Ciri dan Langkah Menyusun Kerangka Tulisan yang Baik


GHIRAHBELAJAR.COM - Oleh: Ahmad Soleh

Dalam proses tahapan menulis, baik itu karangan nonfiksi maupun fiksi, ilmiah maupun nonilmiah, kita akan lebih mudah bila membuat kerangka tulisan lebih dulu. Kerangka tulisan merupakan acuan garis besar yang akan dikembangkan menjadi satu tulisan utuh. Kerangka tulisan juga kerap kita sebut outline atau kerangka karangan.

Kerangka tulisan tersusun atas gagasan pokok dan inti pembahasan suatu tulisan. Dalam penulisan cerita fiksi, kerangka bisa berupa plot atau pokok-pokok alur cerita yang akan dikembangkan, mulai dari awal sampai akhir cerita. Sementara dalam penulisan artikel, kita bisa menyusun pokok-pokok poin pembahasan secara ringkas.

Dengan begitu, menyusun kerangka tulisan atau kerangka karangan merupakan hal yang penting agar ketika kita mulai proses menulis, kita tidak kehilangan arah atau membahas hal-hal yang tidak sesuai gagasan pokoknya. Hal ini sering kita temukan dalam penulisan artikel lepas yang kadang ditulis tidak secara sistematis. Sehingga, susunan gagasan di dalamnya tersaji secara acak dan tentu saja akan sulit dipahami.

Untuk menghasilkan tulisan yang bagus, kita dapat membuat kerangka tulisan lebih dulu. Sebab, fungsi dari kerangka tulisan adalah membuat tulisan lebih sistematis, lebih mudah dimengerti, lebih fokus pada pokok gagasan, dan tentunya lebih mudah dicerna oleh pembaca. Dengan membuat kerangka tulisan, juga akan membuat kita lebih mudah mengembangkan ide tulisan yang akan kita susun.

Ciri-Ciri Kerangka Tulisan yang Baik

Untuk membuat kerangka tulisan yang baik, kita mesti mengenal lebih dulu ciri-ciri kerangka tulisan yang baik itu seperti apa. Berikut adalah sejumlah ciri-ciri kerangka tulisan yang baik yang bisa kamu terapkan dalam proses menulis kerangka tulisan.

  1. Kerangka tulisan yang baik pasti memiliki gagasan utama yang menjadi garis besar gagasan di dalam tulisannya. Dalam konteks penulisan cerita fiksi, gagasan bisa berupa cerita utama yang hendak dikisahkan dalam cerita tersebut.
  2. Kerangka tulisan yang baik terdiri atas poin-poin pembahasan pokok yang saling terhubung satu sama lain atau berada dalam satu garis besar gagasan pokok.
  3. Kerangka tulisan yang baik tersusun secara sistematis sesuai pola penulisan yang diinginkan penulis. Misalnya dimulai dari tesis awal, pembahasan isi dan analisis, sampai pada kesimpulan. Dalam penulisan cerita, ada pengenalan (introducing), konflik, klimaks, hingga pada penyelesaian.
  4. Kerangka tulisan yang baik memberikan batasan masalah. Maksudnya, kerangka menjadi acuan agar tulisan tidak melebar ke mana-mana. Begitu pun dalam cerita, kerangka membuat cerita yang kita tulis tidak melompat-lompat ke cerita yang tidak berhubungan.

Langkah Membuat Kerangka Tulisan yang Baik

Setelah mengetahui ciri-ciri kerangka tulisan yang baik, kita akan memulai memprekatikkan membuat kerangka karangan tulisan yang baik. Nah, berikut ini adalah langkah-langkah yang perlu kita tempuh untuk membuat kerangka tulisan yang baik.

  1. Kita bisa memulai dengan penentuan tema dan topik. Tema adalah garis acuan umum, contohnya: sosial, ekonomi, budaya, persahabatan, dll. Topik adalah pembahasan sesifik, contohnya: menganalisis kondisi ekonomi masyarakat Ibu Kota.
  2. Selanjutnya, kita bisa membuat judul yang menarik dari tema dan topik di atas. Misalnya: Berapa Jumlah Masyarakat Miskin di Ibu Kota?.
  3. Langkah berikutnya adalah menulis poin-poin pembahasan untuk menguraikan masalah yang kita tentukan di awal. Penulisan poin-poin ini beragam caranya, kita bisa menggunakan tabel, menulis sub-subjudul dalam bentuk ringkas, atau membuat peta pikiran (mind mapping). Perlu dicatat susunan poin ini harus mengacu pada gagasan pokok atau garis besar topik yang kita angkat.
  4. Setelah itu, kita dapat menyusunnya agar sistematis dan terstruktur. Hal ini untuk memudahkan proses pengembangan poin tulisan dan memudahkan kita mengatur keterhubungan antarparagraf.
  5. Dalam penulisan kerangka cerita, kita perlu menuliskan plot-plot secara detail dan spesifik. Ini akan sangat membantu agar kita terhindar dari kemandekan saat menulis cerita.
  6. Langkah terakhir dari penulisan kerangka tulisan adalah mulai mengembangkannya menjadi tulisan yang utuh. Kita harus patuhi kerangka yang sudah kita buat di awal.

Percayalah, kerangka tulisan yang baik merupakan langkah awal dari tulisan yang baik pula. Proses menulis akan lebih mudah, terarah, dan sistematis dengan bantuan kerangka tulisan. Nah, untuk itu, sesulit apa pun menulis adalah proses yang harus ditempuh. Semoga langkah-langkah di atas bisa sedikit membantu. Selamat mencoba!

Posting Komentar

0 Komentar