Dua Buku Fiksi Pilihan tuk Menemani Akhir Pekanmu


GHIRAHBELAJAR.COM - Halo sahabat Ghirah Belajar. Kamu pernah memerhatikan nggak, kalau biasanya, ada dua tipe orang kalau lagi baca buku.

Yang pertama, tipe si pembaca kilat. Tipe ini biasanya semangat banget buat membaca cerita di dalam buku sampai selesai. Mereka bisa menyelesaikan satu buku dalam satu hari atau bahkan hanya beberapa jam saja. Luar biasa ya!

Nah, ada tipe kedua adalah si pembaca santuy. Si santuy ini biasanya menghayati banget cerita dari buku yang mereka baca. Jadi, mereka sukanya dikit-dikit tutup buku, terus mikirin tokoh di dalam ceritanya. Makanya, bacanya tidak langsung selesai dan dilanjut di lain hari.

Hmmm... Kamu tipe yang mana? Atau, kamu tipe keduanya? Apa pun tipe baca kamu, yang penting bukan baca buku bajakan, ya!

Berikut ini adalah dua buku rekomendasi Ghirah Belajar buat kamu. Selamat berakhir pekan, semoga beberapa judul buku yang kami pilihkan ini bisa menjadi sahabatmu membaca di manapun dan kapan pun. Apa saja ya? Langsung saja disimak, siapa tahu kamu sudah baca salah satunya!

1. Cinta Tak Ada Mati Karya Eka Kurniawan



Kematian perempuan itu sama sekali tak menghentikan cintanya, sebaliknya cinta itu semakin menjadi-jadi. Setelah menjadi bangkai, tiba-tiba perempuan itu menjadi setengah dewa, dan ia semakin memujanya. Ia menghabiskan tiga malam penuh insomnia, di mana setelah bertahun-tahun ia menangis begitu menyedihkan dan berdoa dengan serampangan agar Tuhan mengembalikan perempuan itu ke dunia, dengan cara apa pun. 

Ia tahu itu tak mungkin, kecuali akan menjadi teror bagi orang yang hidup, tapi ia bersikeras perempuan itu bisa hidup kembali didorong oleh cintanya yang meluap-luap. Ia memimpikannya dalam tidur-tidur yang sejenak, dan membayangkannya di waktu-waktu terjaga yang menyiksa. Kadang-kadang ia berharap perempuan itu muncul di sudut kamarnya, tak peduli yang muncul adalah hantu.

Cinta Tak Ada Mati dan Cerita-cerita Lainnya adalah kumpulan cerpen karya Eka Kurniawan, penulis pemenang World Readers’ Award 2016, masuk dalam daftar panjang Man Booker International 2016, pemenang Emerging Voice FT Oppenheimer Award 2016, dan finalis Prix Medicis 2017. Jurnal Foreign Policy menobatkan Eka Kurniawan sebagai salah satu Global Thinkers 2015 atas pencapaiannya meletakkan kembali sastra Indonesia dalam peta sastra dunia.


2. Salah Piknik Kumpulan Puisi Karya Joko Pinurbo



"Ini malam korona. Malam ketika pandemi membuat segalanya berubah dan berbeda. Malam ketika dunia limbung dan tak tahu lagi bagaimana membahagiakan manusia. Malam ketika sepi mengitari tubuhmu menebarkan wabah cinta."

Salah Piknik kumpulan puisi Joko Pinurbo yang ditulis saat pandemi, berisi refleksi sosial yang berbalut satir dan ironi. Dilengkapi ilustrasi karya Alit Ambara, buku puisi yang penuh warna ini juga seakan ingin bilang: jangan piknik-piknik dulu selama wabah corona!

Nah, bagaimana teman-teman? Apakah kedua buku itu sudah kamu baca? 

Posting Komentar

0 Komentar