Masihkah Kamu Berpikir Salah Masuk Jurusan?


GHIRAHBELAJAR.COM, Oleh: Muhammad Rizqy Mauludy

Pertanyaan yang terkadang lewat dipikiran seorang mahasiswa ataupun mahasiswi di saat pertengahan menjalani kuliah nya, terutama seorang mahasiswa baru di semester 1 ataupun 2, bahkan ada seorang mahasiswa yang dia berfikir ingin berhenti dan pindah jurusan, tapi dengan melihat pengorbanan orang tua nya dalam memasukkan mahasiswa tersebut kedalam sebuah perguruan tinggi, ia menjalani ke depannya secara terpaksa dan tertekan. Bila faktanya seperti itu, apakah itu yang terjadi padamu sekarang? Dan apakah kamu benar-benar salah jurusan?

Rasa bosan. ya, bisa jadi rasa tersebut yang selalu menghantuimu tatkala di sela-sela perkuliahanmu, disebabkan materi, presentasi bahkan tugas-tugas yang banyak. Padahal, kamu telah menjalani rutinitas kuliahmu yang sistematis.

Dikutip dari Rencanamu.id, ternyata ada 15 ciri mahasiswa yang salah jurusan. Apakah kamu termasuk? Simak ciri-cirinya sebagai berikut:

15 Ciri Kalau Kamu Salah Jurusan


  1. Kamu kebingungan saat ditanya "Mengapa kamu mengambil jurusan itu?" 
  2. Mengambil jurusan karena sedang populer dan juga pilihan orang lain seperti orang tua, keluarga, pacar, teman, atau orang lain. 
  3. Kebingungan saat ditanya rencana hidup lima tahun ke depan atau menjawab yang gak nyambung dengan jurusan yang kamu pilih.
  4. Tidak punya mata kuliah favorit alias standar-standar aja.
  5. Tak tertarik saat menjelaskan jurusan yang kamu pilih.
  6. Merasa tidak tertarik dengan prospek karier dari jurusan yang kamu pilih.
  7. Minat dan obrolan dengan teman seangkatan gak nyambung. Namun, bisa aja nyambung kalau berbincang urusan passion seperti gadget, hobi dan lain-lain.
  8. Kamu lebih tertarik bahas topik di jurusan lain dibandingkan jurusan yang kamu pilih.
  9. Sulit konsentrasi saat mendengarkan materi kuliah di kelas.
  10. Kamu tidak banyak berkembang dari perkuliahan yang didapatkan. Kamu justru berkembang karena kegiatan atau hobi yang gak berhubungan dengan kuliah.
  11. Banyak yang bilang kamu berbakat di dalam suatu hal atau bidang tetapi justru gak berhubungan dengan jurusan perkuliahmu.
  12. Semakin lama dan banyak mempelajari mata kuliah, kamu justru merasa semakin gak nyambung dengan materinya.
  13. Dari sekian banyak alumni dan senior kamu, tak ada sama sekali yang menginspirasi kamu dalam kehidupan profesional.
  14. Jika ada tawaran pindah jurusan, kamu akan mengambil kesempatan itu.
  15. Kamu tidak memiliki semangat untuk mengerjakan tugas dan proyek kuliah
Dari kutipan ciri di atas, bila memang kamu termasuk, tenang sebuah masalah pasti ada sebuah jalan keluarnya, sekarang kamu coba berpikir jikalau jurusan yang sedang kamu jalani itu memang bertujuan untuk muara ilmu pengetahuan serta sebagai pedoman kamu dalam menjalani hidup sampai akhir hayat, yakinlah kamu gak salah jurusan, cuma kamu kurang dalam beradaptasi dengan sebuah rutinitas, atau mungkin kamu salah dalam menyusun pola hidup mu dalam perkuliahan, maka ubahlah pola hidup mu, memulai hidup dengan memikirkan tujuan akhir mu, seperti contohnya jikalau kamu ingin ke Jakarta dari Malang, kamu lihatlah Jakarta nya dulu bukan kamu lihat Surabaya bahkan Bali, ditempuh pakai apa? Dan durasi berapa jam?

Jikalau kamu benar-benar salah jurusan itu ibarat kamu naik bus salah jurusan akhir, makin jauh kamu jalanin makin kamu tersesat dengan jurusan tersebut, maka apakah kita harus berhenti dan berbalik ke arah awal, tidak! Justru kita harus segera pindah jurusan yang benar dalam satu jalan, dan keputusan tersebut kembali bergantung dengan dirimu sendiri. Dan dengan tulisan ini penulis tidak bermaksud untuk mengambil alih buat nentuin pilihanmu, dan pada akhirnya bagaimanpun yang menerima keputusan dan bertanggung jawab itu dirimu.

Ketika keputusan itu kamu mundur kamu harus siap dengan konsekuensi nya, apa itu konsekuensi ya? Yaitu di antarnya waktu yang terbuang, biaya yang terbuang selama kamu kuliah selama ini, dan yang terpenting masa depan kamu sendiri, yang terpenting dalam memutuskan anatara dua perkara yaitu kamu lebih memprioritaskan pada satu hal.

