Pengertian, Gaya Tutur, dan Struktur Esai Populer



GHIRAHBELAJAR.COM, Oleh: Ahmad Soleh

Menulis esai merupakan suatu kebutuhan yang tak terelakkan lagi. Banyak prasyarat mulai dari pendaftaran studi, pengajuan beasiswa, tugas kuliah/sekolah, hingga lamaran pekerjaan atau kenaikan jabatan memerlukan keahlian menulis karangan esai. Tentu saja, jenis dan bentuk esai memang beragam. Ada esai ilmiah atau akademis, semiilmiah atau ilmiah populer, juga ada esai populer. Ketiganya merupakan karangan yang ditulis untuk tujuan tertentu, sesuai kebutuhan. Nah, kali ini kita akan membahas mengenai pengertian, gaya tutur, dan struktur esai populer.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring lema “esai” berarti karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Di sini, ada dua frasa yang perlu kita garis bawahi. Ya, frasa “sepintas lalu” dan “sudut pandang pribadi penulisnya”. Esai sebagai karangan yang sepintas lalu menegaskan bahwa esai merupakan karya tulis yang ringkas, padat, dan jelas.

Menulis esai tidak perlu bertele-tele, kita dapat menggunakan bahasa lugas di satu sisi, di sisi lain diperbolehkan juga menggunakan metafora puitis. Selain itu, Cak Nun dikutip Muhidin dalam buku Inilah Esai menyebut esai sebagai tulisan yang “bukan-bukan”. Dengan gaya tutur yang lentur, esai dapat berbunyi seperti sajak, esai juga dapat menggugat dan menginterupsi seperti pamflet, di sisi yang lain dapat juga digunakan mengungkapkan data-data ilmiah. “Esai menghargai karya ilmiah dan puisi,” ungkap Muhidin.

Menulis esai memerlukan keterampilan karena karangan esai harus mampu mengemas isu yang rumit menjadi mudah dipahami dan mudah dicerna pembaca. Bisa juga sebaliknya, esai dapat membuat isu yang sederhana dan terkesan remeh menjadi menarik, penting, dan layak untuk dibaca. Hal ini karena penulis esai harus berusaha menghadirkan sudut pandang yang unik yang kadang luput dari perhatian masyarakat.

Setiap penulis esai atau disebut esais memiliki cara pandang dan gaya yang khas sehingga membuat tulisannya unik dan menarik untuk diikuti. Salah satu contohnya adalah Majalah Tempo yang menerbitkan kolom Catatan Pinggir yang memuat esai-esai ringkas karangan Goenawan Mohamad. Untuk mencapai kekhasan ini dibutuhkan latihan yang terus-menerus dan membaca referensi esai yang banyak sekali.

Pengertian Esai Populer

Pada dasarnya, pengertian esai populer tak berbeda dengan pengertian esai pada umumnya. Esai populer adalah karya tulis berbentuk esai dengan pilihan gaya bahasa yang mudah dipahami dan dicerna pembaca. Dengan kata lain, esai yang disajikan dengan gaya populer. Hal ini menekankan penulis esai agar menyajikan gagasan dan uraiannya secara ringkas, padat, jelas, namun tetap bernas. Jenis esai populer ini bisa kita temukan dari banyak esais terkemuka, seperti Cak Nun, Gus Dur, Gunawan Mohamad, Mahbub Djunaidi, dan masih banyak lagi.

Bila pada karangan artikel pada umumnya memunculkan terminologi yang agak teknis, berbeda halnya dengan esai populer. Hal ini disebabkan, sasaran pembaca esai populer bukanlah target spesifik, melainkan pembaca secara umum, general. Hal ini membuat potensi sasaran pembaca esai populer lebih luas. Sehingga, esai populer menjadi salah satu cara jitu menyebarluaskan gagasan atau isu secara lebih masif.

Selain itu, rangkaian kalimat pada esai populer bukanlah kalimat-kalimat panjang. Ya, esai populer menerapkan kaidah efektivitas dari keekonomian kata. Esai populer menggunakan kalimat yang pendek-pendek. Hal ini ditujukan agar pesan, informasi, maupun gagasan yang disampaikan penulis dalam esainya dapat ditangkap oleh pembaca dengan mudah dan utuh. Dan untuk hal itu, penggunaan kalimat-kalimat pendek adalah mutlak.

Gaya Tutur dalam Esai Populer

Gaya tutur adalah cara kita atau cara seorang penulis menyajikan tulisannya, meliputi penggunaan kata (diksi), struktur kalimat, dan cara mengungkapkan sesuatu dalam tulisannya. Dalam istilah lain, gaya tutur kerap bersinggungan dengan gaya bahasa atau gaya ungkap. Dalam menulis esai populer, setidaknya ada empat gaya tutur yang dapat kita terapkan. Gaya tutur ini dapat diterapkan sesuai kebutuhan dan kepantasan dalam penyajian suatu isu atau pembahasan.

