GHIRAHBELAJAR.COM - Resensi Buku Perjalanan Rasa Fahd Pahdepie
“Belajarlah. Jika kau belum mengerti, kau akan melakukan kesalahan lagi. Tetapi itu wajar. Sebab tak ada satupun manusia yang bisa berjalan tanpa terlebih dahulu terjatuh, bukan? Tetapi, teruslah berjalan. Kapan pun kau merasa pintar, kau akan terjatuh—melakukan kesalahan. Maka teruslah merasa bodoh, sebab kau harus terus belajar.”
―Fahd Pahdepie
Memori yang terserak. Mungkin itu frasa awal yang muncul di
kepala saya ketika membaca secara sekilas daftar isi dari buku Perjalanan Rasa
karangan Fahd Pahdepie ini. Ya, buku ini kurang lebih berisi memori kenangan
penulisnya, Fahd Pahdepie.
Di buku yang berisi kumpulan tulisan singkat ini, penulisnya
menceritakan tentang apa saja yang membuatnya seolah ingin mengungkapkan,
“Perjalanan rasa inilah yang membuatku jadi seperti ini, saat ini.” Jika
dilihat secara runtut, daftar isinya dimulai dengan “Mama” dan terakhir
penulisnya menceritakan kisahnya bersama “Ayah”.
Secara isinya, saya kira buku ini cukup baik. Setiap kisah
yang diungkapkan penulisnya mampu membawa pembaca pada tiap-tiap plot tentang
rasa, yang meski tak saling terhubung. Namun, ada kata kunci dari tiap akhir
tulisan yang kembali dikisahkan ke dalam kisah selanjutnya. Kadang
melompat-lompat, kadang juga memperdalam makna tulisan sebelumnya.
Ya, kira-kira secara garis besar saya rasa buku ini ingin
mengajak kita merenungi, “Betapa beruntungnya bisa memiliki keluarga, orang
tua, teman, pengalaman, dan kenangan-kenangan.” Yang kesemuanya itu turut
membentuk pola pikir dan pola tindak kita.
Syahdan, buku ini tidak terlalu larut dalam dramatisasi
kisah-kisahnya. Jadi, tak perlu khawatir atau terlalu cepat mengambil
kesimpulan bahwa buku ini buku orang lebay, melankolis, maupun romantis.
Nyatanya, buku ini mampu membawa wawasan baru buat pembacanya yang dihadirkan
melalui medium bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti.
Selain masalah isinya. Tentu saja tampilan buku pun patut
menjadi perhatian. Secara visual, tampilan buku ini agak feminine atau terkesan
perempuan. Apalagi dengan kombinasi warna-warna soft seperti pastel, biru
langit, dan sebagainya. Namun, jangan terlalu dirisaukan, justru dengan desain
seperti itu kita bisa sangat menikmati buku ini. Desai layoutnya yang kekinian,
dengan jenis huruf yang nyaman dibaca, gambar-gambar sederhana, dan
kutipan-kutipan yang dibuat grafis menarik, buku ini menjadi amat nyaman untuk
dibaca.
Untuk bisa tahu seberapa menariknya buku ini, saya
menyarankan kawan-kawan sekalian segera membelinya. Agar kawan-kawan pembaca
sekalian bisa memberikan penilaian sendiri terhadap buku Perjalanan Rasa karya
Fahd Pahdepie ini.
“Kita bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa, sampai kita mewakili pikiran dan perasaan kita sendiri!”
–Fahd Pahdepie
Identitas Buku
Judul: Perjalanan Rasa
Penulis: Fahd Pahdepie
Penerbit: Bentang Pustaka
Tebal: 190 hlm
Terbitan: Februari 2018
0 Komentar