Pembelajaran PAUD dengan Montase


GHIRAHBELAJAR.COM, JAKARTA – Pada anak usia 3-5 tahun atau sekitar masa pembelajaran di pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan anak yang sangat pesat. Hal ini dapat dikatakan sebagai masa yang rentan karena berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya.

Anak usia dini memiliki karakteristik sangat aktif mengeksplorasi mengenai berbagai hal yang ada di sekitarnya, ini merupakan faktor yang menyebabkan kognitif, sosioemosional, kemampuan berbahasa, dan spiritual anak kian berkembang.

Oleh karena itu, rasa ingin tahu anak yang tinggi dapat meningkatkan motivasi belajar, tetapi tidak dapat dimungkiri bahwa dunia anak-anak adalah dunia bermain. Dengan demikian, orang tua harus pandai menyiapkan metode yang tepat untuk mengajarkan anak saat di rumah.

Sebagai wujud pengabdian masyarakat, dosen Prodi PBSI FKIP Uhamka, yakni Nur Aini Puspitasari, M.Pd. dan Syarif Hidayatullah, M.Pd. melakukan edukasi kepada orang tua siswa mengenai montase dan dialog interaktif di PAUD ‘Aisyiyah Petukangan Utara, yang berlokasi di Jl. Basan No.78, Kel. Petukangan Utara, Kec. Pesanggrahan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta.

Nur Aini mengatakan, dalam proses belajar yang dilakukan anak usia dini biasanya memerlukan sesuatu yang menarik untuk media pembelajaran yang lebih efektif nan menyenangkan. Salah satu media yang menarik bagi anak-anak adalah montase.

“Montase berasal dari bahasa Inggris, yakni “montage” yang berarti menempel. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), istilah “montase” adalah ‘komposisi gambar yang dihasilkan dari pencampuran unsur beberapa sumber’ atau ‘kumpulan gambar yang dipilih, diatur, dan dikaitkan dari beragam unsur untuk menghasilkan bentuk dengan gagasan baru’,” kata Nur Aini.

Nur Aini menjelaskan, montase merupakan karya seni yang terbuat dari potongan gambar-gambar yang ditempelkan pada suatu bidang yang telah diatur temanya, sehingga akan menghasilkan suatu kesatuan karya. “Dengan menyesuaikan tema pada karya montase yang telah dibuat, maka orang tua dapat mendongeng kepada anak, lalu melakukan dialog interaktif terkait gambar-gambar pada montase,” ujarnya.

Dengan melakukan dialog interaktif maka dapat mengeratkan hubungan orang tua dan anak karena terjalin komunikasi yang mendalam. Selain itu, kata dia, orang tua juga dapat mengajarkan lebih banyak pengetahuan, melatih kemampuan berpikir, dan daya ingat anak dengan bertanya mengenai prinsip 5W+1H (what, who, when, where, why, how).

Setelah materi disampaikan, setiap orang tua siswa membuat sebuah karya montase. Lalu, orang tua siswa memaparkan hasil karyanya dan menceritakan sesuai tema masing-masing. Dengan demikian, penyampaian materi serta praktik montase dan dialog interaktif yang telah dilakukan dapat diimplementasikan. Sebab, orang tua berperan sebagai madrasah utama anak sehingga diharapkan dapat mempersiapkan, membimbing, serta memfasilitasi segala kebutuhan anak yang tidak lepas dari proses bermain.

Posting Komentar

0 Komentar