Benarkah Pembelajaran Daring Bentuk Revolusi Pendidikan?


 

GHIRAHBELAJAR.COM, Oleh Putri Fadhillah Amroh*

Pendidikan adalah tolok ukur pandangan dunia terhadap kemajuan suatu bangsa, tingginya kualitas pendidikan dalam sebuah negara menjamin terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas. Kemajuan pendidikan dipengaruhi beberapa faktor seperti teknologi, kondisi suatu bangsa dan kualitas tenaga pendidik didalamnya. Penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan ada pada digitalisasi di proses pembelajarannya. Pada saat ini, para tenaga didik memiliki berbagai strategi untuk memperbaiki mutu dan kualitas luaran siswa. Dimulai dari penggunaan strategi pendidikan yang tepat dan pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran.

Terjadinya pandemi Covid-19 pada akhir 2019 membawa perubahan di berbagai hal, salah satunya adalah perubahan pelaksanaan pembelajaran yang semula tatap muka menjadi pembelajaran daring dengan menggunaan media elektronik. Penggunaan media elektronik sebagai alat pembelajaran menjadi alternatif bagi lingkungan akademisi untuk tetap bisa melaksanakan aktivitas belajar mengajar.

Pelaksanaan pembelajaran daring dimulai sejak dikeluarkannya kebijakan Pemerintah Pusat Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Namun yang diperoleh justru turunnya kualitas pendidikan dalam negeri dan kurangnya kompetensi yang dimiliki oleh lulusan.

Dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah dijelaskan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat, bangsa dan negara”. Pendidikan yang seharusnya dapat mengembangkan potensi diri siswa, justru melenceng dari tujuan pendidikan di atas.

Pembelajaran Secara Daring


Pembelajaran daring pada dasarnya merupakan suatu langkah awal memasuki era 4.0. Revolusi Industri Era 0.4 telah dimulai sejak tahun 1750 ketika ditemukannya mesin uap. Kemudian terus berlanjut hingga adanya tenaga listrik, pembuatan robot sederhana, serta komputer dan jaringan yang pemanfaatannya dalam bentuk digital. Di Indonesia sendiri revolusi industri mengakibatkan konversi kehidupan manusia dari manual ke digital.

Berkaitan dengan pendidikan, revolusi industri era 4.0 menuntut pendidikan harus bisa beriringan dengan perubahan teknologi yang tengah terjadi serta memanfaatkan informasi dan komunikasi untuk dapat mengembangkan pola pikir peserta didik. Keberadaan teknologi mempermudah akses pendidikan, baik dalam bentuk informasi umum, ilmu pengetahuan dan ilmu lainnya. Era ini juga membawa perubahan bagi sistem pendidikan, dimana pendidikan saat ini berfokus pada pembentukan pemikiran kritis, kreativitas, keterampilan komunikasi, kerja sama, kemasyarakatan dan keterampilan karakter. Peserta didik harus bisa mengasah keterampilan, pengetahuan dan kemampuannya di bidang teknologi, media informasi, pembelajaran, inovasi dan keterampilan hidup karier.

Penurunan Kualitas Pendidikan


Penurunan kualitas dan mutu pendidikan selama pandemi berlangsung akibat peralihan pembelajaran ke daring membutuhkan peninjauan tingkat lanjut. Hal ini bertujuan untuk menentukan keputusan yang tepat dengan mengacu pada peningkatan hasil belajar siswa. Meskipun pada siswa telah mampu menguasai teknologi, tetapi fakta di lapangan menyatakan bahwa penggunaan teknologi pada pembelajaran belum sepenuhnya tepat. Sebab, masih banyak terjadi penyalahgunaan untuk mengakses hal-hal yang di luar keperluan pendidikan.

Untuk tetap mempertahankan esensi penggunaan teknologi dalam pembelajaran daring, guru sebagai pelaksana pendidikan harus mampu menyesuaikan kembali. Salah satu strateginya adalah dengan menerapkan metode pembelajaran menggunakan media yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan, agar kondisi masyarakat Indonesia yang sedang memasuki era revolusi industri 4.0 memiliki lebih banyak kemampuan mengakses teknologi dan membantu pemenuhan kebutuhan hidup.

*Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Posting Komentar

0 Komentar