Dosen FFS Uhamka Beri Pelatihan Swamedikasi Penyakit Kulit


 
GHIRAHBELAJAR.COM, JAKARTA – Sebagai upaya berkelanjutan dalam pendampingan masyarakat RT 05 RW 13 Desa Pasir Angin Cileungsi, Jawa Barat, Tim pengabdian masyarakat yang terdiri dari Dosen dan Mahasiswa Fakultas Farmasi dan Sains (FFS) UHAMKA menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Pelatihan Pemilihan dan Penggunaan Obat untuk Swamedikasi Penyakit Kulit dengan Metode Cara Belajar Insan Aktif (CBIA)” pada Ahad, 19 Februari 2023.

Bertempat di Musholla Al Barokah blok E, Ketua PKK yaitu Hernawati S.Si. M.Pd. memberikan sambutan awalnya. “Semoga masyarakat Desa Pasir Angin betul-betul dapat mandiri dan bijak saat memilih dan menggunakan obat-obatan swamedikasi penyakit kulit bagi diri dan keluarganya di rumah,” kata Hernawati dalam rilis kepada Ghirah Belajar, Senin (20/2). 



Ketua PKK juga menyampaikan apresiasi kepada tim pengabdian masyarakat dari FFS UHAMKA yang telah konsisten memberikan pembimbingan bagi masyarakat desa Pasir Angin selama tiga periode berturut-turut.

Sebanyak 27 ibu-ibu warga RT 05 RW 13 Desa Pasir Angin mengikuti kegiatan ini dengan penuh antusias. Acara terbagi ke dalam empat sesi utama, yaitu lomba mewarnai bagi anak-anak usia TK dan SD, pemaparan materi, pelatihan dengan metode Cara Belajar Insan Aktif (CBIA), dan penyampaian hasil diskusi peserta dalam forum.

Lomba mewarnai diikuti oleh sekitar 35 anak TK dan SD. Anak-anak semangat menyemarakkan acara dengan membawa peralatan mewarnai masing-masing. Mereka tekun mewarnai gambar yang disediakan panitia. Keriuhan mewarnai pembukaan acara pengabdian kali ini yang dipandu langsung oleh apt. Nurhasnah, M. Farm. dan mahasiswa FFS UHAMKA.


 

Kegiatan inti dimulai dengan pemaparan materi yang disampaikan oleh Ibu apt. Daniek Viviandhari M. Sc. terkait penyakit kulit secara umum dan pengobatannya. Daniek mengungkapkan “Supaya swamedikasi yang dilakukan menjadi tepat, warga perlu menggali informasi mengenai obat yang akan digunakan dari sumber terpercaya, kenali pula kategori obat yang akan digunakan, serta konsultasikan kepada apoteker jika masyarakat menemui kesulitan”. Selain materi secara langsung, peserta juga dibekali dengan tiga lembar leaflet yang berisi informasi mengenai obat dan penyakit kulit yaitu alergi, jamur (panu), dan jerawat.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi pelatihan dengan metode Cara Belajar Insan Aktif (CBIA). Peserta yang terbagi dalam tiga kelompok dipandu oleh apt. Maifitrianti, M. Farm. dan apt. Nurhasnah, M. Farm. sebagai fasilitator. Setiap kelompok diberikan masing-masing lima macam obat contoh yang umum digunakan dalam swamedikasi penyakit kulit, berikut dengan lembar kerjanya.

Pelatihan diawali dengan memberikan kesempatan bagi peserta untuk mempelajari informasi yang tertera pada kemasan obat. Setiap anggota kelompok berdiskusi dahulu sebelum menuliskan jawaban pada lembar kerja yang disediakan.


 

Di sesi akhir, perwakilan setiap kelompok diminta untuk memaparkan hasil diskusinya di depan forum. Antusiasme terlihat jelas saat sesi pemaparan diskusi kelompok berlangsung. Setiap perwakilan berusaha menampilkan yang terbaik dan seluruh peserta menyimak pemaparan masing-masing kelompok. Kegiatan ditutup dengan sesi pembahasan oleh apt. Maifitrianti, M. Farm. 

“Ibu-ibu peserta sudah cukup terlatih dalam menskrining informasi penting dari kemasan dan leaflet obat,” ungkap Maifitrianti.

Posting Komentar

0 Komentar