GHIRAHBELAJAR.COM - Bagaimana Mengatasi Kecanduan Internet dan Game Online Selama Pandemi?
Oleh: Tisya Meilina Amalia, Mahasiswi Prodi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UHAMKA dan penulis buku
Saat badai
COVID-19 menerjang Ibu Pertiwi, kegiatan belajar mengajar yang dulunya diadakan
secara tatap muka harus beralih ke kegiatan belajar mengajar secara daring.
Program ini disambut dengan baik oleh masyarakat pada awal penerapannya. Namun,
lama-kelamaan murid mulai merasa jenuh dengan kegiatan belajar secara daring
serta stres karena belum bisa bertemu langsung dengan guru dan teman-teman
sekolah. Selain jenuh dan stres, siswa juga rentan kecanduan dengan internet
karena setiap hari mereka harus mencari bahan belajar dari internet dan media
sosial seperti Whatsapp dan Youtube serta kecanduan terhadap game online yang kerap mereka lakukan di
waktu senggang.
Berdasarkan survei
yang diadakan Alvara Research Center pada
bulan Agustus 2020, 48,7% responden masuk dalam kategori pengguna yang
kecanduan internet. Jika dilihat dari durasi penggunaannya, 20,8% responden
menggunakan internet selama 7-10 jam, 12,1% selama 11-13 jam, hingga 15,8%
lebih dari 13 jam. Sementara itu, persentase konsumsi Internet tertinggi adalah
dalam 4 hingga 6 jam. Hanya sedikit kurang dari 1 jam, yaitu setinggi 2,4% .Sedangkan
menurut data dari Statista, pada
tahun 2020 ada 50,8 juta pengguna game
mobile sebagai imbas dari kebijakan untuk beraktivitas di dalam rumah
selama pandemi bahkan diperkirakan akan meningkat 21,6% pada tahun 2025.
Gejala kecanduan
internet adalah sifat antisosial, emosional, boros, lalai dalam beribadah dan
mudah membandingkan orang lain terutama siswa yang sering membuka platform media sosial. Gejala game online pun hampir sama namun
bedanya mampu memicu anak menjadi lebih agresif. Banyak berita yang beredar
bahwa para pecandu game online ada
yang meninggal karena bermain game online
tanpa henti, bunuh diri karena tidak bisa bermain game bahkan ada yang tega membunuh teman sendiri karena kalah dalam
bermain game.
Namun, bukan
berarti tidak boleh mengakses internet dan bermain game online. Karena dibalik sisi negatifnya masih ada sisi
positifnya selama siswa mampu membatasi diri. Berikut cara mengatasi kecanduan
internet dan game online selama
pandemi : 1.) Selama seminggu lakukan detoks internet / media sosial. Caranya
dengan logout atau bila perlu copot
pemasangan aplikasi media sosial yang menimbulkan candu. Bila sudah terbiasa
mungkin bisa dicoba selama sebulan ataupun setahun ; 2.) Daripada terus
menghabiskan waktu untuk bermain game
online selama berjam-jam, lebih baik melakukan kegiatan yang bermanfaat
seperti membaca, berjalan di taman dekat rumah dengan mengikuti protokol
kesehatan, dll di waktu senggang. ; 3.) Bila perlu catat kegiatan mana yang
perlu diprioritaskan dan mana yang bisa dilakukan di waktu tertentu di to-do list ; 4.) Bermain bersama
binatang peliharaan agar tidak merasa bosan dan kesepian ; 5.) Jika kecanduan
sulit dihilangkan silahkan berkonsultasi ke psikiater.
1 Komentar
"Thank you for nice information
BalasHapusPlease visit our website unimuda and uhamka"