Pengembara Dakwah, Coming Soon


GHIRAHBELAJAR.COM - Pengembara Dakwah, Coming Soon

Buku berjudul Pengembara Dakwah dimaknai sebagai siapa pun yang senantiasa berjalan, diatas nilai dakwah amar ma’ruf nahi munkar (menjalankan kebajikan, mencegah kemungkaran). Dalam arti ini, Pengembara Dakwah adalah siapa pun yang mengembara yang memiliki tujuan untuk berdakwah ketika kondisi apapun, meski di tengah pandemi. Garis besar isi dalam buku ini adalah memuat catatan-catatan dakwah berupa ikhtiar, ide-ide, renungan, dan nilai-nilai hikmah-hikmah untuk menjalani kehidupan yang lebih baik dan arif meski di tengah kondisi pandemi Covid-19.

Di antara isi tulisannya memuat bagaimana kita senantiasa berdakwah dengan semangat fastabiqul khairot (berlomba-lomba dalam kebaikan), menegakkan jiwa nasionalisme di masa pandemi, dimana lebih banyak orang membutuhkan bantuan kita, sesama masyarakat Indonesia, dan mengambil hikmah dari apa-apa yang Allah SWT takdirkan di muka bumi atas nikmat pandemi ini.

Kata Mereka

Kader IMM memang perlu memiliki jiwa yang kuat, kuat dalam menghadapi situasi apapun, terlepas kondisi saat ini yang larut dalam segala keterbatasan dan keterlambatan. Namun hal demikian tidak menjadikan kawan-kawan sekalian berhenti dalam menebar kebaikan, tulisan yang inspiratif dan mengandung seruan dakwah yang menyadarkan kita, bahwa semua akan baik-baik saja ketika kita sadar peran dan fungsi kita saat ini. Berupaya tetap menjadi kader yang kuat, cerdas dan mampu menebar kebermanfaatan dalam segala situasi yang dihadapi. Cerdas menganalisis masalah apa yang sebenarnya terjadi dan tentunya di akhir dengan berbagai solusi. Tulisan ini tentunya akan sangat bermanfaat dalam menyadarkan kader ikatan yang masih merasa bingung apa yang seharusnya dilakukan saat ini, atau bahkan yang merasa frustasi dalam kondisi saat ini. Hal demikian mesti diperbaiki dengan banyak membaca, salah satunya membaca situasi dan sama-sama mencari solusi sehingga tetap menjadi kader ikatan yang selalu menebar nilai-nilai kebaikan dimanapun dan dalam situasi apapun. 

Salmah Fauziah, Ketua Umum PC IMM Jakarta Selatan


Kehadiran buku Pengembara Dakwah merupakan salah satu upaya pengembangan narasi-narasi positif mengenai dakwah Islam di tengah modernisasi teknologi digital. Dikaitkan dengan kondisi pandemi Covid-19 yang belum juga usai. Apa yang dilakukan para penulisnya ini merupakan bentuk dakwah bil tadwin atau dakwah dengan tulisan. Dakwah dengan literasi semacam ini mutlak mesti menjadi arus utama dalam agenda dakwah ke depan.

Ahmad Soleh, Sekretaris Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Penulis Buku Wajah Islam Kita


Hadirnya buku ini menjadi penegas bahwa seburuk apapun situasi tidak boleh berhenti untuk memproduksi pikiran-pikiran jernih. Selamat membaca buku karya para cendekiawan putra harapan penyambung hidup generasi umat Islam seribu zaman.

Muhammad Dwifajri, M.Pd.I., Ketua LPP AIKA UHAMKA


Impresif dan membanggakan atas terbitnya buku Pengembara Dakwah. IMM seolah bergerak dalam “operasi senyap” (silent operation) untuk membuktikan diri bahwa IMM tidak sekadar berwacana dan berdiskusi, tapi bertindak konkret untuk masa umat dan bangsa. Buku ini merekam kisah para kader IMM yang bergerak di tingkat “akar rumput” di tengah pandemi. Buku ini juga memberikan gambaran atas ikhtiar, ide-ide, renungan, dan nilai-nilai hikmah-hikmah untuk menjalani kehidupan yang lebih baik saat pandemi. Saya mengucapkan selamat atas terbitnya buku ini dan semoga menjadi berkah dan pahala yang diperhitungkan oleh Allah di akhirat kelak.

Suparman S.E., Ketua Umum DPD IMM DKI Jakarta


Bersyukur membaca buku Pengembara dakwah yang ditulis oleh 14 orang anak-muda kader IMM Jakarta selatan, ada 7 IMMawati dan 7 IMMawan, saya tidak tahu apakah ini memang sengaja setengah-setengahnya IMMawati dan setengahnya IMMawan atau kebetulan saja IMMawan dan IMMawati ini sebagai kontributor dalam tulisan buku ini. Syukur pertama, saya merasa bangsa karena ada kader IMMawati ataupun IMMawan yang tertarik menulis, da’wah melalui tulisan berupa ikhtiar, ide-ide, renungan dalam usaha menyampaikan gagasan-gagasan original pemikirannya, mengingat saat ini narasi yang dibangun anak muda seringkali berupa retorika-retorika di lapangan terbuka, tidak jarang pemikirannya hilang ditelan debu jalanan. Syukur kedua, gagasan dan ide tulisan minimal membutuhkan dua hal, pertama kemampuan nalar kritis dari hasil pengamatan, pemahaman dan kemampuan membaca fenomena, kedua menuangkan kembali ide-ide dalam bentuk tulisan yang harus enak di baca, gagasan yang dimaksudkan penulis mudah dipahami, kedua hal ini sering kali tidak mudah di lakukan. Syukur ketiga, memahami fenomena Covid-19 dalam berbagai bentuk kegelisahan bersama, yang ditulis dari hasil pengamatan, pemahaman dan keterbacaan fenomena. Kegelisahan anak muda disertai solusi dan kritik-kritik yang kritis supaya Covid-19 ini dapat ditangani dengan baik oleh seluruh warga masyarakat. Syukur ke empat banyak yang telah dilakukan oleh IMMawati dan IMMawan seperti telah dituliskan para kontributor dengan beragam penyelesaian. Usaha yang dilakukan anak muda ini dari mulai usaha konkrit melakukan bantuan, memberi ide penyelamatan sampai bagaimana orang beriman perlu mengambil hikmah dari ujian yang Allah berikan, seperti diungkapkan Tasya di hal 98. Semoga buku ini memberikan prespektif yang baik untuk memahami usaha da’wah Imawan dan Immawati Jakarta selatan membaca fenomena Covid – 19. Teruslan asah ketermapilan menulis dan berd’wah, semoga kelak dikemudian hari buku-buku lain akan lahir, satu orang, satu buku, dan buku-buku lainya. Teruslah menginspirasi.

Dr. Lelly Qodariah, M.Pd., Wakil Rektor III UHAMKA

Posting Komentar

0 Komentar