Sibermu, Kampus Siber Pertama di Indonesia


GHIRAHBELAJAR.COM – Pada masa pandemi Covid-19, pendidikan dengan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau online learning kian marak diterapkan berbagai lembaga pendidikan. Mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi. Hampir seluruh kampus di Indonesia menerapkan pembelajaran virtual dengan pertemuan-pertemuan maya.

Hal ini bisa jadi sebuah pecutan zaman, di mana aktivitas pendidikan kita dipaksa beradaptasi dengan zaman. Dipaksa untuk bergerak, berinovasi, dan tidak diam di tempat atau meratapi pelbagai persoalan yang itu-itu saja. Meski selama kurang lebih satu setengah tahun belakangan kita kian akrab dengan sistem PJJ dan online learning, perlu kita sadari satu hal. Yakni, perubahan itu adalah keniscayaan yang mesti direspons.

Perubahan zaman yang ditandai dengan perkembangan teknologi internet, membuat kita mesti kembali beradaptasi. Sebagai manusia tentu kita dibekali kemampuan beradaptasi. Terlebih, hal itu menuntut kita untuk membuat inovasi, penemuan, dan perubahan yang lebih maju. Itulah yang menjadi tantangan peradaban manusia saat ini. Tak kecuali kaitannya dengan dunia pendidikan.



Respons Muhammadiyah


Hal itu tampaknya direspons dengan sigap oleh organisasi Islam berkemajuan, Muhammadiyah. Pasalnya, beberapa waktu lalu, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah berhasil meluncurkan Universitas Siber Muhammadiyah (Sibermu). Sibermu merupakan universitas berbasis media siber yang digagas Muhammadiyah. Kampus digital ini menggunakan modul tunggal pendidikan jarak jauh (PJJ) sehingga pembelajaran yang diterapkan nantinya adalah pembelajaran virtual atau online learning.

Dalam acara peresmian Sibermu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir mengaku bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak yang mendorong berdirinya Sibermu. Haedar menekankan, Muhammadiyah mampu menempuh jalur resmi, legal, objektif, dan mengikuti sistem.

Menurut, jalur seperti itu memang merupakan tradisi dan cara berpikir dari Persyarikatan Muhammadiyah. Sebab, menurut guru besar sosiologi tersebut, Muhammadiyah sebagai organisasi Islam dengan jargon “berkemajuan” tidak terbiasa menggunakan jalur instan, apalagi menerabas. "Ini sebagai bentuk kita mengedukasi masyarakat dan bangsa ini kalau Indonesia tegak baik sebagai negara maupun sebagai bangsa, jika sudah mempunyai tradisi yang profesional, meritokrasi dan good government," kata Haedar, Rabu (6/10), dikutip dari Republika.co.id.

Haedar menjelaskan, Sibermu merupakan mandat negara kepada Muhammadiyah untuk mengisi ruang baru sebagai irisan era revolusi industri 4.0. Dengan tegas Haedar mengungkapkan bahwa pendirian Sibermu merupakan langkah konkret Muhammadiyah menyambut era 4.0, bukan retorika. Dan ini menjadi pertama dan satu-satunya universitas siber saat ini di Indonesia.

Dia juga menekankan, Muhammadiyah menyelenggarakan pendidikan lewat Sibermu dengan saksama dan sistem yang baik. Apalagi, lanjut Haedar, pendirian Sibermu bukan dengan tangan kosong karena Muhammadiyah sudah memiliki dasar pendidikan. Termasuk, pendidikan daring yang sudah dilangsungkan daring di 164 Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) dan jadi bagian integral PTMA sehat. Maka, Haedar berpesan agar Sibermu dikelola dengan sebaik-baiknya dan modern.



Menurut Haedar, Sibermu juga menjadi bukti Muhammadiyah berada di garda depan dalam mengawal inovasi pendidikan dan peradaban modern di Indonesia. "Hal itu dimaksudkan untuk menunjukkan ke Indonesia kalau Muhammadiyah selalu di depan dalam mewujudkan pranata modern bermutu, berkualitas, dan berkemajuan," ujar Haedar.

Biaya Terjangkau


Plt Kepala LLDikti Wilayah V Bhimo Widyo Andoko, seperti dilansir Republika.co.id, berharap dengan biaya yang terjangkau Sibermu dapat menghadirkan pendidikan berkualitas. Terlebih, Sibermu bisa diakses berbagai wilayah di Indonesia, bahkan di berbagai belahan dunia.

Karena itu, dia juga berharap Sibermu dapat menjangkau daerah-daerah luar sehingga mendorong perluasan akses pendidikan secara lebih masif. Selain itu, Sibermu diharapkan mampu memperkuat perguruan tinggi Muhammadiyah lain yang tersebar di dalam dan luar negeri.

Sibermu menerapkan, tiga peran penting hari ini, yakni sebagai perguruan tinggi yang menerapkan PJJ, sebagai agregator dan fasilitator pertukaran pelajar dalam Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). “Saya menghargai kehadiran Universitas Siber Muhammadiyah, meluaskan jangkauan untuk menjangkau daerah-daerah 3T di Indonesia. Saya berharap, Sibermu terus meningkatkan kualitas dengan terus tingkatkan sistem monitoring dan evaluasi,” kata Bhimo.



Sibermu telah resmi mendapatkan izin operasional melalui diterbitkannya SK Mendikbudristek 430/E/0/2021. Sebelumnya, Sibermu juga telah memperoleh izin prinsip setelah menjalani evaluasi lapangan virtual dari Dirjen Dikti di Kampus Sibermu Jalan Hos Cokroaminoto Yogyakarta.

Dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi, Sibermu terdiri atas enam program studi, yaitu sistem informasi, hukum, administrasi kesehatan, akuntansi, dan manajemen. Selain itu, dalam rangka mendukung modernisasi pendidikan di PTMA, Sibermu juga berperan sebagai penyedia mata kuliah untuk Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) selaku agregator.

*Konten ini dibuat oleh Tim GhirahBelajar

Posting Komentar

0 Komentar