Menumbuhkan Kebiasaan Membaca


GHIRAHBELAJAR.COM, Oleh Chafidah Yasmin Azzukhruf

Di Indonesia, sempat dilakukan kegiatan literasi sebelum memulai kegiatan dalam pembelajaran. Hal ini dilakukan karena pada saat itu minat baca orang Indonesia mengalami penurunan. Penurunan ini disebabkan oleh makin berkembangnya teknologi digital. Dalam hal ini mahalnya harga buku tidak bisa dijadikan alasan utama karena zaman sekarang sudah banyak berdiri perpustakaan-perpustakaan dari yang umum sampai milik instansi negara. Semakin berkembangnya teknologi menggeser posisi buku dan media lainnya menjadi turun di bawahnya. Teknologi digital dianggap lebih praktis dan tidak menimbulkan sampah

Dahulu, saat pagi hari orang selalu membaca koran dan majalah untuk mengetahui informasi apa yang sedang terjadi. Namun, sekarang sudah ada televisi dan smartphone yang dapat menyiarkan berita bahkan secara langsung. Selain itu, dahulu anak-anak selalu bermain dan belajar bersama, meskipun sering dimarahi orang tua karena selalu keluar rumah. Anak-anak dahulu juga sering belajar bersama, karena kebersamaan ini juga akan menumbuhkan minat untuk membaca. Namun, sekarang anak-anak cenderung melakukan kegiatan di rumah dengan memanfaatkan teknologi digital yang dimiliki.

Hal ini terjadi karena dengan teknologi yang ada, dirasa sudah cukup untuk bisa mendapatkan informasi, seperti media sosial. Memang benar dengan media sosial sekarang informasi yang didapat akan lebih cepat tersebar, tetapi kenyataannya informasi yang ada merupakan sebuah rangkuman, yang terkadang ada oknum yang tidak bertanggung jawab menambah dan mengurangi informasinya, jadi perlu dipastikan terlebih dahulu kebenarannya.

Pengaruh membaca di lingkungan sekitar juga sangat besar. Secara tidak langsung lingkungan sekitar memberikan dampak yang akan membentuk kebiasaan seseorang. Kalau dari lingkungan keluarga tidak dibiasakan membaca, darimana minat membaca seseorang bisa tumbuh. Apalagi jika lingkungan luar rumah juga demikian, maka akan sulit untuk menumbuhkan minat baca.

Zaman sekarang semua orang mengandalkan hal yang serba instan, dengan adanya media sosial bisa didapatkan rangkuman yang lebih singkat dari sebuah informasi. Dengan begitu masyarakat lebih suka bacaan yang pendek ketimbang buku yang tebal. Tetapi dalam hal ini yang menjadi masalahnya adalah seberapa dalam atas pengetahuan yang didapat.

Pengaruh selanjutnya adalah adanya game, dari dulu memang game itu ada, tetapi dahulu bermain game ada batasnya dan game hanya sebagai penghibur saat penat dan stres. Sekarang banyak orang dan kalangan bermain game sepuasnya dan tidak membatasi diri, dengan begitu game dijadikan sebagai prioritas utama ketimbang membaca buku.

Jadi, apa yang sekarang dibaca, apa yang sekarang dikuasai dan dipahami, pengetahuan apa yang dipunyai orang-orang sekarang. Sekarang semakin banyak buku yang tercetak dengan tampilan dan cerita yang menarik, dan mulai digemari kembali oleh kalangan pemuda. Dengan begitu sekarang buku yang dicetak dengan buku digital tidak kalah lagi. Mulai dari buku yang membahas tentang pengembangan diri, buku yang berisi kata kata atau puisi, buku tentang perjalanan kehidupan seseorang, dan lain sebagainya. Akan membantu seseorang untuk menciptakan imajinasi dan motivasi dalam diri agar bisa berjuang dalam kehidupan. Dengan membaca berita-berita juga akan menciptakan imajinasi untuk mendapatkan solusi dari permasalahn yang ada.

Dengan demikian, membaca adalah hal yang penting dan akan sangat berguna untuk kehidupan sekarang maupun kehidupan selanjutnya. Dengan membaca akan membuat seseorang mendapat pandangan atau pemahaman baru dari sudut pandang orang lain. Membaca merupakan perantara antara seseorang dengan pengetahuan.

Dengan membaca tidak akan membuat pikiran tersesat, karena bacaan adalah media dalam pemikiran dan pemahaman yang bisa memberikan informasi dari semua hal yang pernah terjadi. Tetapi konsisten dalam memahami dan mendalami sebuah bacaan adalah hal yang sangat penting. Konsisten diperlukan agar pengetahuan yang didapat tidak setengah-setengah.

Dengan membaca diharapkan seseorang bisa berpikir kritis dan kreatif, juga menambah wawasan dan pengetahuan dengan berbagai sudut pandang.Budaya membaca sebenarnya sudah bisa dimulai dari sejak masa anak-anak. Jadi kebiasaan membaca seharusnya sudah tersemat dalam diri dengan dukungan keluarga, karena lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama yang akan selalu dijumpai.

Agar bisa konsisten diperlukan minat dan menganggap bahwa membaca itu penting. Beberapa cara lainnya, seperti menentukan tujuan kenapa harus membaca. Membaca adalah sumber pengetahuan, dengan membaca akan mendapatkan informasi yang mungkin sebelumnya sudah terjadi atau baru saja terjadi. Pengetahuan yang benar dan salah adalah tergantung pembaca, informasi apa yang dibaca. Jadi, dalam membaca juga harus memperhatikan latar belakang bacaan.

Selanjutnya membaca bisa dilakukan kapan dan di mana saja, meskipun hanya membaca judul bacaan itu sudah merupakan pengetahuan. Jadi, selalu sempatkan diri untuk membaca, sesibuk apapun dalam berkegiatan jika tidak memulai maka tidak akan pernah terlaksana. Selain itu, dapat juga dilakukan dengan membaca buku yang menjadi favorit atau keingin, meskipun buku itu adalah buku cerita atau novel. Walaupun hanya sekedar cerita yang tidak nyata, tapi dengan begitu akan mendukung diri seseorang untuk berimajinasi, dan dengan imajinasi akan membuka sebuah pemikiran baru yang juga bisa dikembangkan.

Untuk bisa membaca buku, tidak harus membeli, tapi bisa dengan mengunjungi perpustakaan. Pemerintah dan lembaga instansi sekarang sudah banyak yang menyediakan dan mengembangkan perpustakaan, bahkan hampir di seluruh bagian kota di Indonesia sudah disediakan perpustakaan umum. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak membaca buku, dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang sudah ada dan hanya perlu memulai dan menyempatkan diri untuk membaca.

Posting Komentar

0 Komentar