Mengawasi Tontonan Anak Usia Dini


 

GHIRAHBELAJAR.COM, Oleh Amin Titis Ayuningtyas

Pengawasan orang tua kepada anak adalah hal penting yang harus di lakukan, agar kita tahu segala sesuatu tentang mereka. Peran orang tua tidak hanya soal mendidik dan mengasuh, namun juga mengawasi setiap apa-apa saja yang dilakukan oleh anak agar mereka tidak salah dalam mengambil suatu Tindakan. Hanya sebatas mengawasi serta memberi saran, tanpa menganggu pilihan mereka sendiri.

Apa pun yang mereka lakukan harus berdasarkan apa yang mereka mau, jangan sampai kita sebagai orang tua malah mengambil hak suara mereka tanpa memperdulikan bagaimana kedepannya. Ketika anak sudah terlalu sering di batasi hak suaranya, mereka ingin ini tapi orang tua tidak mengizinkannya tanpa alasan yang jelas itu akan berpengaruh di usianya yang beranjak nanti. Mereka akan merasa ragu atas pilihannya sendiri, karena sedari kecil orang tua sudah membuat mereka takut menyuarakan pilihannya.

Membuat mereka menjadi pendiam dan malu bersuara, karena memang kita sebagai orang tua terlalu ingin menjadikan anak tersebut baik dan menjadikan orang tua tidak percaya atas kemampuan anaknya sendiri. Lepaskan mereka dari belenggu itu, tanyakan mereka apa yang mereka inginkan, jangan batasi keinginan mereka, tugas orang tua hanya mengingatkan dan memberi masukan atau kritik tanpa harus menghardik dan memojokan mereka. Mereka berhak memilih, mereka berhak bersuara.

Masa pubertas adalah masa yang menjadikan anak rentan dan bisa menyebabkan gangguan pada remaja seperti, rendah diri, pemalu dan rasa kurang percaya diri adalah beberapa di antaranya. Meskipun gangguan itu tidak hanya datang dari faktor eksternal (lingkungan), tetapi juga datang dari faktor internal (keluarga). Dalam menghadapi masa pubertas anak, orang tua harus menjelaskan perubahan-perubahan yang terjadi pada anak dan melakukan pendampingan atas perubahan yang terjadi serta dukungan sepenuhnya agar masa ini dapat terlewati tanpa rasa khawatir atai setidaknya fase ini menjdai fase yang menyenangkan untuk dilalui.

Dengan memberikan perhatian lebih, kedekatan antara orang tua dan anak juga dapat lebih baik. Semakin berkembangnya teknologi membuat para orang tua harus lebih mengawasi anak-anaknya dalam pergaulan. Jangan sampai anak di bawah umur melakukan hal yang belum saatnya mereka lakukan. Apalagi yang berhubungan dengan internet, pengawasan terhadap anak tidak hanya ketika mereka sedang keluar rumah bahkan saat di dalam rumah, saat anak memainkan gadget atau laptopnya.

Akan tidak pantas jika anak-anak sudah tahu hal-hal yang seharusnya usia mereka tidak tahu, seperti video, foto, game, cerita yang berbau pornografi. Suatu saat jika orang lain lebih dahulu tahu isi gadget anak ketimbang orang tuanya, pasti akan menjadi buah bibir yang lain. Sering muncul pertanyaan seperti “bagaimana pola asuh orang tuanya, sampai anak bisa tahu pornografi disaat usianya masih belia?” kita sebagai orang tua pasti ikut tertarik ke dalam permasalahan itu.

Jika terjadi kesalahan seperti ini, alangkah baiknya orang tua jangan langsung menghakimi anak, kita cari tahu dulu apa yang membuat mereka tertarik untuk melihat sesuatu yang berunsur pornografi, lalu selanjutnya orang tua memberi masukan atau saran yang membangun dengan tutur kata yang enak didengar. Anak akan terbiasa berbicara lembut, jika orang tua mencontohkannya seperti itu.

Karena apa? Karena orang tua adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya, sebelum mereka mengenal dunia luar lebih dalam orang tua lah yang menjadi sekolahnya, yang memberi ilmu pengetahuan dasar. Jadi sudah semestinya akan menjadi pertanyaan besar untuk orang tua lain di luar sana, bagaimana pola asuh orang tuanya sampai anak usia belia sudah tahu pornografi.

Begini peran orang tua dalam mengawasi tontonan anak:

1. Berikan Tontonan Edukatif

Orang tua perlu memastikan agar tayangan yang ditonton aman untuk anak, karena tidak bisa dipungkiri banyak tayangan yang belum sesuai dengan usia anak. Tontonan yang tidak sesuai akan menjadi berbahaya terhadap perkembangan anak, terutama dalam pembentukan karakter anak.

2. Berikan Tontonan yang Sesuai dengan Usia Anak

Dalam hal ini, orang tua perlu mengawasi tontonan anak usia dini. Hal ini untuk mencegah anak usia dini melihat konten yang tidak sesuai dengan usia mereka. Orang tua bisa memberikan tontonan kartun atau animasi yang memiliki pesan-pesan positif untuk anak.

3. Membatasi Waktu Menonton

Orang tua memberikan batas waktu tontonan anak usia dini agar tidak berlebihan. Jika tidak dibatasi anak menjadi ketergantungan dengan tontonan tersebut sehingga dapat mengganggu kesehatan mata dan perkembangan fisik anak karena jarang beraktivitas.

4. Memberikan Tontonan yang Relevan dengan Kegiatan Sehari-hari

Dengan melihat tontonan yang merujuk dengan kegiatan sehari-hari bisa lebih mudah diterapkan oleh anak. Orang tua tidak memberikan tontonan yang dapat membuat anak usia dini menjadi bosan. Jika anak usia dini sudah mulai bosan membuat semangatnya akan hilang dan anak menjadi lesu. Orang tua juga bisa memberikan tontonan yang dapat menumbuhkan semangat dan kenyamanan saat anak menonton tontonan tersebut.

Alangkah baiknya, sebelum kita menjadi orang tua sudah memiliki ilmu untuk mendidik anak agar kita pun tidak menggunakan cara yang salah. Mempelajari tentang parenting, psikologi anak dan masih banyak lagi, itu akan membantu kita menjadi orang tua yang baik ke depannya.

Posting Komentar

0 Komentar