GHIRAHBELAJAR.COM - Din Syamsuddin. Siapa tak kenal dia? Sosok Prof. Dr. KH. Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, M.A. yang lebih dikenal sebagai sosok Muslim moderat yang kerap menyerukan perdamaian bahkan di belantika internasional. Posisinya sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah dua periode (2005-2010) dan (2010-2015), Ketua Umum MUI (2014-2015), serta berbagai posisi strategis lainnya di level nasional dan internasional menempatkan Din sebagai news maker. Tulisan, opini, komentar, dan kegiatannya banyak dimuat di media-media secara luas.
Di samping sebagai figur publik, Din juga adalah seorang ulama, cendekiawan,
organisator, politisi, dosen, dan aktivis yang sering diberitakan. Din punya
sisi personal yang tidak banyak diketahui orang. Siapa sangka, misalnya, bahwa
Din kecil tiap hari menjajakan kue bikinan ibunya di sekolah, pergi ke sekolah
tanpa alas kaki, dan mencuci baju di kali. Tapi, ada satu hal yang membedakan
Din kecil dengan anak kampung lainnya: tekad besarnya menjadi ulama.
Tekad itulah yang membawanya dari kampungnya di Sumbawa ke
Pondok Modern Darussalam Gontor selepas SMP meski izin dari orangtuanya keluar
setelah dia berpura-pura gila! Di Gontor inilah Din tampaknya menemukan kawah
candradimukanya untuk mewujudkan impiannya itu. Di samping mempelajari
ilmu-ilmu keislaman, Din juga menekuni bahasa Inggris dan Arab, dua alat yang
kelak memuluskannya mengembara dan berpikrah di dunia internasional.
Di UIN (dulu IAIN) Jakarta tempat Din belajar selepas lulus
dari GontorDin menemukan dunia baru: aktivitas kemahasiswaan yang
menggairahkan. Di sinilah Din yang dibesarkan di keluarga NU, mendapatkan
pendidikan dasar dan menengah di madrasah NU, bahkan pernah menjadi ketua
Ikatan Pelajar NU (IPNU) mengalami titik balik (turning point) yang amat
menentukan: aktif di IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah). Dari sini, karier Din
di Persyarikatan Muhammadiyah berkembang pesat: dari Ketua IMM, kemudian Ketua
Pemuda Muhammadiyah, lalu Wakil Ketua Umum PP Muhammadiyah hingga akhirnya
terpilih sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah selama dua periode berturut-turut.
Kiprah Internasional
Kiprah Din Syamsuddin tidak sebatas di ranah domestik, tetapi meluas ke
kancah internasional, misalnya Ketua World Peace Forum (WPF); Presiden Asian
Committee on Religions for Peace (ACRP), bermarkas di Tokyo; Presiden
Kehormatan World Conference on Religions for Peace (WCRP), berbasis di New
York; Anggota Strategic Alliance RussiaIslamic World; Anggota Advisory Forum of
King Abdullah International Centre for Interreligious and Intercultural
Dialogue yang berkedudukan di Wina, Austria; Anggota Advisory Council of OIC Salam
Messaging Centre, Jeddah; Anggota United Kingdom-Indonesia Islamic Advisory
Forum.
Din Syamsuddin juga pernah dipercaya memberi sambutan atas nama umat
Islam di hadapan Paus Fransiskus di Assisi; pada General Assembly of World
Council of Churches di Busan, Korea, dan pada General Assembly of World Jewish
Congress di Budapest, Hongaria. Din yang pernah menerima Bintang Kehormatan
dari beberapa negara seperti Malaysia, Yordania, Italia, China, dan Jepang,
akhir Maret 2017 menerima Gelar Doktor Honoris Causa dari University of Fatoni,
Thailand, atas jasanya dalam pengembangan pemikiran dan peradaban Islam.
Guru Besar Pemikiran Politik Islam
Di dalam negeri, Din Syamsuddin tetap berkiprah di almamaternya
sebagai Guru Besar Pemikiran Politik Islam pada FISIP UIN Jakarta; Ketua
Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu; dan Ketua Dewan Nasional Pergerakan
Indonesia Maju (DN-PIM), sebuah gerakan lintas agama, suku, profesi, dan gender
untuk kemanusiaan, kemajemukan, dan kebersamaan.
Dengan segala pengalaman dan kiprahnya di level nasional dan
internasionalnya itu, Din tidak lupa kepada asal-usulnya: Sumbawa. Maka, Din
sekarang merintis sebuah pesantren modern internasional di Sumbawa dengan
semboyan: Dari Desa Mengubah Dunia.
Selain itu, di dalam buku ini ada kisah-kisah human interest
yang menarik, misalnya bagaimana Din melakukan diplomasi pisang raja dan kitab
kuning hingga berhasil membebaskan seorang TKW dari ancaman hukuman mati di Uni
Emirat Arab; bagaimana Din nyaris mengalami kecelakaan maut dalam kebakaran
pesawat; bagaimana Din menikah dengan seorang anak SMA menjelang keberangkatan
studi S2 ke Amerika; bagaimana Din menolong seorang ibu yang kerepotan di
bandara.
Pendeknya, buku ini menampilkan catatan hidup personal yang
belum banyak diketahui publik tentang seorang tokoh Islam Indonesia asal Sumbawa
yang terus menyuarakan Islam rahmatan lil 'alamin kepada dunia.
Identitas Buku
Judul: Din Syamsuddin; Dari Sumbawa Untuk Dunia
Penulis: Fadmi Sustiwi
No. ISBN: 9786024410063
Penerbit: Mizan
Tanggal terbit: April - 2017
Jumlah Halaman: 256 halaman
Kategori: Biografi
Harga: Rp 69.000
Sampul Buku:
0 Komentar