Ma’iyyatullah, Konsep Kebersamaan dan Penyertaan Allah SWT


GHIRAHBELAJAR.COM - Oleh Faikha, Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Dalam kehidupan di dunia ini, Allah SWT, Tuhan Semesta Alam telah merahmati kepada kita semua berupa nikmat Iman dan Islam yang luar biasa yang sudah sepatutnya kita syukuri dan terima sesuai dengan ketentuan. Namun, tidak semua yang terjadi dalam kehidupan sesuai dengan keinginan kita. Allah telah menciptakan takdir dan menetapkan rezeki setiap manusia sesuai dengan kadarnya masing-masing. 

Maka, setiap manusia sudah pasti memiliki permasalahan hidup yang berbeda dari orang lain. Sangat manusiawi jika kita melakukan kesalahan dan kekeliruan yang terkadang berujung dosa, sebab banyak hal yang terjadi diluar ekspektasi yang kita harapkan. Karena sejatinya tak ada manusia yang luput dari dosa. Oleh sebab itu, memohon ampunan lah kepada-Nya atas dosa yang kita perbuat baik itu disengaja ataupun tidak.

Seperti banyak yang terjadi akhir-akhir ini, seperti bencana alam dahsyat yang menimpa saudara kita di luar sana. Kira-kira, apabila kita posisikan diri menjadi mereka, apa yang kita rasakan? Sangat menyedihkan, bukan? Ya, bencana seperti itu memang Qadarullah, terjadi atas kehendak Allah yang tidak bisa kita hadang. Tapi tahukah kita bahwasanya Allah menurunkan bencana seperti itu, bukan tanpa alasan? Bisa jadi, Allah ingin mengangkat derajat kita yang tertimpa musibah dan memberikan karunia serta pahala seluas mungkin bagi kita yang tabah terhadap ujian tersebut atau bisa juga itu adalah suatu teguran bagi kita untuk segera bertaubat dan kembali ke Jalan Allah. Ketahuilah, Allah SWT. tak akan menimpa ujian diluar batas kemampuan Hamba-Nya.

لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفۡسًا اِلَّا وُسۡعَهَا ​ؕ

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS Al-Baqarah, 2: 286).

Kadangkala setiap kita melakukan sesuatu, kita melupakan sesuatu yang sangat penting, yaitu Allah SWT. yang kerap kali mengawasi setiap langkah yang kita lakukan. Setiap detik waktu berjalan, Allah SWT. mengetahui apa pun perbuatan kita, sekalipun kita melakukan sesuatu ditempat tertutup yang jauh dari penglihatan manusia. Jangkauan Allah SWT. sangatlah luas. Nah, dalam konteks ini, Aqidah Islam menyatakan dalam istilah "Ma’iyyatullah" yang dalam arti singkatnya bermakna kebersamaan Allah SWT.

Pembuktian Keberadaan dan Penyertaan Allah SWT


Teman-teman, percayakah kamu bahwa Allah SWT. itu ada? Jika Ya, berarti kamu sudah mengamalkan Rukun Iman yang Pertama, yaitu Iman Kepada Allah. Dan memang benar bahwasanya keberadaan Allah SWT, sebagai Tuhan Yang Maha Esa adalah nyata. Sebagaimana sesuai dengan sifat wajib bagi Allah yang pertama, yaitu “Wujud” yang berarti Ada.

Penciptaan paling nyata ialah adanya langit dan bumi. Maka Sudah jelas bahwa keberadaan Allah sebagai Rabb tidak perlu diragukan lagi. Allah SWT. Sang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, teramat sangat mencintai Hamba-Nya. Allah SWT. selalu membersamai kita, dimanapun dan apapun keadaan kita. Al-Qur'an kembali membuktikan kebenarannya melalui:

هُوَ الَّذِىۡ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَ فِىۡ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسۡتَوٰى عَلَى الۡعَرۡشِ​ؕ

“Sungguh, Tuhanmu (adalah) Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy.” (QS Al-Hadid, 57: 4).

Konsep Ma’iyyatullah


Ma’iyyatullah sendiri terbagi atas dua jenis, yaitu Ma’iyyah 'Ammah (Kebersamaan Allah secara umum) dan Ma’iyyah 'Khasah (Kebersamaan Allah secara khusus). Berikut Penjelasannya.

1. Ma’iyyah 'Ammah

Apakah kamu pernah melihat CCTV? Tentu saja di era serba digital, CCTV adalah benda yang mudah sekali kita jumpai, baik di tempat umum atau bahkan ada di rumah kita sendiri. CCTV adalah alat pengawas yang berfungsi untuk meningkatkan keamanan di lingkungan sekitar agar terhindar dari bahaya kriminal, seperti pencurian. Nah, keterkaitan CCTV tersebut dengan konsep Ma’iyyah yang satu ini sangat erat lho. 