Dan bila ada kendala dalam izin dengan orang tua, bagaiamana ya solusinya? Memang masa masuk kuliah bukan lagi seperti masa SMA, mungkin kamu di saat menentukan pilihan untuk masuk perguruan tinggi di tentukan dengan pilihan orang tua, memang ini sering terjadi pada mahasiswa dari segi kehidupan nya selalu bergantung dengan orang tua, dan kejadian ini merupakan fenomena klise yang akan berakibat fatal masa depanmu, dan tanpa kamu sadar kamu gak menjalani apa yang kamu inginkan.

Memang pada awalnya orang tua memilihkan jurusan kita itu dengan niat yang baik dan dengan pertimbangan dan pengalaman dari mereka, tapi terkadang sebagai orang tua lupa anak nya tersebut sudah besar dan bisa dalam memilih secara spesifikasi, dan faktanya orang tua juga terkadang menganggap kita masih kecil dan polos dan masih belum faham tentang dunia luar, tapi menurut penulis di sini yaitu memilih jurusan itu bukan perihal memahami dunia luar, tapi bagaimana memahami diri sendiri.

Lalu bagaimana cara untuk diterima keputusan kita oleh orang tua, yaitu tunjukin kalau kamu itu sudah beranjak dewasa, dalam menyelesaikan masalah kamu menghadapinya sendiri, dan dalam bertanggung jawab, maka orang tua mu akan percaya bila anak nya bertanggung jawab dalam konsekuensinya, dan bisa menyusun rencana untuk masa depan kamu. Dan dengan cara di atas pasti orang tua kamu akan menghargai keputusanmu.

Kalau ada pertanyaan, bagaimana bila ada kendala dalam finasial? Yang di mana kamu tidak mampu mengulang kuliah kembali karena faktor ekonomi keluarga, perkara ini juga bisa menjadi pertimbangan krusial, terlebih biaya kuliah kamu masih bergantung dengan orangtua, peraturan dari pemerintah sekarang ini (untuk PTN) penerapan biaya kuliah didasarkan pada Permendikbud No 55 Tahun 2013, yang mewajibkan seluruh Perguruan Tinggi Negeri menerapkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang ditanggung setiap mahasiswa disesuaikan dengan kemampuan ekonomi keluarganya. 

Selain biaya yang disesuaikan dengan kemampuan orang tua / wali, sistem UKT juga tidak akan terlalu membebani ekonomi orang tua/wali di awal masuk kuliah karena biaya UKT dipukul rata setiap semester dan tidak ada uang pangkal, oleh karena itu buat kamu yang keadaan ekonominya masih belum berlebihan, seharusnya sistem UKT ini udah lumayan banyak ngebantu kamu yang sedang kendala dalam pembayaran.

Seperti yang dilansir di laman Zenius.net (by Glenn Ardi, Januari 10/2015) dia berkata mengenai pertimbangan dalam masalah finansial dalam memasuki perkuliahan. “Ngomong-ngomong soal hitungan duit, ada satu hal lagi yang perlu lo pertimbangin terkait faktor biaya. Mungkin buat sebagian dari lo yang ngerasa salah jurusan ngerasa sayang banget kalo harus ngeluarin duit lagi buat ngulang ambil kuliah di jurusan yang lain, tapi kalo dari pengalaman gua sih… di antara temen-temen gua yang ngerasa salah jurusan tapi maksa terus lanjutin kuliah, hampir gak ada satu pun yang akhirnya berhasil menyelesaikan kuliah mereka sampai selesai. Inilah yang perlu kamu percayakan baik-baik, yang namanya menjalani kuliah di Indonesia itu bisa dibilang tantangan yang cukup berat, dari mulai banyaknya jumlah SKS yang harus dijalani, tugas-tugas yang menumpuk, kerjaan di laboratorium, ujian semester, kerja praktik lapangan, seminar, sidang, skripsi, dan sebagainya. Jelas, kalau itu semua tidak kamu jalanin dengan penuh ketekunan karena kamu benar-benar menyukai bidangnya, bisa dibilang sulit banget buat kamu untuk bisa bertahan sampai lulus. Berdasarkan pengalaman kakak-kakak tingkat yang maksain kuliah walau udah tidak niat tuh biasanya ujung-ujungnya Drop Out juga.”

Dan dengan akhirnya, penulis di artikel ini hanya bisa memberikan solusi dan masukkan yang terbaik untuk para mahasiswa atau mahasiswi yang baru menjalani atau terlebih sudah berada di pertengahan kuliahnya, karena keputusan untuk mundur ataupun maju ada di tangan kalian, semoga kita sama-sama menjalani kuliah dengan lancar tanpa hambatan dari sisi manapun dan lulus pada waktunya, sehingga kita bisa menggapai cita-cita kita dan orang tua kita inginkan.



Posting Komentar

0 Komentar