3 Puisi Ahmad Soleh, Mengantre Doa


GHIRAHBELAJAR.COM, Oleh: Ahmad Soleh 


Tuhan, Aku Mau Terbang


Tuhan, aku mau terbang
tapi bagaimana caranya?
aku tak punya sayap

“bekerjalah, cari uang.
bila sudah banyak, pergilah
ke bandara. di sana dijual banyak sayap
belilah mana yang kausuka
terbanglah, terbang!"
kata Tuhan.

“dan jangan lupa pulang.”

21 Oktober 2021


Lupa Cara Terbang

di jendela itu
aku melihat wajahmu
tampak mengepul
terbang di sela gulali

kau begitu terang
meski berkabut
tatapanmu menyilaukan

aku tak kuat
memilih tidur sejenak

o, sudah satu jam
kita mengarungi cakrawala
melihat rimba
dari lagit-langit

sembilan puluh lima menit
kita kan tiba
menapaki jalan aspal lagi
berlari lagi
rebahan lagi
dan pasti lupa
bagaimana cara terbang.

21 Oktober 2021


Mengantre Doa


di bawah payung besar
kita menyambung sabar
sini, ngopi dulu
tak usah buru-buru

nomor antrean di tangan
sebentar lagi giliranku, katamu
kusodorkan secarik kertas
titip puisiku di sela doamu

sampaikan kepada Tuhan:
“Tuhan sayang, guyurkanlah hujan
agar aku mudah dapat banyak cuan.”

20 Oktober 2021


Biodata:
Ahmad Soleh. Lahir di Cirebon, 24 Februari 1991. Ia mulai menjadi pengrajin puisi sejak SMA. Kini, menulis puisi menjadi kesibukannya. Puisi-puisinya pernah terbit di Harian Republika, MadrasahDigital.co, Gagas.ID, Rahma.ID, GhirahBelajar.com, Omong-Omong.com, Mbludus.com, Pucukmera.ID, Adaharapan.ID, Qureta.com, Retizen.ID, dan media sosial pribadinya. Beberapa puisinya telah terbit menjadi buku. Di antaranya Untuk Mak Eha (2015), Hujan Ibu Kota (2017, bersama Ayumusa dan Salma), dan buku puisi terbarunya Memutus Wabah Pilu Menyemai Benih Rindu (Diva Press, 2020). Ngomong-ngomong media sosial, dia punya Instagram namanya @ahm_soleh, Twitter namanya @madshaleh, dan fanpage Facebook namanya Ahm Soleh. Dia juga bikin penerbit namanya Penerbit Irfani

Posting Komentar

1 Komentar