Puasa Intermiten Fasting Efektif Turunkan Berat Badan



GHIRAHBELAJAR.COM, Oleh Siti Nuroh*

Berpuasa bisa meningkatkan happy hormone. Sehingga sangat efektif untuk kesehatan mental (gangguan mood, anxietas, depresi) dan secara tidak langsung bisa meningkatkan daya tahan tubuh.

Kamu pilih mana? Sehat, bahagia, murah, efisien atau sakit, sedih, mahal, ribet? Sunah Rasullullah Saw sangat menganjurkan puasa, baik puasa wajib, puasa sunah: Senin-Kamis, ayyamul bidh, daud, dll. Kapan waktu makan itu lebih penting dari pada apa yang kita makan? Tidak ada pantangan makan, kecuali yang haram, asalkan tidak berlebihan. Isilah perutmu, 1/3 dengan makanan, 1/3 air, dan 1/3 udara.

Pola hidup sehat, pilih yang mana? Puasa atau diet? Puasa itu simpel/sederhana, efektif dan efisien (mudah dijalankan/fleksibel), alami, dan murah, tanpa pantangan, bisa digunakan jangka panjang, kapan dan bagaimana kita makan. Sedangkan diet lebih ribet (hitung kalori), kurang efektif dan efisien, mahal, apa dan berapa banyak kita makan.

Ada tiga faktor aktivasi saat berpuasa: Pertama, autophagia (memperbaiki sel mitokondria, membuang sel-sel rusak, dll), kedua Hormon pertumbuhan atau growth hormon (puasa 24 jam, 13-20 xlipat), untuk regenerasi sel. Hormon yang membakar lemak. Ketiga, stemcell (sel-sel induk/sel punca), bisa meningkatkan kapasitas dengan puasa. Apabila puasa 18-24 jam.

Baca Juga: Hentikan Stigma terhadap Perempuan


Selain puasa dapat mengaktivasi faktor-faktor di atas, ternyata ada manfaatnya juga loh, di antaranya melawan kanker (mencegah dan mengobati), autoimun, dan penyakit kronik (ginjal, hati). Diet yang populer adalah Intermitten Fasting (puasa), menurut Studi Review 2014, puasa intermiten dapat menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan. Puasa intermiten dapat mengurangi berat badan sebesar 3-8 persen selama 3-24 pekan.

Dalam pemeriksaan tingkat penurunan berat badan, orang-orang kehilangan sekitar 0,25 kg per pekan dengan puasa intermiten dan 0,75 kg per pekan dengan puasa selang-seling. Orang-orang juga kehilangan 4-7 persen dari lingkar pinggang mereka, menunjukkan bahwa mereka kehilangan lemak perut.

Level intermitten fasting, menurut dr. Andi Pratama, SpPD:
  1. Water fasting 12-14 jam (3 kali makan)
  2. Minum 250-350 cc tiap 2 jam + 500 cc tiap makan besar
  3. Water fasting 16-18 jam (2 kali makan)
  4. How you eat, makan perlahan,duduk saat makan
  5. Dry fasting 14-18 jam (puasa sunnah, 2 kali makan)
  6. How you eat: makan saat lapar,berhenti saat kenyang
  7. Water fasting > 20-24 jam (1 kali makan)
  8. Olahraga menjelang berbuka (fasted exercise)
  9. Water fasting > 36-72 jam (untuk penyakit tertentu)

Baca Juga: Puasa Membentuk Konsep Diri


Untuk level 1, 3, 5, 7, 9: jenis puasanya, sedangkan level 2, 4, 6, 8: optimalisasi dari manfaat puasanya. Menjaga waktu makan lebih efektif untuk mengurangi kalori dari pada diet tanpa asupan makanan tertentu. Dari penelitian yang dilakukan kepada 100 orang obesitas pada 2017, sejumlah 29 persen responden yang mengurangi kalori gagal diet. Sedangkan bagi yang makannya tetap normal namun jamnya dibatasi hanya 26 persen saja dari mereka yang gagal.

Menurut Plato, berpuasa menjadikan fisik dan mental yang lebih baik. Dengan berpuasa bisa memanage stress, menjadi bahan bakar otak; glukosa (liver) dan lemak = trigliserida (Bahan keton). Otak yang energinya menggunakan benda keton lebih efektif. Dengan puasa benda keton bisa 4-5 kali lebih banyak dari pada diet keto (kalau diet keto bisa menghasilkan 4 benda keton)

Sedangkan Imam Asy-Syafii berkata, “Aku tidak pernah kenyang selama 16 tahun”. Karena kekenyangan akan memberatkan badan, mengeraskan hati, menghilangkan kecerdasan, membuat kantuk dan melemahkan manusia dan beribadah kepada Allah.

Baca Juga: FOMO, Sindrom Sosial Generasi Kekinian

Tentang Happy Hormone


Happy hormone yang berkaitan dengan makanan di antaranya; Dopamin, Serotonin, Oxytocin dan Endorphin. Happy hormone muncul apabila kita memperpanjang jarak makan. Orang yang berpuasa itu mempunyai dua kebahagiaan, yaitu Bahagia Ketika ia berbuka dan Bahagia Ketika ia bertemu dengan Allah (HR Bukhari dan Muslim).

Dengan puasa, bisa meningkatkan happy hormone. Sehingga sangat efektif untuk kesehatan mental (gangguan mood, anxietas, depresi) dan secara tidak langsung bisa meningkatkan daya tahan tubuh.

Cara sukses sehat dengan 4K, yaitu kualitas makanan (utamakan makanan berbahan tunggal), kalori: makan “secara normal” selama periode non-puasa, konsistensi, dan kesabaran.

Sumber: Seminar Online dr. Khauli

Biodata: Siti Nuroh merupakan Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Posting Komentar

0 Komentar