SPs Uhamka Gelar Pelatihan Ide-Ide Praktis Pengajaran dan Asesmen Bahasa


GHIRAHBELAJAR.COM, Penerapan ide-ide praktis dalam mengelola praktik pengajaran serta melakukan penilaian di kelas merupakan suatu urgensi yang perlu dipahami oleh para guru bahasa terkait cara serta metodenya. Pada saat ini, maraknya pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran dan penilaian telah menunjukkan perkembangan dalam dunia pendidikan yang secara terbuka dapat dimanfaatkan sebagai wadah penerapan ide-ide praktis pengajaran serta asesmen di dalam kelas bahasa. Oleh karena itu, tim pengabdian masyarakat (PKM) Prodi Magister Pendidikan Bahasa Inggris Sekolah Pascasarjana (SPs) Uhamka menggelar "Pelatihan Ide-ide Praktis Pengajaran dan Asesmen Bahasa”, Sabtu (14/1).

Pelatihan yang merupakan kolaborasi SPs UHAMKA dengan Sekolah Islam Terpadu Darul Abidin ini ditujukan bagi para guru bahasa yang tergabung dalam sekolah tersebut. Ketua Tim PKM, Siti Zulaiha, M.A., Ph.D menyampaikan bahwa kegiatan PKM kali menghadirkan materi yang praktis, yang bisa langsung diterapkan oleh guru-guru bahasa di dalam kelas.

Kegiatan pelatihan ini dilakukan secara daring dan dibuka secara resmi oleh Direktur SPs UHAMKA, Prof. Dr. Ade Hikmat, M.Pd. Dalam sambutannya dia menyampaikan, “Untuk melaksanakan sebuah proses pembelajaran yang efektif, guru harus memiliki ide kreatif dan ide praktis. Kreatif itu menjadikan sesuatu yang biasa menjadi luar biasa, dan dengan ide praktis itu dari kreativitas tadi dicarikan pelaksanaan pembelajaran yang dapat dilakukan secara mudah bagi guru maupun bagi siswa.” 



Lebih lanjut, dia mengatakan, pelatihan ini dapat membantu dan membangun pemahaman para guru dalam menerapkan ide-ide praktis dalam melakukan pengajaran dan asesmen di dalam kelas, khususnya kelas bahasa.

Selain itu, Direktur Sekolah Islam Terpadu Darul Abidin, Gamal Iskandarsyah, S.T., M.Ag. dalam sambutannya menyebutkan, pengetahuan dan bahasa itu memiliki relevansi yang sangat kuat, saya meyakini kalau bahasa merupakan gerbang pengetahuan dan informasi. Penguasaan kompetensi bahasa menjadi mutlak diperlukan dalam pengembangan pengetahuan, terutama dalam membangun pola pikir untuk anak. 

“Untuk itu, workshop ini tentu akan sangat membuka dan membantu wawasan kita. Insyaallah, apa yang kita peroleh dari kegiatan workshop hari ini dapat kita serap dan pahami dan kita implementasikan yang Insyaallah akan berdampak positif secara langsung kepada peserta didik kita,” ungkapnya.

Lebih lanjut beliau menyatakan, “Pelajaran bahasa memiliki peran yang sangat penting, sangat berpengaruh pada kemampuan anak didik kita di seluruh bidang. Kita harus selalu bisa mengembangkan cara ajar bahasa kita kepada anak, sehingga kemampuan bahasa anak didik kita meningkat dan berkembang dengan sangat baik.”


 

Materi pada pelatihan ini dihantarkan oleh Siti Zulaiha, M.A., Ph.D dan Ali Aljufri, M.Pd. sebagai pemateri utama. Materi yang diberikan kepada peserta pelatihan ini meliputi prosedur, kiat-kiat, serta metode formal maupun interaktif untuk menerapkan ide-ide praktis di dalam kelas. Pelatihan dimulai dengan brainstorming yang dipandu langsung oleh narasumber dengan membahas jenis-jenis interaksi di dalam kelas, mengembangkan strategi untuk membangun interaksi di kelas yang membuat anak berperan aktif dalam proses pembelajaran, peran guru dalam memfasilitasi proses belajar bahasa di kelas, hingga cara menerapkan critical thinking pada siswa dengan memanfaatkan ide-ide praktis yang telah diterapkan. 

Selain itu, pelatihan ini juga memperkenalkan prosedur-prosedur dalam menerapkan ide-ide praktis di dalam kelas sehingga dapat dilakukan asesmen yang praktis dan efektif, seperti pengadaan kuis yang dilakukan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran bahasa serta melakukan survei yang dapat menstimulus kesadaran siswa dalam menggunakan bahasa kedua atau bahasa asing terhadap satu sama lain. Peserta juga diajak untuk melakukan reviu terhadap aktivitas yang telah dilalui selama pelatihan. Selama kegiatan pelatihan berjalan, peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi sehingga terbangun suasana yang aktif dan interaktif antara narasumber dengan peserta pelatihan.

Posting Komentar

0 Komentar