Allah SWT merupakan Dzat Yang Maha Esa, Hanya Satu tapi Sangat Luar Biasa. Bagaimana tidak? Gerak-gerik yang kita lakukan senantiasa dibawah pengawasan Allah. Tak akan ada satu tempat pun yang luput dari "CCTV Allah". Selain itu, pengawasan Allah SWT. didampingi oleh kedua malaikat yang selalu ada di sini kanan dan kiri kita, yang tak lain ialah Malaikat Raqib dan 'Atid. Inilah konsep utama dari Ma’iyyah 'Ammah yang bersifat mutlak.

مَا يَلۡفِظُ مِنۡ قَوۡلٍ اِلَّا لَدَيۡهِ رَقِيۡبٌ عَتِيۡدٌ‏

“Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS Qaf, 50: 18).

Maka dari itu, marilah kita berpikir dahulu terhadap perbuatan yang kita lakukan sebab kita tak akan lepas dari Mata Allah SWT. dan akan ada pertanggungjawabannya di akhirat kelak.

2. Ma'iyyah Khashah


Nah, makna Ma'iyyah yang satu ini bersifat muqayyad yang berarti terbatas dan khusus mencakup orang tertentu saja. Ma'iyyah Khashah ialah Kebersamaan Allah yang dikhususkan kepada yang di Kehendaki saja. Siapakah mereka? Ya, mereka adalah orang-orang Mukmin yang senantiasa beriman kepada Allah. Ketika mereka ditimpa suatu musibah, mereka tak lantas putus asa. Mereka adalah golongan orang-orang yang bersabar dan terus berdoa kepada Allah SWT. dan tetap yakin bahwa Allah SWT. selalu menyertai mereka dan akan menolong mereka yang sedang kesusahan.

اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيۡنَ​ۚ‏

“Sungguh, Allah beserta orang-orang sabar”.(Q.S Al-Anfal, 8: 46)

Ingat teman-teman, Allah tak akan membiarkan Hamba-Nya bersusah hati. Penyertaan dan Pertolongan Allah nyata adanya. Percayalah, kesusahan apapun yang kita hadapi, Allah selalu ada bersama kita.

لَا تَحۡزَنۡ اِنَّ اللّٰهَ مَعَنَا​ ۚ

“Janganlah bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita” (QS. At-Taubah, 9:40)

Kasih Sayang Allah SWT kepada Kita


Kamu yakin bahwa Allah senantiasa membersamai dan menyayangi kita? Tentu saja! Bahkan saat kita sedang berada di titik terendah dalam kehidupan kita, jangan pernah kita berpaling dari Allah SWT. Ketetapan dan Takdir dari Allah tak akan pernah salah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk kita. Bila kita sudah dekat dan sudah bergantung sepenuhnya kepada Allah, maka seberat apapun masalah, tak akan pernah tertandingi dengan Kebesaran Allah.

Adapun manfaat yang akan kita peroleh saat kita selalu dekat dengan Allah SWT antara lain:
  1. Hati akan menjadi tenang dan damai
  2. Mendapat Rahmat dan Ampunan dari Allah
  3. Terhindar dari segala bahaya dan perbuatan buruk
  4. Dipermudah setiap urusannya oleh Allah
  5. Memperoleh kebahagiaan yang sesungguhnya

Kesimpulan


Sekali lagi, Allah SWT, teramat sangat menyayangi kita. Allah tak akan pernah membiarkan kita terpuruk. Jadi, setiap langkah dalam kehidupan kita ini, jangan lupa untuk selalu berdoa dan memohon Penyertaan Allah SWT, agar Allah senantiasa menjaga dan melindungi kita dimanapun kita berada. Tetaplah berprasangka baik kepada Allah. Semoga kita termasuk golongan Hamba Allah yang senantiasa selalu dalam Perlindungan-Nya. Amin.

Referensi


Basrian, B. (2021). MENGKAJI MAKNA KEDEKATAN DAN KEBERSAMAAN ALLAH DENGAN MAKHLUK-NYA DALAM TAFSĪR AL-MISHBĀH. Ilmu Ushuluddin Vol.20, No. 1, 41-59.

YAHMI, Y. H. (2020). MULANYA REUNIAN JADI TRILIUNAN. PT Elex Media Komputindo.

Posting Komentar

0 Komentar