Beda Tipis Antara Cinta dan Obsesi


GHIRAHBELAJAR.COM, Oleh Cantika Ratna Pratiwi, Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr HAMKA


Setiap individu pasti merasakan yang namanya cinta, entah mencintai atau dicintai. Cinta yang dirasakan memiliki kadar yang berbeda, ada yang biasa saja ada pula yang luar biasa mencintai sampai ia terobsesi.

Tetapi, apa itu obsesi?

Obsesi adalah perasaan yang merasuki pikiran, perasaan berlebihan akan suatu hal yang kita sukai atau cintai. Obsesi dapat timbul dikarenakan lingkungan sekitar, rasa iri atau keturunan dan genetik, dan terlintas dipikiran begitu saja, setiap orang berpotensi memiliki obsesi terhadap sesuatu secara sadar maupun tidak.

Salah satu contohnya ialah obsesi terhadap seseorang, terkadang orang yang sedang terobsesi tidak bisa membedakan apakah itu cinta atau sedang terobsesi. Sebenarnya, bila kadar obsesi masih terbilang biasa saja itu tidak mengapa, namun ketika obsesi sudah terlalu menguasai diri dan berlebihan, maka bisa berdampak pada hal-hal yang tidak diinginkan.

Islam melarang kita untuk berlebihan dalam hal apapun. Dalam Quran surah Al-Ma'dah ayat 77, sudah dijelaskan mengenai larangan tersebut, ayat itu berbunyi:

Qul yā ahlal-kitābi lā taglụ fī dīnikum gairal-ḥaqqi wa lā tattabi'ū ahwā`a qauming qad ḍallụ ming qablu wa aḍallụ kaṡīraw wa ḍallụ 'an sawā`is-sabīl

Artinya, "Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus." (QS Al Ma'dah: 77).

Seperti halnya yang Rasulullah SAW katakan dalam hadist, beliau bersabda “Ahbib ma ahbabta fainnaka mufariquhu, wa'isy ma syi-ta fainnaka mayyitun wa'mal ma syi-ta fainnaka mujziun bih.” Artinya, cintailah apa atau siapa saja, tapi sadarilah bahwa anda akan berpisah dengan semuanya itu, hiduplah sesuka Anda, tapi yakinlah bahwa Anda pasti mati. Dan berbuatlah sesuka Anda, tapi ingatlah bahwa Anda akan dapat balasan atas perbuatan Anda itu." (H.R. Al-Thabrani).

Hadist di atas dapat dimaknai dengan jangan mencintai sesuatu secara berlebihan hingga kita tak sadar sudah menduakan Allah. Dalam hati kita yang nomor satu hanyalah Allah, karena hidup mati kita hanya untuk Allah, dan kita akan kembali kepada-Nya.

Hadist lain yang mengungkapkan larangan untuk tidak mencintai secara berlebihan terdapat di hadist Abu Huraira RA, Rasulullah SAW bersabda :

“Cintailah orang yang kamu cintai sekadarnya. Bisa jadi orang yang sekarang kamu cintai suatu hari nanti harus kamu benci. Dan bencilah orang yang kamu benci sekadarnya, bisa jadi di satu hari nanti dia menjadi orang yang harus kamu cintai.” [HR. At-Tirmidzi no.1997 dan dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 178].

Islam mengajarkan konsep keseimbangan dalam memenuhi bermacam kecenderungan yang terdapat pada diri manusia. Pemenuhan tersebut bukan perihal yang tercela, tetapi yang dilarang agama merupakan perilaku yang berlebih-lebihan dalam penuhi seluruh dorongan serta tuntutan itu sehingga keluar dari batas wajar.

Dalam ilmu psikologi, gangguan ini disebut Obsessive Love Disorder, suatu kondisi yang membuat seseorang mengalami perasaan obsesif yang berlebihan, sehingga seringkali dipahami bahwa kondisi ini adalah suatu perasaan cinta untuk orang lain. Meski tidak memiliki klasifikasi medis atau psikologis tersendiri, seseorang yang terlalu obsesi dengan perasaannya dapat disertai oleh penyakit kesehatan mental lainnya.

Ciri-ciri orang dengan gangguan OLD atau Obsessive Love Disorder sangat bervariasi, contohnya:

1. Overprotective terhadap pasangan

Rasa peduli dan ingin menjaga seseorang yang dicintai adalah hal yang wajar, namun apabila dilakukan secara berlebihan merupakan tindakan yang tidak baik. Overprotective dapat meresahkan orang yang dicintai dan dapat membuatnya tidak nyaman.

2. Posesif terhadap pasangan


Lain halnya dengan overprotective, posesif berarti mengekang atau melarang pasangan untuk melakukan hal-hal yang dianggap akan menimbulkan kecemburuan, seperti halnya tidak boleh bermain, bertemu bahkan mengobrol dengan lawan jenis, tidak boleh ada yang lebih dicintai dan diutamakan selain dirinya. Posesif membuat orang yang dicintai merasa terpenjara dan tidak bebas melakukan hal-hal yang ia inginkan.

3. Ingin selalu ada didekat pasangan secara berlebihan

Menghabiskan waktu bersama orang yang dicintai adalah kebahagiaan dalam hubungan, namun apabila keinginan tersebut dilakukan secara berlebihan, akan membuat kita tidak produktif. Setiap orang membutuhkan ruang untuk dirinya sendiri, membutuhkan waktu untuk sendiri, jika setiap saat selalu bersama pasangan, maka ruang untuk dirinya sendiri akan hilang.

4. Cemburu yang berlebih

Adanya 3 ciri-ciri diatas disebabkan oleh kecemburuan yang berlebihan. Karena merasa cemburu, seseorang akan bersikap overprotective dalam menjaga pasangannya, lalu posesif akan hal-hal yang pasangan lakukan, dengan begitu untuk menghindari rasa cemburu itu, ia ingin selalu ada didekat orang yang dicintainya.

Gejala yang terlihat dari orang yang mengalami gangguan OLD (Obsessive Love Disorder):

  1. Memantau tindakan orang yang disukai
  2. Memiliki kecemburuan yang ekstrem bila orang yang disukai berinteraksi dengan orang lain
  3. Merasa paling dibutuhkan untuk melindungi seorang yang dicintai
  4. Sulit menjalin pertemanan dan tidak terlalu memiliki banyak teman karena hanya berfokus dan terobsesi pada satu orang

Penyebab adanya gangguan OLD (Obsessive Love Disorder) belum diketahui dengan pasti, namun kondisi ini diduga berkaitan karena adanya gangguan mental, seperti adanya trauma psikologis ditinggalkan oleh orang yang dicintai, adanya gangguan attachment disorder yang membuat seseorang sulit menjalin hubungan dengan orang lain dan ketika ia menemui seseorang yang dirasa cocok, maka akan bersikap tidak ingin kehilangan, atau justru terlalu terikat secara emosional terhadap orang lain. Gangguan bipolar, delusi yang menimbulkan rasa cemburu atau sindrom othello juga diduga sebagai penyebab seseorang memiliki gangguan OLD (Obsessive Love Disorder).

Dengan begitu kita sebagai umat Islam ada baiknya untuk menjauhi larangan tersebut, selain itu kita juga terhindar dari gangguan kesehatan mental yang dapat mempengaruhi kesehatan tubuh serta jasmani kita.

Posting Komentar

0 Komentar