Workshop Penyusunan Penilaian Pembelajaran Berbasis Numerasi dan HOTS



GHIRAHBELAJAR.COM, BOGOR – Dosen Uhamka menggelar pengabdian masyarakat dalam bentuk workshop penyusunan penilaian pembelajaran berbasis numerasi dan HOTS. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di SDN Sukaati yang berlokasi di Desa Singasari, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Sabtu (4/3). Peserta kegiatan ini adalah seluruh guru kelas dan mata pelajaran di SDN Singasari 02, SDN Sukaati, SDN Malati, dan SDN Sirnagalih 3, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Workshop ini dibuka langsung oleh Kepala SDN Sukaati yang sekaligus memberikan pengarahan tentang pentingnya meningkatkan keterampilan menyusun instrumen penilaian, khususnya berbasis numerasi dan Higher Order Thinking Skill (HOTS). Selanjutnya, penyampaian materi oleh dosen Uhamka.

Materi pertama tentang Penilaian Pembelajaran Berbasis Numerasi disampaikan oleh Dosen S2 Pendidikan Matematika Sekolah Pascasarjana Uhamka, Dr. Ervin Azhar, S.Si., M.Pd. Pada materi ini, pendidik difasilitasi agar mampu merancang instrumen penilaian yang mengakomodasi kemampuan numerasi peserta didik. “Numerasi merupakan kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari,” kata Dr. Ervin, S.Si., M.Pd.

Selain itu, peserta pelatihan difasilitasi untuk menerapkan konten, proses kognitif, dan konteks numerasi baik pada proses pembelajaran maupun penilaian. Ervin juga menjelaskan, bentuk soal numerasi terdiri atas pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, menjodohkan, isian singkat, dan uraian. “Sehingga, pembelajaran yang bernuansa numerasi akan mempersiapkan peserta didik menjadi numerat pada setiap bidang,” ujarnya.


 
Selanjutnya, materi tentang penguatan penyusunan instrumen penilaian pembelajaran berbasis HOTS disampaikan oleh dosen Pendidikan Matematika Uhamka, Subhan Ajiz Awalludin, M.Sc. Dia menjelaskan, HOTS dapat didefinisikan sebagai kemampuan berpikir yang tidak sekadar mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan pengolahan (recite).

“Adapun karakteristik soal HOTS adalah, pertama mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, meminimalkan aspek mengingat dan memahami; kedua berbasis permasalahan kontekstual; ketiga stimulus menarik; keempat tidak familiar; dan kelima kebaruan,” ujarnya.

Selain itu, peserta pelatihan difasilitasi untuk menerapkan langkah-langkah menyusun soal HOTS yang meliputi menganalisis Kompetensi Dasar (KD), menyusun kisi-kisi soal, memilih stimulus yang menarik dan kontekstual, menulis butir pertanyaan pada kartu soal sesuai kisi-kisi soal, dan membuat pedoman penskoran.

“Setelah pelatihan berlangsung, peserta diberikan kesempatan untuk membuat perangkat instrumen berbasis numerasi dan HOTS pada seluruh materi. Produk dari kegiatan ini merupakan dokumen penilaian yang sesuai dengan kaidah-kaidah soal numerasi dan HOTS yang dapat digunakan pada pembelajaran semester gasal 2023/2024,” kata dia.



Posting Komentar

0 Komentar