Dukung BNPT, Tokoh Muda Muhammadiyah Ungkap Cara Berantas Radikalisme di Medsos


GHIRAHBELAJAR.COM, JAKARTA  - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Rycko Amelza Dahniel menyebut kalau potensi terorisme kini bisa muncul dari internet. Hal itu disampaikannya saat menghadiri peringatan 21 tahun bom Bali di Legian, Bali, Kamis (12/10/2023).

Merespons hal itu, tokoh muda Muhammadiyah, Muhamad Bukhari Muslim membenarkan sepenuhnya apa yang disampaikan oleh Kepala BNPT. Sebagai penggiat media sosial, ia mengatakan kalau konten-konten radikalisme memang cukup masif di media sosial.

“Apa yang disampaikan oleh Kepala BNPT tersebut benar adanya. Bahkan, beberapa penelitian menguatkan itu. Bahwa narasi kelompok radikal di media sosial lebih nyaring dibanding dengan narasi kelompok moderat,” jelas Bukhari.

Untuk mengimbangi konten-konten radikalisme di media sosial, alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu menyampaikan beberapa tawaran ke BNPT.

Menurut dia, cara pertama yang harus dilakukan BNPT ialah aktif menjalin kerja sama dengan influencer dan tokoh-tokoh dakwah terkenal di media sosial yang berhaluan moderat.

“Sekarang influencer dan tokoh-tokoh dakwah terkenal berhaluan moderat lumayan banyak di media sosial. BNPT sebagai lembaga yang bercita-cita menyebarkan Islam damai harus merangkul mereka. Agar gerakan Islam moderat lebih tersistem,” ujarnya.

Selanjutnya selain menggandeng influencer dan tokoh-tokoh dakwah berhaluan moderat, ia juga menyampaikan kalau BNPT perlu merangkul dan mendukung gerakan media-media online Islam yang telah bekerja dalam mengampanyekan Islam damai.

“Media-media online Islam yang berhaluan moderat dan aktif mengampanyekan Islam toleran saat ini juga lumayan banyak. Baik yang telah besar namanya atau belum. Gerakan mereka perlu didukung, baik secara moril ataupun materil, agar lebih gencar menyuarakan perlawanan terhadap radikalisme dan terorisme,” tandas Ketua Umum Forum Mahasiswa Tafsir Muhammadiyah se-Indonesia tersebut.

Posting Komentar

0 Komentar