Dua Ranting Baru Muhammadiyah di Lombok Utara


GHIRAHBELAJAR.COM, LOMBOK - Kelompok 40 Khafilah Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah Aisyiyah (KKNMAs) yang melakukan pengabdian di Desa Rempek, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara, baru saja menyelesaikan masa KKN-nya. Dalam masa pengabdian ini, kelompok 40 KKNMAs berhasil mensukseskan pembentukan ranting Muhammadiyah.

Tidak tanggung-tanggung, inisiasi pelebaran sayap persyarikatan Muhammadiyah di Kecamatan Gangga Khafilah KKNMAs berhasil membentuk dua ranting sekaligus. Ini juga menjadi ranting pertama dan kedua yang ada di Kecamatan Gangga.

Dalam rilis yang diterima GhirahBelajar, Saiful Bahri selaku ketua ranting terpilih pada pelantikan ini menyampaikan bahwa saat ini penuh persaingan. “Mudah-mudahan ini menjadi jalan yang lebih mudah dalam mengurus umat. Di mana pada masa sekarang penuh dengan persaingan, kita bersaing dengan modernitas yang bersaing dengan nilai-nilai keagamaan,” ujarnya.

Selain itu, Kepala Desa Rempek Rudi Artono, menyampaikan Walaupun Ranting Muhammadiyah baru malam hari ini dilantik, namun di awal tahun 2000an kita sudah sering berhubungan dengan Muhammadiyah sejak dulunya. Dimana kita di Desa Rempek sering silaturahmi dengan salah satu tokoh pendiri Muhammadiyah di Lombok Utara, yakni al-Mukaram H Muhsin (almarhum ayah dari Bupati Kabupaten Lombok Utara saat ini).

Rudi juga mengungkapkan keyakinannya terhadap para pengurus Ranting Muhammadiyah yang baru dilantik ini. “Saya yakin dan percaya kepada Pimpinan Ranting Muhammadiyah Rempek dan Rempek Darusalam adalah orang-orang yang kompeten. Dan kita yakin dengan terbentuknya ranting muhammadiyah mari kiita saling bersinergi dan berfastabiqul khairat,” ujar Rudi.

Dalam kesempatan ini salah satu khafilah KKNMAs di Desa Rempek yang sekaligus kordinator pelaksana pembentukan Ranting Muhammadiyah, Fikri Hidayat mengungkapkan harapan untuk Ranting Muhammadiyah yang baru berdiri ini.

“Kita sama-sama berharap dengan berdirinya Ranting Muhammadiyah di Desa Rempek dan Rempek Darussalam dapat menjadi jalan dalam mewujudkan niat serta tujuan kita dalam beragama yang sebenar-benarnya. Sesuai dengan tuntutan Alquran dan hadis,” kata Fikri.

Di sisi lain, Efendi S.pd,. M.pd juga menyampaikan bahwa pada masa dulunya tantangan yang dihadapi Muhammadiyah ini tidak berbeda dengan daerah lain, yaitu penolakan.

“Dulunya Muhammadiyah ini di Lekok, sulit diterima. Namun, berkat perjuangan para tokoh-tokoh kita di Lombok Utara ini, sekarang Muhammadiyah tumbuh dan terus menebarkan semangat kebermanfaatan di masyarakat,” ujar Efendi.

Posting Komentar

0 Komentar