cara salah satunya melalui Gerakan Program Literasi Sekolah (GPLS). Mengingat rendahnya peringkat belajar peserta didik dapat menjadi gambaran bahwa kemampuan kognitif peserta didik juga sangatlah rendah.

Dengan adanya Gerakan Program Literasi Sekolah (GPLS) dapat menjadi solusi dari rendahnya kemampuan kognitif dan dapat memperbaiki kualitas dari peserta didik yang rendah. Pembelajaran melalui program literasi ini seharusnya sudah dapat diaplikasikan dari sejak dini. Namun karena pembelajaran melaui program literasi ini terkesan membosankan membuat program ini tidak terlalu banyak di aplikasikan sebagai pembelajaran oleh beberapa sekolah. Walaupun masih banyak sekolah yang menggunakan literasi sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan kognitif pada peserta didik. Rendahnya literasi membaca di Indonesia sendiri akan membuat rendahnya daya saing bangsa dipersangingan global.

Hal ini dapat dilihat dari semakin berkembangnya zaman dan lingkungan sekolah dapat ditemukan peserta didik yang minat dalam membaca dan menulisnya berkurang sehingga berdampak pula pada prestasi peserta didik di sekolah. Pasalnya, buku-buku yang selama ini diberikan kepada sekolah adalah buku paket pembelajaran dan kurikulum yang mungkin terlalu kaku atau berat bagi peserta didik, maka akan diubah lebih menarik untuk menambah kecintaan peserta didik dalam membaca buku. Padahal, dengan adanya program literasi ini, peserta didik dapat memahami serta menafsirkan pesan yang ada sehingga kemampuan kognitif peserta didik juga dapat meningkat. Melalui Gerakan Program Literasi Sekolah (GPLS) ini juga mampu mengembalikan minat peserta didik dalam membaca dan menulis. Ketika anak sudah cinta dengan buku, maka mereka akan suka membaca, bahkan menjadikan hal tersebut kebiasaan baik. Dengan begitu, ini akan meningkatkan kemampuan literasi anak Indonesia.

Gerakan Program Literasi Sekolah (GPLS) masih perlu dikembangkan karena agar ketika diaplikasikan kepada peserta didik manfaatnya akan sangat terlihat. Pengembangan literasi merupakan pengembangan kesadaran, motivasi, keterampilan. Kreativitas mengajar literasi guru adalah kemampuan guru senantiasa mengembangan bahan maupun materi pelajaran literasi serta mampu untuk menciptakan suasana yang menarik dan aktif serta bisa memodipikasi dalam pelajaran. Pengembangan GPLS ini juga dapat dijalankan bersamaan dengan berkembangnya zaman dengan memanfaatkan teknologi yang terus berkembang. Makna literasi juga mencakup dalam melek visual yang artinya kemampuan untuk mengenali dan memahami ide-ide yang di sampaikan secara visual seperti dengan adegan, video dan gambar.

Dengan memanfaatkan berkembangnya teknologi dizaman yang semakin maju ini dapat membuat Gerakan Program Literasi Sekolah (GPLS) menjadi lebih efektif dan tidak membosankan. Sekolah yang mengaplikasikan GPLS ini dapat meningkatkan sekaligus mengembangkan kemampuan kognitif pada peserta didik. Guru juga menjadi salah satu faktor pendukung jalannya GPLS ini karena seperti yang kita tau. Guru merupakan tonggak utama dalam pendidikan, mengingat perannya yang sangat penting yaitu untuk mencerdaskan bangsa, menanamkan karakter, dan meningkatkan kemampuan literasi peserta didik.

Maka dari itu, guru dapat meminta peserta didik untuk rajin membaca baik dirumah maupun disekolah. Gerakan ini juga akan maju jika didukung dengan kunjungan ke perpustakaan secara rutin. Memang terkesan membosankan apabila diminta untuk membaca buku terus menerus. Maka dari itu guru yang berperan sebagai fasilitator dapat menyelingi kegiatan literasi dengan kegiatan lain atau guru dapat memberikan novel yang ketika peserta didik membacanya, peserta didik dapat memperoleh makna dari bacaanya.

Peran orang tua juga sangatlah penting agar tercapainya peningkatan kemampuan kognitif pada anak melalui Gerakan Program Literasi Sekolah. Membimbing, mengawasi serta membantu merupakan cara yang bisa orang tua lakukan. Ketika melihat anak yang sedang membaca suatu buku atau novel awasi anak karena banyak juga buku atau novel pada zaman sekarang yang tidak layak untuk dibaca oleh peserta didik. Itulah beberapa cara agar Gerakan Program Literasi Sekolah dapat sukses diterapkan serta diaplikasikan kepada peserta didik sehingga kemampuan kognitif pada anak juga dapat meningkat dan menghasilkan calon penerus bangsa yang berkualitas.


Biodata: Chindy EkaYulia Ningsih merupakan mahasiswa semester II di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka. Ia adalah mahasiswa program studi BK yang bercita-cita menjadi seorang guru yang berguna kelak untuk anak muridnya nanti. Walaupun kesibukan ia hanya belajar, ia menyelingi kegiatannya dengan menulis cerpen.

Posting Komentar

0 Komentar