GHIRAHBELAJAR.COM, JAKARTA - Guru BK memiliki peran dalam penentuan karir peserta didiknya. Kami mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP UHAMKA melakukan wawancara, yaitu merupakan komunikasi yang langsung tanpa perantara media antarindividu, dalam hal ini peran sebagai pembicara dan pendengar dilakukan secara bergantian. Wawancara tersendiri memiliki kelebihan dan kekurangan, kelebihan dari wawancara seperti individu yang di wawancarai bisa lebih memahami pertanyaan dari pewawancara, serta pula kelemahan wawancara yaitu membutuhkan keahlian untuk menggali informasi agar wawancara tersebut berhasil, dan pandangan pewawancara, sehingga kurang objektif.
Kami melakukan wawancara untuk mengetahui apakah di lapangan Guru BK memberikan bimbingan karir kepada peserta didiknya. Wawancara kali ini dilakukan pada Kamis (13/6) dengan salah satu siswa MA Al-I'tishom dengan inisial APW yang berhasil diterima pada jalur SPAN PTKIN di Program Studi Ilmu Hadist, Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Berdasarkan hasil wawancara, minat APW tergolong tinggi untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi, dia sangat senang dan antusias untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi setelah tamat karena mendapatkan dukungan dari orang tua dan guru. APW sangat tertarik dengan hal baru dan optimis untuk melanjutkan pendidikannya dengan mempersiapkan mental, APW berpikir bahwa pendidikan itu penting karena semakin tinggi pendidikan maka kualitas diri makin tinggi juga. Ketika kami bertanya jenjang karir dari jurusan yang kamu pilih untuk bekerja kedepannya, APW menjawab “Belum terpikirkan kerja apa kak.” Sontak kami bingung, namun setelah itu APW menjelaskan kalau di sekolah tersebut tidak terdapat Guru BK, APW mendapatkan bimbingan dari guru haditsnya.
Tidak terlalu mengherankan jika siswa memilih prodi kuliah hanya berdasarkan minatnya saja dan tidak memikirkan prospek kerjanya, peran Guru BK sangatlah penting dalam pemilihan karir terlebih khusus peserta didik jenjang menengah atas. Adanya guru pembimbing siswa yang latar pendidikannya S1 Bimingan dan Konseling karena Guru BK memiliki bekal ilmu dalam membimbing pemilih karirnya, karena Guru BK tersebut mempelajari ilmu Bimbingan karir. Pemilihan karir peserta didik menengah atas dapat lebih maksimal jika terdapat Guru BK, bisa membimbing pemilihan jurusan berdasarkan minat dan prospek kerjanya antara prodi satu dengan prodi lainnya atau universitas satu dengan universitas lainnya, serta guru bk dapat membantu untuk mengkomunikasikan kepada orang tua tentang jenjang pendidikan dan karir yang baik untuk anaknya.
Dapat disimpulkan jika memilih jenjang pendidikan dan karir harus sesuai dengan minat dan kemampuannya serta sudah dipikirkan matang-matang bersama restu orang tua. Dalam memaksimalkan pemilihan jenjang pendidikan dan karirnya dengan baik, dibutuhkan Guru BK untuk membimbing dan mengarahkan karena Guru BK berlatar belakang S1 Bimbingan dan Konseling memiliki ilmu Bimbingan Karir. Agar optimisme maka kualitas diri peserta didik semakin meningkat karena dia tahu tujuan dia masuk prodi tersebut untuk bekerja mejadi apa dengan kualitas dirinya yang seperti apa.
0 Komentar