Asesmen Penting untuk Identifikasi Kesulitan dalam Pembelajaran PAUD


GHIRAHBELAJAR.COM, YOGYAKARTA – Tim Pengabdian Masyarakat LPPM Uhamka bekerja sama dengan mitra produktif Pimpinan Pusat Aisyiyah Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah menggelar kegiatan Diklat Kepala Sekolah dan Guru Paud Aisyiyah PWA Yogyakarta, pada 22 Juni-5 Juli 2021.

Kegiatan yang dilaksanakan selama enam hari, yaitu tiga hari diklat secara daring dan tiga hari tugas mandiri. Penugasan dilakukan secara daring melalui google form dan email. Diklat tahap pertama diselenggarakan di 8 wilayah provinsi di Pulau Sumatra dan Jawa, yaitu Sumatra Selatan, Riau, Bengkulu, Sumatera Barat Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Diklat yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan diri dan kompetensi profesional guru PAUD Aisyiyah.

PWA Aisyiyah Yogyakarta sebagai salah satu wilayah penyelenggara diklat yang dilakukan pada tanggal 30 Juni-5 Juli 2021 diikuti 93 peserta yang merupakan kepala sekolah dan guru. Tim pengabdian masyarakat wilayah PWA Aisyiyah Yogyakarta terdiri atas Dr. Siti Hajar, S.Pd, M.Pd dan Dr. Asni, M.Pd.Kons. Dari biodata peserta diketahui secara kualifikasi pendidikan peserta diklat 84 % peserta berkualifikasi Sarjana (S1), 9 % (Magister), 7 % belum S1 atau sedang melanjutkan pendidikan kesarjanaan.

Dari sini kita bisa ketahui secara umum guru memahami tentang pentingnya asesmen sebelum, saat dan sesudah kegiatan pembelajaran berlangsung. Materi asasmen adalah salah satu materi dalam mata kuliah yang dipelajari saat menempuh studi di Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan (FKIP). Asesmen biasa dilakukan untuk mengetahui kondisi awal, karakteristik peserta didik (siswa PAUD) agar layanan pembelajaran yang diberikan pada anak sesuai dengan masa pertumbungan dan perkembangan melalui 2 proses inti yaitu testing dan diagnosis.

Hasil dari analisis data yang didapatkan dari wawancara dan penugasan mandiri peserta diklat Kepala Sekolah dan Guru Paud Aisyiyah PWA Yogyakarta,30 Juni – 5 Juli 2021, maka didapatkan beberapa permasalahan yang muncul dalam pembelajaran di masa pandemi covit 19 pada sekolah PAUD Aisyiyah. 3 persoalan utama yang ditemukan dan sering muncul ketika guru PAUD melakukan kegiatan asesmen. Yaitu, kesulitan pertama, kesulitan dalam mengetahui karakteristik Anak secara Daring. Pada masa pandemi covid 19 guru tidak bisa melakukan observasi secara langsung pada siswanya sehingga apa yang terlihat dilayar monitor smartphone, informasi yang didapatkan dari data orang tua lebih membutuhkan analisis yang mendalam dan ada beberapa faktor di luar anak yang menyebabkan data menjadi bias atau tidak sesuai dengan karakteristik siswa secara utuh.

Kesulitan kedua, pemilihan media, metode pembelajaran, materi bahan ajar serta evaluasi proses/ hasil selama pembelajaran daring. Peranan orang tua dalam kegiatan pembelajaran daring menjadi faktor utama dan penentu keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran. Pandemi covid 19 membutuhkan dominasi peran orang tua dalam mendidik sekaligus mengajarkan materi pembelajar pada anak di rumah, sehingga pola asuh, keaktifan orang tua, karakteristik orang tua menjadi penentu ketercapaian pembelajaran, di sisi lain guru harus memiliki kecermatan dan ketelitian untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan siswa apakah sesuai dengan kemampuan anak atau terjadi bias data akibat dominasi peranan orang tua, seperti hasil pekerjaan siswa yang dikerjakan orang tua, perhatian siswa mudah teralih dan kurang fokus dalam penggunaan smartphone, dll.

Kesulitan ketiga, problem perubahan peran orang tua dari peran orang tua saat pembelajaran luring ke daring pada masa pandemic Covit 19. Jika sebelum pandemi orang tua mendampingi anak belajar di rumah setelah mendapatkan materi dan bimbingan dari guru di sekolah. Masa pandemi covid 19 merubah peran orang tua dalam mendampingi belajar anak di rumah selama 24 jam bersama dengan anak.

Dari ketiga kesulitan tersebut ada beberapa hal lain yang memunculkan kekhawatiran dan membutuhkan pemikiran bersama tentang mulai menurunnya minat orang tua menyekolahkan anaknya di sekolah PAUD akibat pembelajaran di rumah selama masa pandemi covid 19. Sebagian orangtua merasa lebih baik anak diajari sendiri tanpa harus di sekolahkan di PAUD. Dari sini dibutuhkan kreativitas pihak PAUD untuk selalu melakukan berbagai adaptasi dalam sistem pembelajaran, meningkatkan kolaborasi dan bekerja sama dengan orang tua siswa, serta mengagendakan waktu khusus bertema parenting dan memberikan kesempatan orang tua untuk menceritakan kesulitan dan hambatan pada saat mendampingi siswa belajar di rumah.

Dampak negatif jangka panjang penggunaan smartphone pada anak usia dini yang harus mulai diantisipasi dan dicegah sejak dini. Dari sinilah maka pembelajaran daring untuk anak PAUD tetap wajib didampingi orang tua. Guru PAUD harus memiliki kreativitas untuk memanfaatkan benda-benda di lingkungan sekitar anak dalam kegiatan pembelajaran, kerjasama anak dan orang tua yang mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan emosi, sosial, spiritual anak.

Manfaat asesmen selain untuk identifikasi awal kebutuhan, karakteristik siswa, permasalahan yang dihadapi oleh siswa, maka hasil asesmen dapat dimanfaatkan guru untuk studi pendahuluan dalam latar belakang penelitian seperti penelitian tindakan kelas.

Posting Komentar

0 Komentar