Pendekatan Personal dalam Pola Asuh, Efektifkah?


GHIRAHBELAJAR.COM, Oleh Sinthya Wulandari*

Pola asuh orang tua dalam keluarga merupakan hal yang terpenting  dalam pembentukan pribadi anak. Dengan adanya pola asuh, orang  tua dapat mendidik, membimbing, dan mengarahkan serta mengawasi anak-anak mereka dalam bertindak dan bersikap agar tidak melakukan perbuatan yang negatif seperti kenakalan remaja. Tetapi perlu diperhatikan pemberian pola asuh di setiap usianya harus tepat.

Faktanya dalam penelitian berjudul Understanding Indonesian Kids mengungkap bahwa di indonesia pola asuh para orang tua masih mengikuti pola asuh zaman dulu yang cenderung otoriter yaitu membatasi, menuntut, memberikan peraturan yang ketat dan memberikan hukuman yang berkaitan dengan fisik. Saat usia anak-anak memang benar kita dapat memberikan peraturan dan hukuman terhadap anak. Tetapi ketika seorang anak memasuki usia remaja, peraturan dan hukuman sudah tidak efektif lagi.

Yang ada di pikiran para orang tua dengan pola asuh yang keras dan kasar, seorang remaja akan patuh terhadap orang tuanya dan menjadi anak yang kuat, tetapi faktanya anak malah berontak, melawan kepada orang tuanya dan melakukan kenakalan remaja. Maka dari itu, perlu edukasi untuk para orang tua terkait pola asuh yang tepat terhadap anak remajanya.

Deddy Corbuzier pernah berkata di salah satu podcastnya “Jika masih usia anak-anak berikanlah peraturan-peraturan, tetapi kalau sudah usia remaja bebaskan anak dengan catatan tetap awasi dan jadilah sahabat untuknya”

Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa saat usia anak-anak para orang tua bisa menerapkan aturan-aturan untuk mendidik dan membentuk karakter anaknya. Tetapi saat usia remaja aturan-aturan tidak lagi dapat diterapkan karena sejatinya remaja ingin memegang kendali atas dirinya sendiri. Bisa saja memberikan aturan-aturan pada remaja dengan catatan bahwa aturan yang diberikan orang tua itu masuk akal dan tidak terlalu mengekang bagi remaja.

Mungkin orang tua khawatir memberikan kebebasan kepada anak remajanya karena takut anaknya terjerumus kepada hal-hal yang negatif. Maka dari itu, kebebasan disini perlu pengawasan juga dari orang tua, tetapi perlu diketahui bahwa anak remaja juga tidak menyukai pengawasan yang berlebihan apalagi orang tua sampai memata-matai. Orang tua harus cerdik dalam mengawasi anak remajanya tanpa diketahui atau dengan kata lain menjadi detektif yang handal bagi anak yaitu bisa dengan cara pendekatan personal yang memancing anak untuk bercerita.

Hal ini bisa dimulai dari masuk ke kamarnya, membawakan makanan kesukaannya, menanyakan kesehariannya, perasaannya, dan permasalahan yang dialaminya. Dengan begitu, pelan-pelan anak akan mulai bercerita semuanya dengan senang hati tanpa terpaksa kepada orang tuanya sehingga orang tua bisa mengetahui semua yang ada dalam diri anak dan bisa tetap mengawasi anak tanpa perlu menguras emosi untuk memaksa anak bercerita.

Pola asuh metode pendekatan personal ini kuncinya adalah bersahabat dengan anak. Para orang tua bisa memulainya dari hal-hal yang kecil seperti menyediakan waktu mengobrol atau pergi jalan-jalan bersama, berkomunikasi yang menyenangkan layaknya sahabat, menjadi pendengar yang baik saat anak bercerita, menyampaikan pendapat dan mengungkapkan perasaannya tanpa menghakimi dan memberikan dorongan atau motivasi bahkan solusi terhadap permasalahan yang dialami oleh anak remajanya.

Jika orang tua menjadi sahabat untuk anak remajanya, maka anak akan lebih terbuka terhadap setiap permasalahan yang dialaminya karena merasa tidak dihakimi oleh orang tuanya. Dengan begitu, anak akan mendapatkan solusi yang tepat dari orang tuanya dan tidak akan mendapatkan solusi yang buruk dari teman-temannya. Apalagi bisa kita lihat pergaulan zaman sekarang, jika anak salah dalam memilih teman untuk bercerita, bisa saja tanggapan atau solusi yang diberikan temannya malah menjerumuskan anak ke arah yang negatif.

Anak remaja juga akan lebih betah untuk bersama orang tuanya lebih lama daripada dengan teman-temannya karena ia merasa sudah mendapatkan semuanya dari orang tuanya jadi buat apa ia harus menghabiskan banyak waktu di luar rumah. Hal inilah yang sebenarnya diinginkan oleh para orang tua apalagi ketika anaknya sudah mulai menginjak usia remaja dan dewasa.

Hal utama yang dapat membuat para orang tua dapat menyadari dan menerapkan pola asuh metode pendekatan personal ini yaitu merubah mindset. Maksudnya orang tua harus bisa menyadari bahwa pola asuh zaman dulu tidak sama dengan zaman sekarang dan banyak mengalami perubahan. Perubahan tersebut karena adanya beberapa faktor, mulai dari teknologi, stereotipe dan mitos yang beredar di kalangan masyarakat.

Para orang tua juga perlu menanamkan mindset bahwa mengasuh anak merupakan proses belajar terus menerus, sehingga sebagai orang tua harus beradaptasi, terbuka dan kritis bukan malah menutup mata dan telinga terhadap informasi terbaru. Perlu diketahui juga bahwa tujuan dari pola asuh anak bukan selalu untuk mengadaptasi pola asuh yang kekinian, namun lebih fokus untuk menemukan formula yang tepat dan belajar untuk seimbang serta berempati dengan anak.

Kemungkinan besar para orang tua tidak mudah untuk memercayai pola asuh metode pendekatan personal ini kepada anak remajanya apalagi hal ini baru mereka ketahui dan terdengar asing di telinga mereka. Tetapi para orang tua bisa mencoba menerapkan terlebih dahulu metode ini dan membandingkan respons atau sikap yang diberikan anak terhadap pola asuh yang biasa para orang tua lakukan dengan pola asuh metode pendekatan personal ini. Dengan perbedaan respon anak remajanya, para orang tua bisa menyimpulkan sendiri manakah pola asuh yang tepat dan efektif yang seharusnya diberikan untuk anak remajanya.

Pola asuh metode pendekatan personal ini dirasa merupakan salah satu metode pola asuh yang tepat untuk digunakan para orang tua di zaman sekarang terhadap anak remajanya. Dimana pola asuh ini memfokuskan untuk berempati terhadap anak atau dengan kata lain peduli terhadap apa yang dirasakan oleh anak. Hal ini menjadikan orang tua dan anak memiliki hubungan kekeluargaan yang lebih erat. Maka, kunci utama dari pola asuh metode pendekatan personal ini yaitu menjadi sahabat terbaik untuk anak remajanya.

Untuk para orang tua, pola asuh zaman dulu mungkin berhasil mendidik kalian, tapi perlu diperhatikan bahwa di setiap zaman memiliki pola asuh yang berbeda. Maka dari itu, bagi para orang tua bukalah mata dan bijaklah dalam menentukan pola asuh yang tepat bagi anak remajanya. Semoga dengan pola asuh yang tepat akan dapat melahirkan generasi yang hebat di masa depan bagi keluarga dan juga negara.

*Penulis merupakan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Posting Komentar

0 Komentar