Dalam menulis esai populer, ada empat gaya tutur yang dapat kita terapkan. Keempat gaya tutur dalam menulis esai populer tersebut, antara lain narasi, deskripsi, eksposisi, dan argumentasi. Dalam sebuah esai, kita bisa menggunakan beberapa gaya tutur sekaligus. Bebas, bergantung kebutuhan. Dengan mengombinasikan keempat (atau beberapa) gaya tutur ini, esai yang kita buat menjadi lebih bagus, meyakinkan, dan tentunya enak dibaca.

Gaya tutur narasi adalah gaya ungkap dengan bercerita. Dengan menggunakan gaya tutur ini, penulis seolah sedang bercerita kepada pembaca. Biasanya gaya semacam ini digunakan untuk menggambarkan kejadian, kronologi sejarah, atau menganalogikan suatu konsep bahasa. Dengan gaya bercerita, penulis bisa melibatkan dirinya secara emosional dalam cerita.

Sementara gaya tutur deskripsi adalah gaya ungkap dengan cara menggambarkan. Berbeda dengan bercerita, penggambaran suatu keadaan atau kejadian menggunakan sudut pandang orang ketiga, sehingga tidak bisa menggambarkan emosi ataupun perasaan personal penulis.

Selanjutnya yaitu gaya tutur eksposisi. Gaya tutur eksposisi adalah gaya ungkap dengan cara memberikan uraian, penjabaran, dan penjelasan mengenai suatu kejadian atau realitas. Gaya tutur eksposisi dapat kita gunakan untuk menjelaskan fenomena, realitas, atau kejadian beradasarkan informasi atau data yang kita miliki.

Yang terakhir yaitu gaya tutur argumentasi. Gaya tutur argumentasi mengharuskan penulis menyampaikan gagasan secara jelas dan meyakinkan. Tujuan dari gaya argumentasi ini yaitu agar pembaca yakin dan setuju dengan gagasan yang diungkapkan oleh penulis dalam esainya. Untuk mendukung argumentasi, kita dapat menggunakan data-data, referensi, ataupun analogi yang masuk akal agar dapat diterima pembaca.

Struktur Penulisan Esai Populer

Yang tak kalah pentingnya untuk kita ketahui sebelum menulis esai populer adalah struktur esai populer itu sendiri. Nah, sebenarnya srtuktur esai populer sangat sederhana dan mudah dipahami karena sama seperti struktur artikel pada umumnya. Adapun struktur esai populer adalah sebagai berikut:

a. Pendahuluan
Pendahuluan adalah bagian awal atau pembuka sebuah esai. Biasanya dalam pendahuluan ini penulis bisa menarasikan pengantar isu atau wacana. Pendahuluan sebagai pengantar bisa dimulai dengan membuka wacana yang sedang hangat dibicarakan publik. Hal ini untuk memancing atensi pembaca untuk tertarik membaca lebih lanjut setiap paragraf yang kita tuliskan.

Selain itu, bagian pendahuluan juga perlu kita isi dengan tesis atau pernyataan awal. Hal ini berguna untuk menekankan posisi kita sebagai penulis berada di mana. Selain itu, menempatkan tesis atau pernyataan di awal ini akan menuntun kita untuk fokus membahas ide pokok dalam esai tersebut.

b. Pembahasan
Bagian isi atau pembahasan dalam sebuah esai mencakup hal-hal penting berkaitan dengan ide pokok tulisan. Pada bagian ini, kita dapat menjabarkan dengan deskripsi, eksposisi, dan argumentasi. Untuk itulah penting sekali menyajikan informasi berdasarkan fakta, data, dan alasan yang masuk akal. Selain itu, bila pokok masalah yang kita angkat dalam esai tersebut membutuhkan analisis mendalam, kita juga dapat menyajikan analisis itu sebagai penguat pesan dan gagasan esai yang kita tulis.

c. Penutup
Nah, bagian penutup pada esai populer paling tidak ada tiga pilihan. Pertama, mengulang dengan penegasan tesis atau pernyataan awal yang telah dikemukakan di bagian pendahuluan. Kedua, kita dapat memberikan kesimpulan sebagai akumulasi dari pembahasan di bagian sebelumnya. Ketiga, kita dapat menutup esai dengan pertanyaan yang dapat membangkitkan rasa penasaran, rasa ingin tahu, dan menghidupkan wacana baru bagi pembaca.

**

Itulah pembahasan ringkas mengenai pengertian, gaya tutur, dan struktur esai populer yang bisa kami sajikan. Bagaimana, apakah pembahasan ini menarik dan membantu? Silakan berikan tanggapan di kolom komentar. Terima kasih, sudah bersedia mampir.



Referensi

Dahlan, Muhidin M. 2019. Inilah Esai; Tangkas Menulis Bersama Para Pesohor. I:Boekoe: Yogyakarta.
Carebest, Sabiq, dkk. 2019. Memikirkan Kata; Panduan Menulis untuk Semua. Galeri Buku Jakarta: Jakarta.

Posting Komentar

0 Komentar