Penggunaan Bahasa Zaman Now



GHIRAHBELAJAR.COM, Oleh: Dika Yuda Brigitta*

Pasti kalian pernah mendengar kata asing yang pernah kalian temui di media sosial seperti tbh, lol, wtf, otw, btw, dan masih banyak lagi bahasa yang di singkat dari bahasa asing, salah satunya bahasa Inggris. Tentunya itu sangat tidak asing lagi terjadi pada zaman sekarang, di mana semua teknologi dan zaman berkembang pesat.

Perkembangan ini pun pasti memiliki dampak negatif dan positif bergantung dengan cara pandang kita dalam mengambil sebuah pilihan. Semuanya pasti tahu jika zaman semakin maju,maka semua bisang pun mengikuti, begitu juga dengan bahasa. Bahasa memiliki sifat dinamis,di mana tiap tahunan pasti ada pembaruan dalam kosa kata kebahasaan.Apalagi zaman sekarang bisa dibilang zaman now masyarakat makin banyak berkreasi dan kreatif terutama dalam bidang bahasa sehari-hari untuk berkomunikasi lebih mudah.

Nah,dengan adanya perkembangan pada zaman ini kosa kata bahasa semakin banyak terkhusus pada bahasa gaul,yang banyak sekali digunakan di kalangan anak muda. Tidak hanya di kalangan anak muda, bahasa gaul ini pun diikuti oleh beberapa orang tua yang memang circlenya bisa di bilang juga orang tua zaman now. Sangat intens dan luas memang, sehingga sangat memungkin fenomena ini dilakukan oleh semua orang.

Fenomena ini biasanya paling banyak terjadi di media sosial, seperti instagram, twitter, kaskus, whatsapp yang di mana media ini menjadi wadah untuk berkomunikasi dan bertukar opini. Munculah di benak kita penggunaan bahasa gaul ini tentu untuk terlihat lebih gaul atau high dalam berkomunikasi agar tidak terlihat kampungan atau norak.

Pernah terpikir oleh saya, apakah penggunaan bahasa slang ini bagus untuk dibudayakan atau tidak secara, jika zaman terus maju,kosa kata bahasa asing terus muncul, ini akan memiliki dampak negatif terhadap bahasa Indonesia sendiri. Padahal jika kita lihat lagi,masih banyak masyarakat Indonesia yang mengucapkan bahasa Indonesia dengan tidak baik karena kosakata bahasa Indonesia lebih dipandang terlalu baku atau formal jika digunakan dalam percakapan sehari-hari.

“Oh berati bahasa asing punya dampak buruk dong?” Baik atau buruk itu bergantung dengan penilaian kita masing-masing. Balik lagi jika kita melihat dampak positifnya, bahasa asing tentu bisa di jadikan sebagai ajang pelatihan agar tidak tertinggalnya kita pada zaman modern ini.Ajang pelatihan ini tentu dapat kita lihat dan pelajarin di youtube, dan juga media sosial lainnya untuk dapat melihat trendi apa yang terjadi pada negara lain.

Memaraknya penggunaan bahasa asing ini harus memiliki batasan, jika tidak bahasa kita sendiri akan punah kalau kita terus menyerap bahasa asing yang lain. Kepunahaan bahasa inilah yang harus tetap kita jaga, jika itu sampai terjadi, bagaimana nasib orang yang di daerah pelosok Indonesia yang masih mempertahankan bahasa daerahnya. Mengerikan sekali bukan?

Untuk itu, mari sama-sama kita melestarikan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, dan membuang pandangan orang lain bahwa bahasa Indonesia, sangat menarik untuk di pelajari, bukan hanya bahasa Indonesia saja yang harus di pertahankan, bahasa daerah pun juga harus kita lestarikan agar tidak terjadi kepunahaan bahasa dalam negara dan juga bahasa daerah kita sendiri.

Masih banyak sekali masyarakat Indonesia yang tidak paham bahasa daerahnya sendiri. Bermacam cara bisa kita lakukan untuk mempertahan bahasa daerah dan juga bahasa Indonesia. Mulai dari membuat pementasan seni budaya daerah yang dilakukan untuk menarik perhatian masyarakat agar mau mempelajari.

Bukan hanya kita saja, banyak sekali wisatawan asing yang mempelajari bahasa daerah dan juga bahasa Indonesia, bahkan mereka sampai rela mengikuti les khusus agar mereka dapat berkomunikasi lebih mudah di Indonesia. Maka dari itu, terus-menerus dalam berkreasi, berinovasi, dan berkembang dalam penggunaan bahasa asing, tetapi tetap mempertahankan bahasa negara sendiri agar tidak punah.



*Dika Yuda Brigitta, mahasiswa semester V Universitas Pamulang.

Editor: Reza

Posting Komentar

0 Komentar